Hai, Blockheads, meskipun kita melihat pasar kripto sedikit demi sedikit menunjukkan pemulihan setelah bearish panjang, namun tetap saja komunitas kripto terlebih bitcoin berharap tren naik ini akan berlanjut hingga Natal dan seterusnya. Istilah "reli Sinterklas" telah mencuat dan mengacu pada pola historis di mana harga bitcoin sering naik selama bulan Desember, meskipun istilah ini tidak selalu menunjukkan tren perubahan "naik" yang konsisten. Ada dua contoh utama dari reli Sinterklas bitcoin. Pada tahun 2013, harga bitcoin kurang dari $1.000 lalu naik menjadi $1.147 pada bulan Desember. Pada tahun 2017, harga bitcoin naik dari $8.500 menjadi $19.000 pada bulan Desember. Namun, ada juga contoh di mana bitcoin tidak mengalami reli Sinterklas. Pada tahun 2021, harga bitcoin mencapai rekor tertinggi $69.000 pada bulan November, tetapi kemudian turun pada bulan Desember. Tahun ini, minat terhadap reli Sinterklas bitcoin meningkat. Pada tanggal 6 November, minat terhadap istilah tersebut melonjak menjadi 92 dari 100 di Google Trends. Namun, minat tersebut turun kembali ke nol pada hari-hari berikutnya, seperti dilansir dari Bitcoin.com. Baca Juga: Anggaran Netflix Dipakai Untuk Taruhan Dogecoin? Drama di Balik Serial "Conquest" Meskipun minat meningkat, kemungkinan terjadinya reli Sinterklas bitcoin mungkin lebih kecil tahun ini. Salah satu alasannya adalah karena bulan Desember sering kali mengalami penurunan volume perdagangan, karena para pedagang mengalihkan fokus mereka ke liburan dan waktu bersama keluarga. Selain itu, ada spekulasi bahwa reli signifikan mungkin tidak akan terjadi hingga tahun depan, walaupun mendekati peristiwa halving. Tapi dibalik ketidakpastian, biasanya dunia kripto itu ada aja loh kejutannya, Blockheads, kita tunggu saja semoga "reli sinterklas" jadi hadiah Natal yang baik di bulan Desember ini ya.
Daftar Artikel - Blog
-
86
-
Hai Blockheads, Jepang kembali memperlihatkan dukungannya terhadap dunia kripto dan Web 3. Kabarnya, dua perusahaan besar, Circle penerbit stablecoin di balik USD Coin (USDC) dan SBI Holdings sebuah perusahaan jasa keuangan Tokyo, baru saja menjalin kerjasama untuk mendorong penggunaan stablecoin USDC dan layanan Web3 di tanah Sakura. Nota kesepahaman (MOU) Circle dengan SBI Holdings pun telah diselesaikan pada 27 November. Langkah ini diambil untuk mendukung ekspansi strategis USDC ke pasar Jepang. Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa sih ini penting? Nah, ini semua berkaitan dengan perubahan Undang-Undang Layanan Pembayaran di Jepang pada bulan Juni lalu. Revisi ini menetapkan regulasi khusus untuk stablecoin, dan Circle percaya bahwa langkah ini akan "mendorong penerbitan dan peredaran stablecoin di Jepang serta memajukan transisi Jepang menuju ekonomi Web3." Untuk membuka jalur bagi USDC di Jepang, SBI Holdings tengah berupaya untuk mendaftarkan diri sebagai layanan instrumen pembayaran elektronik. Tentu saja, langkah ini harus mendapatkan persetujuan dari otoritas Jepang. Baca Juga: TOP 5! Berita Kripto Populer Minggu Ini yang Wajib Kamu Tahu Yoshitaka Kitao, CEO dan Presiden SBI Holdings, berharap bahwa kerjasama ini akan menjadi tonggak penting menuju adopsi massal stablecoin di negeri tersebut. Jeremy Allaire, CEO Circle, juga menyampaikan antusiasmenya, "Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan SBI dalam menetapkan standar baru di sektor keuangan di Jepang." Proyek ini melibatkan SBI Shinsei Bank, anak perusahaan SBI, yang akan menyediakan layanan perbankan untuk Circle. Hal ini akan memastikan kemudahan akses dan likuiditas USDC bagi bisnis dan pengguna di Jepang. Saat ini, USDC menempati posisi sebagai stablecoin terbesar kedua setelah Tether (USDT), dengan kapitalisasi pasar mencapai $24.6 miliar menurut CoinGecko. Jepang memang selalu terdepan ya dalam hal inovasi baru, Blockheads. Kita tunggu saja terobosan apa lagi yang akan mereka lakukan setelah ini!
