Blockheads, baru-baru ini Kazakhstan telah mengambil tindakan tegas terhadap 980 bursa kripto yang tidak memiliki lisensi pada tahun 2023. Badan Pengawasan Keuangan (FMA) Kazakhstan memblokir akses ke platform ilegal ini sebagai respons terhadap pelanggaran Undang-Undang Aset Digital yang baru diberlakukan pada Februari 2023. Menurut Ruslan Ostroumov, Ketua FMA, dalam siaran pers yang dipublikasikan pada 7 Desember, sebanyak 980 platform pertukaran cryptocurrency ilegal telah diblokir, sementara sembilan penyelidikan diluncurkan terkait transaksi pertukaran ilegal senilai $36,7 juta dan pencucian hasil kejahatan. Kazakhstan berusaha keras untuk memastikan bahwa bursa kripto di negara ini beroperasi sesuai dengan regulasi yang ada. Undang-Undang Aset Digital menjadi dasar hukum bagi langkah-langkah ini, melarang pembuatan, perdagangan, dan operasi mata uang digital serta bursa kripto tanpa lisensi nasional. Pusat Keuangan Internasional Astana (AIFC) memiliki peran penting dalam memberikan izin awal untuk operasi terkait mata uang digital dalam zona ekonomi Kazakhstan. Meskipun sejumlah besar bursa internasional utama termasuk Coinbase terkena dampak blokade, beberapa seperti Binance, Bybit, CaspianEx, dan lainnya telah disetujui untuk beroperasi di Kazakhstan. Pada bulan Juni, AIFC memberikan lisensi permanen kepada Binance, memungkinkannya menawarkan layanan kepada pengguna di negara ini. Keputusan untuk memblokir akses ke Coinbase terkait dengan dugaan pelanggaran Undang-Undang Aset Digital Kazakhstan dan aktivitas penipuan. Meskipun demikian, pasar kripto global terus menunjukkan tren bullish, dengan nilai pasar secara keseluruhan melonjak 2.50% dalam 24 jam terakhir menjadi $1.6 triliun, berdasarkan data CoinMarketCap.
Daftar Artikel - Blog
-
46
-
Rekaman Studio Michael Jackson Tahun 1967 Rilis di Blockchain, Dalam Konsep 'Digital Vinyl'
by Admin
Hai Blockheads, anak 90'an mana suaranya? Ada kabar yang bisa bikin kamu senyum nih, karena pada tanggal 7 Desember, Anotherblock, platform musik berbasis blockchain, merilis rekaman studio pertama Michael Jackson yang tercipta pada tahun 1967. Rekaman berjudul "Big Boy (One-Derful Version)" ini, yang sebelumnya disembunyikan selama lebih dari setengah abad (56 tahun), akan menjadi peristiwa penting dalam sejarah musik. Langkah inovatif ini menghadirkan konsep "Digital Vinyl" (NFT), yang bikin pengalaman mendengarkan lagu dengan cara yang unik. Kamu dapat memilih fokus pada suara khas Michael Jackson atau meresapi ritme drum yang membentuk lagu tersebut. Dengan harga terjangkau mulai dari $25, lagu Jackson 5 edisi terbuka dan konten tambahan seperti gambar master tape dapat diakses oleh siapapun melalui jaringan Base. Namun, bagi yang menginginkan pengalaman eksklusif, edisi terbatas "Big Boy" dan konten dari "Steeltown Sessions" dapat dinikmati dengan membayar $100. Keputusan untuk merilis melalui blockchain melibatkan kerja sama dengan pemilik rekaman, Recordpool, dan mencerminkan ambisi Anotherblock untuk mendefinisikan kembali pengalaman musik di era digital. Baca Juga: Memahami NFT: Aset Digital Unik dan Menarik! Inovasi "Digital Vinyl" yang memadukan nostalgia era musik fisik dengan teknologi blockchain memberikan keamanan dan eksklusivitas dalam distribusi musik. Reaksi positif juga datang dari keluarga Jackson, khususnya ibu Michael, Katherine Jackson, yang menyambut keputusan ini sebagai perwujudan baru dari warisan musik yang abadi. Di zaman teknologi blockchain yang semakin populer, rilis ini nggak cuma bangkitin kembali karya besar Michael Jackson, tapi juga jadi pandangan baru dalam cara distribusi musik di seluruh dunia. Blockheads, bisa bayangin kan gimana kerennya gabungan antara nuansa nostalgia dengan inovasi teknologi? Ini sama banget dengan artikel Nike Ardilla yang udah Kabar Blockchain Indonesia posting sebelumnya, mengenang dengan cara yang inovatif dan keren.