38 -
Dunia memang lagi dihadapkan dengan serangan AI nih Blockheads. Siapa sih yang belum pernah menggunakan AI untuk mempermudah aktivitas kita sehari-hari? Pasti sebagian orang sudah merasakan manfaat AI ini, dan sebagian lagi mungkin merasakan dampak negatif nya. Benar nggak? Nah, minggu ini ada kabar dari California menyatakan bahwa mereka berinisiatif menyiapkan banyak tenaga kerja dalam menghadapi munculnya “serangan” kecerdasan buatan generatif (GenAI ) yang berpengaruh terhadap ekonomi. Proposal berjudul “California Memimpin dalam Mempersiapkan Tenaga Kerja untuk Perekonomian Berbasis AI” membahas peluang pendidikan dan program pelatihan kerja untuk mengurangi meluasnya pengangguran yang mungkin disebabkan oleh semakin canggihnya sistem AI. Laporan tersebut menekankan, meski AI menjanjikan peningkatan produktivitas dan efisiensi, tapi persiapan negara sangat penting untuk menghadapi perubahan ketika teknologi baru akan mengubah industri secara keseluruhan. Goldman Sachs salah satu perusahaan perbankan investasi terbesar, bahkan memperkirakan 300 juta kerjaan di seluruh dunia bakal terpengaruh AI. Baca Juga: Grok: AI Baru Besutan Elon Musk, Lebih Hebat dari ChatGPT Dengan demikian, negara perlu jadi pemimpin dalam pelatihan buat pekerja, biar mereka bisa ikut serta dalam ekonomi AI. Gubernur Newsom juga menyarankan buat mulai pendidikan GenAI di kampus dan sekolah kejuruan di seluruh negara bagian. Kurikulum pendidikan AI diharapkan bisa menjelaskan kemampuan dan keterbatasan sistem seperti ChatGPT agar terhindar dari kesalahpahaman. Selain itu, mereka mau buka program pelatihan di lembaga pemerintah buat ningkatin kemampuan teknologi pegawai sipil biar bisa pakai AI dengan benar dalam melayani masyarakat.Tapi Blockhead gimana tanggapanmu tentang "serangan" AI ini? Apakah hal yang baik atau malah nggak?
60 -
Hai Blockheads, pertukaran crypto HTX, yang sebelumnya dikenal sebagai Huobi Global, berhasil mengaktifkan kembali layanan Bitcoin setelah mengalami peretasan senilai $30 juta (sekitar Rp 465 miliar). Wah, sepertinya HTX tidak mau kapok di dunia kripto, ya? Justin Sun pemilik pertukaran kripto HTX, optimis bahwa fungsionalitas mata uang kripto lainnya akan dipulihkan secara bertahap dan secara penuh layanan akan kembali pada "minggu depan." Pada tanggal 22 November, HTX mengalami eksploitasi senilai $30 juta, tetapi dalam pengumuman resmi pada 23 November, mereka berkomitmen untuk memberikan ganti rugi penuh kepada pengguna dan menjamin keamanan total dana mereka. Melalui postingan blog 26 November, HTX mengatakan fungsi penyetoran dan penarikan kembali beroperasi untuk berbagai mata uang, termasuk BTC, Ether, Tron, dan Tether. Baca Juga: Conflux: Jaringan Blockchain Layer-1 Pamit? Blockheads, perlu dicatat nih, kalo ini bukan pertama kalinya pertukaran HTX mengalami peretasan. Sebelumnya, pada 24 September, hanya sebentar setelah berganti nama dari Huobi, mereka kehilangan hampir $8 juta kripto dari hot wallet bursa. Selain itu total peretasan lain di tiga platform kripto yang dikendalikan oleh Sun, termasuk Poloniex, Tron, dan BitTorrent, selama bulan November mencapai $186,6 juta. Kalo digabung lagi, total peretasan dari empat platform kripto selama bulan November adalah sebesar $216,6 juta (sekitar Rp 3,3 triliun). Justin Sun memang tidak kapok ya, sudah diretas berulang kali dengan nilai yang fantastis, tapi masih mau bangkit lagi untuk memperbaiki platform kriptonya. Bagaimana nih tanggapan mu, Blockcheads?
94 -
Blockheads, kamu tahu nggak, pada tahun 2014, ada pertukaran kripto terkenal Bitcoin yaitu Mt. Gox yang kebobolan dan kehilangan $460 juta. Terus, tahun 2021, peretas sukses mencuri $600 juta dari proyek DeFi Poly Network. Walaupun sebagian dana dikembalikan, kasus ini tunjukin kalau cryptocurrency gak luput dari serangan dan membuat pengguna khawatir dengan keamanan kripto sendiri. Akan tetapi, sebenarnya peretasan Mt. Gox dan Poly Network tidak menargetkan blockchain Bitcoin. Blockchain Bitcoin adalah sistem yang sangat aman yang dilindungi oleh kriptografi. Peretasan tersebut menargetkan pertukaran cryptocurrency, yang menyimpan dana pengguna. Pertukaran kripto sering kali menjadi target peretas karena biasanya pengguna menyimpan sejumlah besar dana dalam satu tempat. Keamanan Bitcoin Soal keamanan Bitcoin, dia sangat bergantung pada desentralisasi. Makin banyak peserta seperti penambang dan node online, maka semakin sulit buat entitas jahat mengambil alih jaringan. Salah satu ancaman potensial terhadap jaringan Bitcoin adalah serangan 51%. Jika seorang penambang menguasai lebih dari 50% kekuatan jaringan, mereka dapat menciptakan salinan palsu dari cryptocurrency yang ada, lalu menggelembungkan pasokan dan merusak nilai mata uang. Namun, serangan 51% terhadap jaringan Bitcoin sangat sulit dilakukan karena membutuhkan daya yang sangat besar dan biaya yang tidak masuk akal bagi penyerang. Algoritma bukti kerja Bitcoin memerlukan sumber daya yang banyak, sehingga tidak ekonomis bagi peretas. Nah, Bagaimana Cara Untuk Melindungi Bitcoin mu? Untuk saat ini, terus pake praktik keamanan internet terbaik. Buat kata sandi yang kuat, jangan bagi kredensial atau data pribadi ke orang asing, dan aktifkan autentikasi dua faktor buat akun pertukaran crypto yang kamu percayai. Kamu juga harus berhati-hati kalau ada transaksi yang ngaku-ngaku pake nama bitcoin, apalagi jika jumlahnya besar dan terlihat "too good to be true." Karena seringkali yang terlihat "bagus" di depan mesti dicek ulang kebenarannya. Mengelola aset diri (self-custody) tidak mudah bagi banyak orang. Jika Blockheads menyimpan Bitcoin di pertukaran kripto, pilihlah pertukaran yang punya reputasi baik dan menerapkan praktik keamanan yang kuat. Bitcoin memang termasuk mata uang digital yang aman, tapi bukan berarti bebas dari serangan. Buat teman-teman Blockheads yang punya Bitcoin atau koin kripto lain, ingat istilah populer sekarang DYOR (Do Your Own Research), artinya rajin riset sendiri sebelum terjun ke dunia cryptocurrency. Semangat, Blockheads!
95 -
Hai, Blockheads! pada tanggal 25-26 November, CoinFolks dan UTOPIA Club menghadirkan FolkFest 2023, sebuah acara yang membawa kamu selangkah lebih maju dalam dunia internet. Kolaborasi antara CoinFolks dan UTOPIA Club ini sukses menyajikan pengalaman berharga dengan melibatkan lebih dari 40 pembicara papan atas, termasuk sosok-sosok berpengaruh seperti Asih Karnengsih, William Sutanto, Gun Gun Febrianza, hingga Jesse Choi. Dalam rangkaian acara yang berlangsung selama dua hari, FolkFest memamerkan lebih dari 20 sesi dinamis, mengulas topik menarik seputar DAO, Blockchain, DeFi, NFTs, hingga dunia hiburan seperti musik dan gaming dalam blockchain. Bitget dan Tokocrypto ikut andil sebagai sponsor utama, memberikan dukungan yang membantu suksesnya acara ini. Dalam Sorotan: Diskusi Menarik Mengenai DAO dan Blockchain dalam Perusahaan Hari pertama acara diwarnai oleh diskusi mendalam seputar DAO (Decentralized Autonomous Organization). Salah satu pertanyaan menarik yang muncul adalah, "Apakah suara dalam DAO bisa dibeli?" Sebagai pembicara, Yanzero dari FactorDAO memberikan jawaban menarik, menyatakan bahwa meskipun memungkinkan, transparansi dalam DAO sangat penting. Sistem diciptakan sedemikian rupa sehingga mencurangi DAO akan lebih merugikan daripada menguntungkan, menjadikan setiap orang enggan untuk melakukan kecurangan. Baca Juga: Event Blockchain Terbesar di Thailand Blockchain Genesis, Thailand Blockchain Week 2023 Selain itu, pembahasan tentang bagaimana blockchain berguna dalam berbagai perusahaan juga menjadi perhatian. Menurut Asih Karnengsih, apapun teknologi yang dipilih, setiap entitas perlu memahami alasan mengapa teknologi tersebut digunakan. Hal ini karena teknologi tidak bisa dianggap sebagai investasi yang murah, terlebih lagi blockchain, dan akan ada transisi yang mungkin mengejutkan dari terpusat menjadi tidak terpusat. Secara teknis, Kevin Adithya menjelaskan bahwa “penggunaan teknologi akan mempengaruhi sistem database, sistem keamanan, dan skalabilitas.” FolkFest 2023 menjadi ajang penuh wawasan bagi para peserta, menghadirkan pemahaman mendalam tentang inovasi-inovasi terkini dalam dunia blockchain. Setiap sesi memberikan insight berharga yang dapat membantu peserta untuk melangkah lebih maju dalam internet maupun dunia digital yang terus berkembang. Bagi yang ingin mengikuti perkembangan lebih lanjut seputar FolkFest 2023, dapat mengunjungi akun Instagram mereka @folkfest_. Selamat menjelajahi dunia internet, Blockheads!