59 -
India tidak akan menyinggung kripto sampai tahun 2025? Jadi gini Blockheads, Jayant Sinha yang memimpin Komite Tetap Keuangan di Parlemen India, baru-baru ini memberi pandangan dari India tentang kripto dan teknologi Web3. Menurut Sinha, kemungkinan besar India tidak akan membuat undang-undang khusus untuk mengatur kripto atau Web3 sampai pertengahan tahun 2025. Dalam wawancara selama India Blockchain Week di Bengaluru, Sinha menekankan perlunya menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi dan memastikan keamanan dalam mengatur ruang kripto. Ia mengindikasikan bahwa pengembangan ini akan membutuhkan waktu sekitar 12 hingga 18 bulan ke depan. Ada tiga alasan utama dibalik keputusan ini, dilansir dari Coindesk. Alasan pertama yaitu adanya perubahan dalam penggunaan mata uang kripto menimbulkan tantangan, dan Sinha ingin melihat kasus penggunaan yang benar-benar bermanfaat dan tidak membingungkan bagi India sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Kedua, menjelang pemilu 2024 di India, AS, dan mungkin Inggris, jadinya India perlu mempertimbangkan lagi standar global yang berkembang di bidang kripto. Terakhir, peristiwa baru-baru ini seperti runtuhnya FTX dan regulasi terhadap Binance telah membentuk lanskap industri, sehingga ini langkah bijaksana untuk menunggu dan mengevaluasi realitas yang muncul sebelum memperkenalkan undang-undang baru. Sinha juga menyatakan jika India tidak bisa sembarangan menggunakan kripto karena negara ini mempunyai kontrol modal. Jadi, harus hati-hati ketika membahas ruang kripto. Meskipun begitu, dia mendukung kripto itu bagian dari Web3 yang sangat revolusioner. Baca Juga: JP Morgan: "Kripto adalah Penjahat dan Harus Ditutup" “Di India di mana kami memiliki kontrol modal ketika Anda tidak dapat dengan bebas memperdagangkan rupee." kata Sinha. "Mengaktifkan aset kripto adalah hal yang tidak mungkin dilakukan,” lanjutnya. Dia juga mengatakan "sangat, sangat berhati-hati ketika kita berbicara tentang kripto. Namun kripto hanyalah salah satu kasus penggunaan untuk serangkaian teknologi revolusioner yang mendasari Web3." Tapi, Blockheads harus tahu, jika diakhir wawancaranya di India Blockchain Week, Sinha mendorong para hadirin, termasuk pengusaha, pengembang, dan penggemar Web3, untuk menyusun saran atau peraturan yang dapat dipertimbangkan oleh India. Dengan demikian, India tetap berada di garis depan dalam menghadapi evolusi cepat di dunia kripto dan Web3.