134 -
Blockheads, memasuki akhir minggu nih, dan sudah bisa istirahat dari semua kepenatan minggu ini. Nah untuk menemani akhir pekan mu, Kabar Blockchain Indonesia mau kasih kamu rangkuman 5 berita populer minggu ini. Jadi, berita apa saja itu? Langsung saja kita lihat. 1. CZ Binance Mundur Dari Jabatannya sebagai CEO Tanggal 22 November lalu, dunia kripto dikejutkan sama keputusan Changpeng Zhao alias CZ Binance yang mundur dari jabatannya sebagai CEO. Ini gara-gara dia mengaku bersalah soal pelanggaran anti pencucian uang di AS. Bukan main, Binance juga kena denda fantastis, sebanyak $4.3 miliar ke pemerintah AS. 2. Binance Dilanda Masalah Besar? Apa yang Sebenarnya Terjadi? Binance tuh kayak lagi naik roller-coaster, dari tahun ke tahun masalahnya ada aja. Dari tuduhan pencucian uang sampe urusan dengan kelompok teroris. Terakhir, CEO-nya mundur gara-gara masalah hukum, mendapat denda perusahaan $4.3 miliar serta tambahan denda pribadi sebesar $50 juta. Ini dinyatakan sebagai denda perusahaan terbesar dalam sejarah AS, loh. Kasus ini menambah tantangan yang dihadapi industri kripto. 3. Kenalan Dengan Richard Teng, CEO Binance yang Baru Richard Teng mengambil alih sebagai CEO baru Binance, menggantikan CZ. Berasal dari Singapura, Teng membawa banyak pengalaman dalam bidang keuangan. Saat Binance melewati masa-masa sulit, kepemimpinan Teng menjanjikan perspektif baru dan arah strategis untuk bursa yang memfokuskan perhatiannya pada keamanan, transparansi, kepatuhan, dan pertumbuhan perusahaan. Baca Juga: $500 juta untuk Generative AI khusus Bisnis dari IBM 4. Plot Twist! Sam Altman Kembali ke OpenAI "I Love OpenAI" Baru-baru ini, kita disuguhi plot twist mengejutkan dari Sam Altman, orang berpengaruh di OpenAI. Jadi, Sam yang sebelumnya dipecat dari OpenAI, dan sudah direkrut Microsoft, tiba-tiba kembali lagi ke OpenAI. Dia juga mengungkapkan rasa "cinta" nya pada perusahaan teknologi itu dengan mengatakan "Saya suka openai, dan semua yang saya lakukan selama beberapa hari terakhir adalah untuk menjaga tim ini dan misinya tetap bersama." So sweet sekali ya pemuda AI ini. 5. Anggaran Netflix Dipakai Untuk Taruhan Dogecoin? Drama di Balik Serial "Conquest" Sutradara Carl Erik Rinsch kabarnya beli Dogecoin pake duit produksi serial Netflix, Conquest. Drama dimulai dari anggaran produksi Conquest sebesar $55 juta, lalu Netflix kasih Rinsch $44 juta, setelah itu Rinsch minta tambahan $11 juta. Belakangan diketahui, dia pake duit tambahan buat main saham, dan rugi $6 juta. Sisanya, dia beli Dogecoin, dan untungnya $27 juta! Dia juga pakai uang untungnya tersebut untuk membeli barang mewah, baju desainer, sampai 6 mobil mewah. Padahal belum ada satu episode film pun yang tayang. Gimana seru gak berita minggu ini? Berita-berita di atas emang lagi rame banget sih dibicarakan, kira-kira berita mana nih yang menarik perhatian kamu, Blockheads?