77 -
Nike Ardilla 'Hidup' Lagi Lewat AI: Kolaborasi dengan Melly Goeslaw di Lagu 'Bertemu Kembali'
by Admin
Halo Blockheads, dunia musik Indonesia punya kabar mengejutkan dari Melly Goeslaw. Dia dan Nike Ardilla, berkolaborasi lewat lagu "Bertemu Kembali" yang dirilis pada 6 Desember 2023. Dua penyanyi legendaris asal kota Bandung ini telah menorehkan banyak prestasi di dunia musik. Tapi sayangnya, Nike Ardila pergi meninggalkan sang sahabat dan para fansnya terlebih dahulu pada tahun 1995. Nah, untuk bisa berkolaborasi, Melly memanfaatkan teknologi AI (Artificial Intelligence) yang mampu membuat sosok Nike Ardilla seolah hidup kembali. Memang teknologi ini sedang ramai-ramainya dibahas oleh seluruh komunitas pecinta teknologi. Dalam lagu ini, Melly dan Nike menyanyikan tentang perpisahan yang diyakini hanya sementara. Liriknya menceritakan tentang dua sahabat yang bermimpi untuk menikah bersama, namun salah satu dari mereka harus pergi lebih dulu, seperti dikutip dari postingan blog Musica Studio, sebuah studio rekaman yang membantu dalam perilisan lagu ini. Lagu ini juga menjadi momentum perayaan ulang tahun Nike Ardilla yang jatuh pada tanggal 27 Desember mendatang. Melly berharap lagu ini bisa mengobati rasa rindu para penggemar Nike yang tetap setia mengenang penyanyi bertalenta itu. Proses pembuatan lagu ini memakan waktu sekitar 3 bulan. Melly Goeslaw menulis lagu ini sendiri, sedangkan vokal Nike Ardilla diambil dari lagu "Duka Pasti Berlalu" yang dirilis tahun 1994. Untuk membuat sosok Nike Ardilla seolah hidup kembali, Melly dan tim produksi menggunakan teknologi AI Deep Fake. Teknologi ini mampu membuat video yang menampilkan wajah seseorang seolah diubah menjadi wajah orang lain. Baca Juga: Apa itu Gemini AI dari Google? Yang Digadang Sebagai Pesaing Kuat ChatGPT Dalam proses pembuatan video klip, Melly mengaku merasa merinding saat melihat sosok Nike Ardilla yang berdiri di belakangnya. Ia merasa seolah Nike benar-benar ada di sana. Lagu "Bertemu Kembali" langsung mendapat sambutan positif dari para penggemar Nike Ardilla. Video klip lagu ini telah ditonton lebih dari 380 ribu kali di YouTube dan masuk trending nomor dua. Banyak penggemar yang mengaku terharu dan rindu dengan sosok Nike Ardilla. Mereka juga mengapresiasi karya Melly Goeslaw yang telah mengenang Nike dengan cara yang unik. Lagu "Bertemu Kembali" merupakan karya yang unik dan inovatif. Lagu ini menjadi bukti bahwa teknologi AI dapat digunakan untuk mengenang sosok yang telah tiada. Selain itu, lagu ini juga menjadi persembahan spesial dari Melly Goeslaw untuk sahabatnya, Nike Ardilla. Melly berharap lagu ini bisa mengobati rasa rindu para penggemar Nike dan menjadi sumber inspirasi bagi dunia musik Indonesia. Wah, keren banget ya, Blockheads! Melly Goeslaw jadi bisa mengenang sahabatnya dengan cara yang unik, apik, dan inovatif.
53 -
Halo Blockheads, baru saja sekitar 3 hari terdaftar di Binance, stablecoin yang dipatok 1:1 dengan euro (AEUR) tiba-tiba mengalami lonjakan harga hingga 200%. Akibatnya pada 06 Desember, Binance memutuskan untuk menangguhkan perdagangan AEUR dan menghapusnya dari daftar. Awalnya, dilansir dari Coindesk, harga AEUR berada di kisaran $1,08, sesuai dengan nilai tukar EUR-USD pada saat itu. Namun, tiba-tiba, sekitar pukul 17:45 UTC, token ini melesat tinggi dengan volume perdagangan yang signifikan, mencapai level tertinggi $3.25. Alasan dari penangguhan itu ternyata, karena Binance menganggap ini "volatilitas yang tidak normal". Buku pesanan (order book) menunjukkan bahwa perdagangan terakhir dieksekusi pada pukul 18:31 UTC dengan harga sekitar $2,89, masih 167% lebih tinggi dari nilai yang semestinya. AEUR diterbitkan oleh Anchored Coins, anak perusahaan di bawah naungan investor Singapura, Calvin Cheng. Meskipun token ini seharusnya dipatok pada 1 euro, lonjakan harga yang tidak wajar ini menimbulkan pertanyaan. Kapitalisasi pasar yang rendah sebesar $5 juta dengan likuiditas yang terbatas, membuat token ini tampak rentan terhadap de-pegging dan potensi manipulasi harga. Tapi tenang aja, Binance mengumumkan bahwa mereka akan mengganti biaya pengguna dan menghapus AEUR dari daftar setelah nilai token melonjak lebih dari 200%. Pengguna yang terkena dampak akan menerima sebagian dari jumlah premi di atas patokan 1 AEUR = 1,08 Tether USDT sebagai pengembalian dana. Baca Juga: Aktivitas Whale Borong Cardano Meningkat, Capai $100.000 Transaksi! Menurut Binance, banyak pengguna tidak menyadari bahwa AEUR adalah mata uang yang stabil ketika membelinya, dan permintaan yang melonjak secara tiba-tiba menyebabkan penyimpangan harga. Volatilitas ini juga mempengaruhi harga pasangan perdagangan lainnya, termasuk Bitcoin, Ether, dan euro. Kenaikan harga yang tiba-tiba ini juga terjadi di tengah-tengah pengawasan ketat SEC terhadap perusahaan-perusahaan tradisional yang berencana menerbitkan stablecoin mereka sendiri, seperti contohnya Bank Prancis SocGen, Paypal, dan Mastercard. Nah, Blockheads, Meskipun AEUR mengklaim stablecoin 1:1 yang diterbitkan berasal dari Anchored Coins, perusahaan fintech yang berbasis di Zug, Swiss, dan didukung oleh bank berlisensi FINMA Swiss, kita harus paham bahwa kejadian ini bisa saja dialami oleh stablecoin lainnya di tengah ketidakpastian harga pasar.
96 -
Hai Blockheads, JP Morgan Chase, bank terbesar di Amerika Serikat, kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap mata uang kripto. CEO JP Morgan Chase, Jamie Dimon, dalam sidang Komite Perbankan Senat hari Rabu lalu di Capitol Hill, menyatakan bahwa "jika saya menjadi pemerintah AS, saya akan "menutupnya [kripto] secara keseluruhan." Pernyataan ini merupakan kritik lanjutan Dimon terhadap mata uang kripto, yang sebelumnya pernah disebut sebagai "penipuan" dan "emas bodoh" pada tahun 2017 dan 2021. Dimon menjelaskan pandangannya dengan menyebut kasus penggunaan mata uang kripto oleh para penjahat, pengedar narkoba, pencuci uang, dan pelaku penghindaran pajak. Selain itu, dia mengutarakan kekhawatirannya bahwa kripto memungkinkan transfer uang secara cepat dengan tingkat anonimitas yang tinggi. Namun, hal yang menarik adalah, walaupun JP Morgan kritis terhadap Bitcoin, mereka aktif menggunakan teknologi blockchain. Mereka bahkan menciptakan JPM Coin, sebuah koin digital berbasis blockchain yang diizinkan, sehingga tidak dapat diakses secara publik seperti blockchain yang digunakan Bitcoin dan Ethereum. Pernyataan Dimon juga diikuti dengan dukungan terhadap regulasi anti pencucian uang bagi perusahaan kripto. Hal ini menunjukkan adanya kesepakatan antara pemimpin perbankan, termasuk Dimon, dan Senator Elizabeth Warren, yang menganggap cryptocurrency dapat dimanfaatkan oleh teroris, pengedar narkoba, dan negara-negara jahat untuk aktivitas berbahaya. Baca Juga: Dogecoin Disebut 50 Kali di Situs Tesla, Bakal Jadi Opsi Pembayaran Cybertruck? Meskipun mempunyai kritik tajam terhadap Bitcoin, Dimon memuji nilai teknologi blockchain yang mendasarinya. Akan tetapi, tetap saja tidak mengurangi pandangan kritisnya terhadap mata uang kripto, meskipun industri ini terus berkembang. Penting untuk dicatat bahwa komentar Dimon tidak hanya mencerminkan pandangan pribadinya tetapi juga menggambarkan sikap JP Morgan Chase terhadap mata uang kripto. Ini berarti kita bisa melihat dua pandangan berbeda dari komunita kripto yang menganggap mata uang digital memiliki keunggulan transparansi dan kemudahan pelacakan, sementara Dimon mencerminkan ketidakpercayaan terhadap potensi penyalahgunaan dan risiko kejahatan yang mungkin terjadi dalam dunia kripto. Gimana, Blockheads? Apa kalian setuju dengan pandangan JP Morgan terhadap kripto, atau kalian punya pendapat yang berbeda?