87 -
Hai Blockheads, Kabar Blockchain Indonesia punya pembahasan menarik hari ini. Sutradara serial fiksi ilmiah Netflix, Carl Erik Rinsch, kabarnya membeli Dogecoin (bertaruh) dengan menggunakan anggaran serial film-nya sendiri. Jadi begini ceritanya, Rinsch memakai $4 juta dari anggaran Conquest, serial film yang lagi diincar banyak orang, buat taruhan Dogecoin. Hasilnya? Dia mendapat $27 juta atau sekitar Rp 418 miliar. Tapi ceritanya belum selesai. Menurut laporan The New York Times, Rinsch, sekarang minta tambahan $14 juta lagi dari Netflix melalui proses arbitrase rahasia. Diketahui drama di balik layar Conquest yang digarap Netflix memakan anggaran sebesar $55 juta. Pada bulan Maret 2020, 16 bulan setelah Netflix memberi Rinsch anggaran awal $44 juta, Rinsch meminta lagi tambahan dana. Netflix setuju dan memberinya $11 juta, dengan syarat Rinsch harus menyelesaikan film-nya. Akan tetapi belum ada satu episode pun yang keluar. Nah, di sinilah drama dimulai. Baca Juga: 3.000 Polisi India Dilatih Tentang Investigasi Kripto Sepanjang Tahun 2022-2023 Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh The New York Times, menyatakan jika Rinsch justru memakai $10,5 juta dari duit tambahan itu buat main saham. Sayangnya, taruhannya pada perusahaan farmasi dan S&P 500 malah membuatnya rugi hampir $6 juta (sekitar Rp 93 miliar) Sisanya, sekitar $4 juta, Rinsch membeli Dogecoin di Kraken, dan benar dia dapat untung besar. Dilansir dari Cointelegraph, setelah Dogecoin dilikuidasi olehnya pada Mei 2021, dia mendapat sekitar $27 juta! Nggak tanggung-tanggung, Rinsch langsung foya-foya membelanjakan uang tersebut. Dia menghabiskan sekitar $9 juta buat beli furnitur kelas atas, pakaian desainer, jam tangan mewah, sampai membeli lima Rolls-Royce dan Ferrari. Seorang akuntan forensik yang disewa mantan istrinya buat proses perceraian mengungkap detail belanjaan mewah Rinsch. Drama ini sampe ke ranah hukum, dan Rinsch menyatakan jika barang-barang yang dibeli itu buat properti pendukung film "Conquest." Netflix sih mengklaim tidak berhutang apa-apa ke Rinsch dan menyebut tuntutannya ini adalah upaya pemerasan duit. Ini kedengarannya seperti menceritakan sebuah film ya, tapi ini beneran kehidupan nyata loh Blockheads! Kita tunggu update-an selanjutnya tentang kasus ini ya.
58 -
Blockheads, drama dalam dunia teknologi AI akhir-akhir ini seperti naik roller-coaster ya. Baru-baru ini, kita disuguhi plot twist mengejutkan dari Sam Altman, orang berpengaruh di OpenAI. Sebelumnya kita tau kalo Sam Altman dipecat dari kursi CEO OpenAI gara-gara komunikasinya yang kurang konsisten sama direksi OpenAI. Nah, setelah itu, Microsoft langsung gerak cepat menarik Sam buat jadi pimpinan tim riset AI mereka. Tapi, boom! Sekarang Sam Altman dikabarkan balik lagi ke OpenAI, dan kabar ini udah dikonfirmasi sama pernyataan resmi OpenAI. Bahkan, Sam sendiri nulis "I Love OpenAI." Wah ada-ada saja ya. Kita balik sebentar yuk buat lihat runtutan dramanya, jadi Sam Altman dipecat tanggal 18 November dan langsung bergabung sama Microsoft tanggal 20 November. Setelah itu ada drama lanjutan nih. Karyawan-karyawan OpenAI mengaku merasa menyesal dengan keputusan perusahaan yang melakukan pemecatan Sam Altman. Mereka sampai bikin surat buat dewan direksi perusahaan, bahwa mereka (sekitar 500 karyawan) akan berhenti kerja kalo Sam Altman tidak kembali menjadi CEO disana. Plot twist-nya muncul pada tanggal 22 November, dimana Sam Altman tiba-tiba kembali jadi CEO OpenAI setelah, mungkin ya, diskusi serius antara Sam dan pihak OpenAI. Baca Juga: Teknologi Blockchain dan AI Bisa Bikin Umur Manusia Lebih Panjang? Kabar baiknya lagi, OpenAI juga memperkenalkan dewan baru dengan tokoh-tokoh keren, Larry Summers dan Bret Taylor. Jadi, kayanya OpenAI lagi berusaha keras memperbaiki situasinya. Sam Altman sendiri di postingan platform sosial X bilang, "Saya suka openai, dan semua yang saya lakukan selama beberapa hari terakhir adalah untuk menjaga tim ini dan misinya tetap bersama." So sweet sekali ya kelihatannya, Blockheads. Mungkin ada yang bertanya-tanya, bagaimana dengan Microsoft? Tenang Blockheads, justru CEO Microsoft Satya Nadella menyambut baik perubahan tersebut, loh, dan mengharapkan kedua perusahaan bisa berkolaborasi kedepannya. "Kami percaya ini adalah langkah penting pertama menuju tata kelola yang lebih stabil, terinformasi dengan baik, dan efektif," kata Satya Nadella. Disamping itu, OpenAI tidak ketinggalan untuk kasih update-an tentang perubahan ini : “Kami pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan bagi Sam Altman untuk kembali ke OpenAI sebagai CEO dengan dewan awal baru yang terdiri dari Bret Taylor (Ketua), Larry Summers, dan Adam D'Angelo. Kami berkolaborasi untuk mencari tahu detailnya. Terima kasih banyak atas kesabaran Anda melalui ini." Sempat diajak Bergabung dengan Cardano Oh iya, ada yang menarik nih. Sam Altman ternyata sempet diajakin ke Cardano oleh Charles Hoskinson, pendiri Cardano untuk proyek terdesentralisasi. Tapi, Sam lebih memilih Microsoft pada saat itu. Blockheads, drama ini bikin kepala pusing ya! Menurut kamu, makin seru atau makin bingung nih ngikutin perkembangan AI?
59 -
Hai Blockheads, pasti kamu udah tahu kan berita ramai tentang pengunduran diri CZ dari CEO Binance setelah pengakuan bersalahnya atas kasus pencucian uang dan sanksi di AS? Nah, untuk mengisi kekosongan posisi itu, Richard Teng diumumkan akan menjabat sebagai CEO baru Binance untuk menggantikan CZ. Dalam pernyataan di platform X, CZ menyatakan keyakinannya bahwa Teng akan membawa Binance naik ke level berikutnya, mengingat pengalaman Teng selama lebih dari tiga dekade di bidang keuangan. Kalo lihat dari pernyataan Teng di X, dia juga menyambut peran barunya secara positif nih dan menyampaikan kehormatannya memimpin bursa kripto terbesar di dunia. Dia juga komitmen buat jaga ekspetasi para pemangku kepentingan di Binance, sambil pegang teguh misi perusahaan tersebut yaitu "kebebasan finansial." Sekarang, yuk kenalan sama Richard Teng, soalnya "tak kenal maka tak sayang," nih apalagi buat kamu yang suka ngulik di dunia kripto! Profile Richard Teng Sebagai tetangga Richard Teng kita patut bangga ya, karena Teng berasal dari negara Singapura yang dimana itu dekat dengan negara kita Indonesia. Benar kan kita tetangga? Lanjut, Blockheads harus tahu kalo Teng ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Dia meraih gelar Master in Applied Finance dari University of Western Australia pada 1998 dan mengikuti Executive Leadership Program di University of Pennsylvania, The Wharton School pada 2004. Baca Juga : CZ Binance Mundur Dari Jabatannya sebagai CEO Dilansir dari The Business Times, dia pernah menjabat sebagai CEO Financial Services Regulatory Authority di Abu Dhabi Global Market (ADGM), Chief Regulatory Officer di Singapore Exchange (SGX), dan Direktur Keuangan Korporat di Monetary Authority of Singapore (MAS) antara tahun 1994-2005. Selama di MAS, Teng ikut andil dalam transformasi sektor jasa keuangan Singapura pada akhir 1990-an. Bergabungnya Richard Teng dengan Binance Teng bergabung dengan Binance pada tahun 2021 dan langsung menjabat sebagai CEO Binance Singapura. Pengalamannya yang bersinar membuatnya cepat naik jabatan. Di Binance, Teng memfokuskan perhatiannya pada keamanan, transparansi, kepatuhan, dan pertumbuhan perusahaan. Dalam lima bulan menjabat sebagai CEO Binance Singapura, dia kemudian dipromosikan menjadi Kepala Regional Binance untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) selama periode 2021-2022. Setelah 11 bulan, tanggung jawabnya semakin meluas dengan mengelola kawasan Eropa dari tahun 2022 hingga 2023. Akhirnya, pada November 2023, Teng resmi ditunjuk sebagai CEO Binance. Wah, Blockheads, keren banget nih profile Richard Teng yang dimana fokusnya memang selalu tentang keuangan, regulasi dan teknologi ya. Apa mungkin kamu nantinya jadi salah satu penerus Richard Teng?