79 -
Highlight of Content: Produk AI terbaru dari Google, Gemini AI, telah resmi diluncurkan. Beberapa fitur produk ini sudah dapat diuji coba. Memiliki kemampuan multimodal, matematika, pengkodean, dan penalaran yang kompleks. Dirancang untuk merasionalkan informasi dari teks, gambar, video, audio, dan kode. Terdapat tiga versi: Gemini Ultra (paling canggih), Gemini Pro (gratis untuk umum melaui Bard), dan Gemini Nano (untuk ponsel Pixel 8 Pro). Gemini Ultra akan meluncur pada tahun 2024. Hai Blockheads, ada berita baru nih dari Google! Mereka baru aja merilis produk AI terbaru mereka yang disebut Gemini AI, dan katanya adalah pesaing kuat ChatGPT. Ini sudah resmi, dan beberapa fiturnya sudah bisa dicoba. Tinggal nunggu satu model lagi yang paling canggih. Makanya, yuk kita bahas lebih jauh tentang kehadiran AI baru ini! Apa Itu Gemini AI dan Kapan Diluncurkan? Google secara resmi memperkenalkan Gemini pada tanggal 6 Desember melalui CEO mereka Sundar Pichai dan Demis Hassabis lewat blog perusahaan. Gemini diumumkan sebagai model kecerdasan buatan terkini yang diklaim melampaui GPT-4 OpenAI. Ini adalah model pertama yang berhasil mengungguli keahlian manusia dalam MMLU (Massive Multitask Language Understanding), salah satu metode populer untuk menguji pengetahuan dan kemampuan pemecahan masalah model AI. Gemini dirancang dari awal untuk multimodalitas, yaitu mampu merasionalkan melintasi teks, gambar, video, audio, dan kode. Kelebihan Gemini AI Dibandingkan ChatGPT Gemini AI memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ChatGPT: Kemampuan Multimodal: Gemini dapat menggabungkan berbagai jenis informasi, seperti teks, gambar, video, audio, dan kode. ChatGPT hanya memahami teks. Kemampuan Matematika dan Pengkodean: Gemini mampu melakukan matematika dan pengkodean, sementara ChatGPT tidak memiliki kemampuan ini. Kemampuan Penalaran: Gemini memberikan penalaran yang lancar pada teks, gambar, audio, dan video, menjadikannya lebih maju daripada ChatGPT. Jenis dan Cara Menggunakan Gemini AI Gemini AI hadir dalam beberapa bentuk: Gemini Ultra: Versi ini diklaim mampu memahami penalaran manusia dan tugas yang kompleks Gemini Pro: Tersedia secara gratis untuk umum dan dapat digunakan melalui Google Bard. Ketika kalian bertanya dengan perintah “model apa yang digunakan pada bahasa AI Bard” maka hasilnya menunjukkan bahwa mereka telah menggunakan versi “Gemini Pro” Gemini Nano: Tersedia di ponsel Pixel 8 Pro dengan fitur-fitur ringan yang efisien berjalan di perangkat. Gemini Ultra Akan Dirilis pada Tahun 2024 Ini dia versi paling canggih yang ditunggu, Gemini Ultra akan jadi model pertama yang berhasil mengungguli keahlian manusia dalam MMLU (pemahaman bahasa multitask yang masif). Model ini menggunakan kombinasi dari 57 subjek seperti matematika, fisika, sejarah, hukum, kedokteran, dan etika untuk menguji pengetahuan dunia dan kemampuan pemecahan masalah, seperti pernyataan Google dalam blog pada hari Rabu. Baca Juga: Kini Kirim Kripto Semudah Pakai WhatsApp dan Tiktok Dengan Coinbase Wallet Saat ini, Google tengah menyelesaikan pemeriksaan keamanan dan kepercayaan secara menyeluruh untuk Gemini Ultra. Mereka berencana untuk meluncurkannya pada tahun 2024. Namun, belum ada informasi mengenai rincian harganya. Kira-kira berapa ya harga yang cocok untuk sebuah model AI dengan kemampuan canggih yang disebutkan tadi? Kira-kira cocok gak ya untuk kantong pelajar? Yuk share pendapat mu!