80 -
Binance Dilanda Masalah Besar? Apa yang Sebenarnya Terjadi? Hai Blockheads, hari ini kita akan membahas tentang Binance, yang dikenal sebagai platform pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia. Sekarang mereka sedang menghadapi goncangan besar, yang kemungkinan dapat merubah arah industri mata uang digital atau kripto nih. Namun, apa sih yang sebenarnya terjadi? Yuk, langsung saja kita mulai. Awal Mula dan Perkembangan Binance Berdiri pada tahun 2017 oleh pendirinya Changpeng Zhao (CZ), Binance tumbuh menjadi pusat perdagangan global bagi berbagai mata uang kripto. Platform ini menawarkan berbagai layanan, termasuk perdagangan spot, berjangka, opsi, margin, dan lainnya. Namun, pada 21 November 2023, terjadi kejutan besar bagi para komunitas kripto ketika CZ mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan CEO Binance. Pengumuman ini diikuti dengan pengakuan bahwa CZ bersalah atas kasus pencucian uang dan pelanggaran sanksi di Amerika Serikat (AS). Ini menandai akhir dari penyelidikan kriminal yang berlangsung selama beberapa waktu terhadap Binance dan CZ. Masalah Sepanjang Tahun 2017-2022 Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS, Binance telah memfasilitasi transaksi mata uang kripto senilai miliaran dolar untuk berbagai aktivitas kriminal, termasuk pencucian uang, perdagangan senjata, dan pendanaan terorisme. Departemen Keuangan menyatakan Binance memfasilitasi perdagangan dengan kelompok-kelompok seperti Brigade Al-Qassam Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Al Qaeda, dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), bersama dengan pelaku ransomware, pencuci uang, dan pelaku kejahatan lainnya. Selain itu, Binance tidak melaporkan lebih dari 100,000 transaksi yang mencurigakan. Salah satu contohnya dalam rentang waktu antara Agustus 2017 dan April 2022 terjadi transfer dana sebesar $106 juta dalam bentuk bitcoin langsung ke dompet Binance.com dari Hydra, yang merupakan pasar darknet Rusia yang populer dan sering digunakan oleh para penjahat untuk memfasilitasi penjualan barang dan jasa ilegal. Selain itu, dari bulan Februari 2018 hingga Mei 2019, Binance mengolah lebih dari $275 juta sebagai setoran dan $273 juta sebagai penarikan dari Bestmixer, sebuah layanan besar dalam anonimisasi mata uang kripto yang akhirnya ditutup karena dituduh terlibat dalam pencucian uang, seperti yang dilansir The Record. Masalah Hukum di Pertengahan Tahun 2023 Sebelumnya, pada awal Juni 2023, Binance dan pendirinya dihadapkan pada tuduhan oleh SEC (Securities and Exchange Commission) AS. Tuduhan tersebut melibatkan klaim bahwa Binance dan CZ menyembunyikan aset pelanggan senilai miliaran dolar, serta terlibat dalam perdagangan manipulatif melalui entitas lain yang terkait. Kalau kita kilas balik sedikit, pada November 2022, industri kripto keseluruhan mengalami goncangan karena bursa kripto FTX yang dipimpin oleh Sam Bankman Fried (SBF) dihadapkan pada gugatan atas sejumlah pelanggaran undang-undang sekuritas. Hal ini menciptakan ketidakpastian di pasar dan menurunkan kepercayaan investor terhadap sektor kripto. Tuduhan SEC Terhadap Binance SEC menuduh Binance dan CZ memiliki kebebasan untuk mengalihkan aset pelanggan ke bisnis milik CZ yang lain, ini menciptakan kondisi perdagangan manipulatif. Tuduhan juga mencakup klaim bahwa Binance menyesatkan investor tentang pengendalian risiko dan praktik manipulatif seperti "wash trading." Namun, Binance membela diri dengan mengatakan bahwa SEC gagal memberikan aturan yang memadai bagi perusahaan kripto yang beroperasi di AS. Mereka juga menyatakan bahwa aset pengguna aman di semua platform Binance. Pengunduran Diri dan Dampak Finansial Jika sebelumnya CZ dan Binance membela diri, namun pada 21 November 2023, CZ secara resmi mengundurkan diri sebagai