98 -
Katanya aman, kenapa bisa rentan ya, Blockheads? Baru-baru ini ada berita dari Thirdweb, sebuah perusahaan pengembangan kontrak pintar di ekosistem Web3, telah mengungkapkan kerentanan keamanan yang berpotensi mempengaruhi serangkaian kontrak pintar di ekosistem Web3. Kerentanan ini ditemukan di perpustakaan sumber terbuka yang umum digunakan, dan dapat memengaruhi kontrak pintar tertentu yang telah dibuat sebelumnya, termasuk beberapa yang dikembangkan oleh Thirdweb sendiri. Untungnya, investigasi Thirdweb menetapkan bahwa kerentanan kontrak pintar masih belum tereksploitasi, sehingga memberikan peluang singkat bagi perusahaan Web3 untuk mengambil tindakan pencegahan dan mengurangi risiko potensi peretasan. Kontrak pintar yang terkena dampak termasuk DropERC20, ERC721, ERC1155 (semua versi), dan AirdropERC20. Kontrak-kontrak ini digunakan oleh berbagai proyek Web3, termasuk NFT, game, dan aplikasi terdesentralisasi. Untuk daftar lengkap smart contract yang terpengaruh, dapat dilihat disini. Baca Juga: Apa itu Smart Contract? Sini Kenalan Thirdweb merekomendasikan kepada pengguna yang telah menerapkan kontrak pintar yang terkena dampak untuk segera mengambil langkah mitigasi atau menggunakan alat yang disediakan perusahaan. Langkah-langkah mitigasi dapat berupa penguncian kontrak, pengambilan snapshot dan bermigrasi ke kontrak baru tanpa kerentanan yang diketahui. Thirdweb juga merekomendasikan pengembang untuk membantu pengguna dalam mencabut persetujuan pada semua kontrak yang terkena dampak melalui revoke.cash. Hal ini akan memberikan perlindungan tambahan bagi pengguna yang mungkin memutuskan untuk tidak memitigasi kontrak. Abis temuin kerentanan ini, Thirdweb janji bakal lebih serius lagi soal keamanan. Mereka mau naikin bayaran buat bug bounty, dari $25.000 jadi $50.000, dan bakal lebih ketat lagi proses auditnya. Nah, Blockheads, kalo udah bicara teknologi itu memang punya potensi seperti bug, atau kerentanan sistem lainnya. Jadi, diharapkan lebih hati-hati ya.
53 -
Hai Blockheads, Whale atau disebut sebagai paus kripto, kayaknya lagi borong Cardano (ADA) dalam jumlah besar, nih. Dilihat dari data on-chain menunjukkan bahwa transaksi ADA senilai lebih dari $100.000 telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Ali, seorang analis kripto, mengatakan bahwa lonjakan aktivitas whale ini menunjukkan meningkatnya minat terhadap ADA dari investor institusi dan individu dengan kekayaan bersih tinggi. Hal ini sering kali menjadi indikator awal sebelum lonjakan harga di pasar ADA. Peningkatan aktivitas whale juga bertepatan dengan peningkatan signifikan dalam nilai pasar ADA. Dalam 30 hari terakhir, ADA telah melonjak 21,2% dan telah naik 33,10% tahun ini, menurut CoinMarketCap. Apa yang Menyebabkan Aktivitas Whale Meningkat? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan aktivitas whale di jaringan Cardano. Salah satu faktornya adalah meningkatnya minat terhadap cryptocurrency secara umum. Pasar cryptocurrency telah mengalami reli yang kuat dalam beberapa bulan terakhir, dan hal ini telah menarik minat dari investor baru, termasuk investor institusi. Selain itu aktivitas whale bisa meningkat gara-gara perkembangan terbaru di Cardano. Mereka baru aja update Vasil, agar Cardano semakin mudah digunakan dengan sistem lain. Jadi, investor bisa lebih yakin sama Cardano dan lihat potensinya buat maju di masa depan. Baca Juga: Apakah Dolar Akan Berakhir? Peter Schiff Peringatkan Kehancuran Besar Tahun 2024 Sedangkan untuk whale sendiri, peningkatan aktivitas mereka dapat berdampak positif pada harga Cardano. Whale itu seperti investor besar yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan pasar dalam kripto. Jika whale mulai membeli ADA dalam jumlah besar, mereka akan punya dampak positif menarik investor lain untuk membeli ADA, sehingga mempunyai peluang meningkatkan permintaan dan harga. Blockheads ada yang pengen borong ADA juga, nggak? Yang penting jangan lupa untuk riset mandiri ya sebelum jual-beli aset kripto.
86 -
Hai, Blockheads! Robinhood, sebuah platform kripto yang dikenal dengan perdagangan tanpa komisi, baru aja mengumumkan bahwa volume perdagangan mereka melonjak sampai 75%, menurut laporan yang diserahkan ke SEC. Kabarnya ini terjadi karena reli di pasar kripto, terutama Bitcoin, yang naik lebih dari 20% dalam sebulan terakhir. Peningkatan volume perdagangan kripto di Robinhood menjadi sorotan, menandai perubahan arah positif bagi perusahaan yang sebelumnya mencatat penurunan volume nosional mata uang kripto sebesar 55% sepanjang tahun, seperti yang terungkap dalam laporan hasil kuartal ketiga mereka. Di tengah-tengah reli pasar kripto yang lagi hot, total kapitalisasi pasar kripto juga naik drastis, loh, sekitar 40% jadi $1.6 triliun dalam dua bulan terakhir. Jadi, ini semacam dorongan positif buat kinerja keuangan Robinhood. Si CEO Robinhood, Vlad Tenev, juga menyampaikan optimismenya dengan mencatat bahwa platformnya berpotensi menghasilkan "sembilan digit" pendapatan tahunan. Tenev juga mencatat adanya minat baru dari investor ritel terhadap kripto, yang dihubungkannya dengan liputan media dan peningkatan intensitas ketika harga Bitcoin mendekati titik tertinggi sepanjang masa. Baca Juga: Makin Hijau! Bitcoin Tembus $40k untuk Pertama Kalinya dalam 18 Bulan Rencana besar Robinhood, pun, tidak berhenti di situ aja. Mereka akan ekspansi ke Uni Eropa setelah sukses di Inggris. Lalu, ada rencana juga untuk meluncurkan perdagangan saham di pasar Inggris dan bahkan kartu kredit pada tahun depan. Bisa disimpulkan kenaikan ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya reli pasar kripto terutama di bulan Desember, adanya produk baru dari Robinhood, dan rencana ekspansi mereka ke pasar baru. Jadi, gak sabar nih, kira-kira gebrakan apa lagi ya, yang mereka ambil kedepannya? Gimana menurutmu, Blockheads?