CEO Binance dan mengakui kesalahannya terkait kasus pencucian uang dan pelanggaran sanksi. Meskipun ia akan tetap memiliki kepemilikan mayoritas, pengakuan bersalahnya mencegah CZ kembali ke posisi eksekutif. Departemen Kehakiman AS meminta denda $4 miliar dari Binance sebagai penyelesaian setelah penyelidikan menunjukkan penggunaan platform untuk aktivitas kriminal. Jaksa Agung Merrick Garland dan Menteri Keuangan Janet Yellen menuduh Binance mencari bisnis dari negara terkena sanksi dan kelompok teroris. Binance mendapat denda perusahaan sebesar $4.3 miliar yang telah disetujui, dengan tambahan denda pribadi $50 juta bagi CZ. Nah, Blockheads tahu tidak, jika ini dinyatakan sebagai denda perusahaan terbesar dalam sejarah AS, loh. Melihat masalah seperti ini, bagaimana ya masa depan dari Binance dan industri kripto keseluruhan? Sebenarnya tidak ada yang tahu, tapi semoga aja ya semua ini cepat selesai dan industri kripto dapat berkembang lebih sehat.
67 -
Blockheads, ada kabar mengejutkan nih dari industri kripto. Setelah kemarin heboh berita pemecatan CEO OpenAI Sam Altman, sekarang muncul lagi berita mengenai Changpeng Zhao atau lebih dikenal dengan CZ, pendiri sekaligus CEO Binance, yang baru aja mengundurkan diri dari jabatannya. Kabar ini muncul setelah CZ mengaku bersalah atas kasus pencucian uang dan pelanggaran sanksi di Amerika Serikat (AS). Zhao mengaku bersalah atas pelanggaran persyaratan pidana anti pencucian uang AS. Sebagai bagian dari perjanjian pengakuan bersalah, Zhao akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Binance dan membayar denda sebanyak $4.3 miliar kepada pemerintah AS. Departemen Kehakiman AS (DOJ) sebelumnya menuduh Binance gagal menerapkan program anti pencucian uang yang efektif. Sebelum Agustus 2021, Binance mengizinkan banyak pengguna untuk berdagang di platformnya tanpa sistem kenali pelanggan atau Know Your Customer (KYC) yang tepat. Hal ini memungkinkan pengguna di AS untuk bertransaksi dengan pengguna lain yang mungkin terkena sanksi dan perusahaan kriminal. Tuduhan DOJ mencakup lebih dari 100.000 transaksi yang terkait dengan pelecehan seksual terhadap anak, narkotika ilegal, dan terorisme. Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan perusahaan Binance memproses transaksi yang terkait dengan kejahatan ini tanpa melaporkan aktivitas yang mencurigakan kepada Departemen terkait AS. "Pesannya di sini harus jelas, menggunakan teknologi baru untuk melanggar hukum tidak menjadikan Anda pengganggu. Itu menjadikan Anda penjahat," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam konferensi pers Selasa, seperti yang dilansir dari Newsweek. Sebagai bagian dari penyelesaian, Binance juga akan diwajibkan untuk melaporkan transaksi mencurigakan yang diprosesnya dan mengalami peningkatan pengawasan selama lima tahun melalui monitor pihak ketiga. Pengunduran diri Zhao merupakan pukulan besar bagi Binance. Zhao adalah sosok yang populer di industri kripto dan sering dianggap sebagai pemimpin industri. Ia telah memimpin Binance menjadi bursa mata uang kripto terbesar di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai miliaran dolar. Pengakuan bersalah Zhao juga merupakan pukulan bagi industri kripto secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa regulator AS tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap bursa kripto yang tidak mematuhi peraturan. Richard Teng akan menggantikan Zhao sebagai CEO. Teng diketahui sebelumnya menjabat sebagai Kepala Global Pasar Regional di Binance. Ia juga memiliki banyak pengalaman di industri keuangan dan teknologi. Jadi, gimana nih menurut kalian Blockheads? Kira-kira dampak apa ya yang terjadi terkait berita heboh dunia kripto ini? Dan apakah kalian penasaran bagaimana Binance dibawah pimpinan Richard Teng? Kita pantau terus ya.
84