106 -
Blockheads, pasti kalian udah pada punya media sosial, setidaknya satu aplikasi, kan? Kepikiran gak sih transfer kripto semudah kayak kirim chat ke WhatsApp atau DM ke TikTok? Berita menarik datang dari Coinbase, karena pertukaran kripto terkenal ini baru saja mengumumkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya mengirim dan menerima USD Coin (USDC) melalui tautan yang dibagikan di situs media sosial dan aplikasi percakapan, seperti WhatsApp, iMessage, dan Telegram, bahkan Facebook, TikTok, dan Snapchat. Fitur Coinbase Wallet Terbaru Caranya, pengirim cukup membuat tautan di aplikasi Coinbase Wallet mereka. Tautan tersebut kemudian dapat dibagikan melalui aplikasi perpesanan atau media sosial apa pun. Saat penerima mengklik tautan, mereka akan dibawa ke halaman di mana mereka dapat mengklaim dana mereka. Jika penerima tidak memiliki aplikasi Coinbase Wallet, mereka akan diminta untuk mengunduhnya dan membuat dompet secara otomatis. Fitur ini menghilangkan kebutuhan untuk memberikan rincian rekening bank, transfer kawat, atau metode transfer uang tradisional lainnya yang memakan waktu dan mahal. Sebaliknya, hanya dengan membagikan tautan, pengguna dapat langsung mengirim atau mengklaim dana ke seluruh dunia tanpa biaya transfer. Coinbase mengatakan fitur ini bertujuan untuk membuat pengiriman kripto lebih mudah dan terjangkau bagi pengguna di seluruh dunia. Perusahaan juga mengatakan bahwa fitur ini dapat membantu meningkatkan adopsi kripto di negara-negara dengan infrastruktur perbankan yang terbatas. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang fitur baru ini: Hanya USDC yang didukung oleh fitur ini. Dana yang tidak diklaim dalam waktu dua minggu akan dikembalikan ke pengirim. Pengirim dan penerima harus memiliki Dompet Coinbase. Baca Juga: Mastercard Luncurkan Shopping Muse, Asisten AI Generatif untuk Belanja Online Pengenalan fitur baru ini menjadi langkah signifikan bagi Coinbase dalam mempermudah akses pengguna global terhadap kripto, terutama di negara-negara dengan tingkat inflasi yang tinggi dan layanan perbankan yang terbatas. Sebagai hasilnya, bursa ini mendukung mata uang fiat lokal di 130 negara. Upaya juga dilakukan untuk meningkatkan transaksi pedagang dan pembayaran Bitcoin. Pada bulan sebelumnya, perusahaan meningkatkan platform Perdagangannya dengan menerapkan Protokol Pembayaran On-Chain di Ethereum, Polygon, dan Base menggunakan USDC, bertujuan untuk mengurangi risiko volatilitas, seperti dikutip dari The Block. Ini menarik banget sih, Blockheads. Lagi scroll TikTok tiba-tiba ada notif transferan kripto. Siapa yang gak sabaran buat coba??
56 -
Blockheads, buat kamu para penggemar memecoin, seorang penggemar kripto menemukan sesuatu yang bikin heboh di dunia kripto. Ternyata, Dogecoin jadi bintang dengan munculnya kode referensi sebanyak 50 kali di kode halaman checkout truk pikap dari Tesla, Cybertruck. Truk ini rencananya bakal meluncur pada tahun 2024. Bukannya cuma menerima Dogecoin sebagai pembayaran, melainkan dengan kode ini, sepertinya Dogecoin bakal punya peran yang lebih spesial dalam lingkungan Tesla. Yang bikin makin menarik, Dogecoin satu-satunya mata uang kripto yang disebutkan di situs CyberTruck. Gak ada Bitcoin, loh! Kelihatannya, pembayaran Dogecoin bisa jadi pilihan utama Tesla untuk mata uang kripto. Sayangnya, saat halaman pre-order Cybertruck dibuka, Dogecoin belum muncul sebagai opsi pembayaran. Nah, meskipun Dogecoin masih jadi pilihan satu-satunya di garasi Tesla, tapi nggak semudah itu buat pake Dogecoin. Dilansir dari The Street, Tesla mengaku kalau pembayaran Dogecoin kadang-kadang butuh waktu sampai enam jam buat diproses. Dan yang lebih 'ribet' lagi, itu gak bisa dibatalkan! Elon Musk, CEO Tesla, juga belum memberikan komentar resminya. Namun, dia dikenal sebagai penggemar Dogecoin dan sering membicarakan mata uang kripto ini di media sosial. Jadi wajar jika banyak yang berharap, harga DOGE bisa bergerak positif. Benar nggak, Blockheads? Tapi tetap inget, sebelum masuk ke dunia kripto, selalu lakukan riset mandiri. Jangan terlalu terpengaruh dengan ajakan orang lain, ya.
70