Blockheads, untuk mendapatkan koin-koin kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Binance, atau koin favorit mu yang lain, kamu butuh nih yang namanya cryptocurrency exchange atau bursa kripto. Crypto exchange sendiri merupakan sebuah tempat dimana melakukan jual-beli aset kripto kita. Dengan kata lain, Bursa memungkinkan kamu sebagai pengguna untuk memperdagangkan aset kripto dengan menukar antar mata uang kripto atau menukar mata uang fiat ke mata uang kripto. Perlu diketahui, jika crypto exchange tidak menentukan harga kripto ya, mereka hanya bertindak sebagai perantara antara pembeli dan penjual. Cara Kerja Crypto Exchange Crypto Exchange bekerja sama seperti bursa aset lainnya, seperti saham. Perbedaannya adalah bahwa bursa tradisional seperti saham memiliki waktu perdagangan yang tetap atau terbatas. Sebaliknya, Pertukaran aset kripto aktif setiap hari selama 24 jam. Secara umum, setelah kamu mendaftar dan menyetor di akun exchange, kamu langsung bisa memperdagangkan aset disana. Semua aset kripto yang telah diperdagangkan akan muncul pada menu order book di setiap aplikasi bursa. Memilih Crypto Exchange yang Tepat Saat memilih crypto exchange, terdapat banyak faktor yang harus pertimbangan, termasuk fitur atau manfaat yang dapat diberikan aplikasi kepada pengguna. Misalnya, kamu perlu memperhatikan kemudahan penggunaan platform pertukaran, fitur platform, penawaran koin, legalitas platform, dan dukungan customer service-nya. Kuncinya adalah, kamu harus jeli! Berbicara tentang aplikasi bursa, ada banyak aplikasi yang bisa kamu pilih, tergantung tipe bursa yang akan kita bahas di bawah. Terdapat juga fitur lain selain fitur transaksi jual beli aset kripto, seperti farming, earning, staking, dll. Tapi perlu diingat, setiap aplikasi exchange memiliki fitur yang berbeda-beda. Selain menilai aplikasi bursa, pengalaman pribadi kamu selama riset tentang crypto exchange juga bisa dipertimbangkan. Tipe Crypto Exchange Sekarang, setelah mengetahui banyak informasi tentang apa itu crypto exchange, kamu dapat dengan mudah menentukan bursa mana yang paling sesuai dengan keinginanmu berdasarkan tipenya: Centralization Exchange (CEX) Centralization Exchange (CEX) atau bursa terpusat adalah sistem perdagangan utama dalam industri cryptocurrency. Crypto exchange ini memiliki organisasi sebagai pihak ketiga untuk mengelola aset kripto dan bertanggung jawab atasnya. Bursa terpusat seperti Binance, Coinbase, Indodax, Pintu, Triv, dan lainnya menawarkan layanan pertukaran antara mata uang fiat dan cryptocurrency. Keuntungan utama bursa terpusat meliputi volume perdagangan tinggi, UI/UX pengguna yang friendly, dan dukungan pelanggan. Namun, kelemahannya adalah kurangnya kendali penuh pengguna atas data pribadi karena diatur oleh perusahaan tertentu. Pengguna tidak memiliki kendali penuh atas kunci private mereka. Bursa terpusat juga rentan terhadap manipulasi dan penipuan harga, serta risiko runtuh yang dapat mengakibatkan kehilangan akses dana pengguna. Decentralization Exchange (DEX) Decentralized Exchange (DEX) atau bursa tidak terpusat adalah jenis crypto exchange yang beroperasi tanpa melibatkan pihak ketiga. Pengguna DEX dapat menghubungkan wallet cryptocurrency mereka ke perangkat lunak DEX untuk melakukan transaksi, menjaga aset tanpa perlu mempercayainya kepada pihak ketiga. Sistem DEX didasarkan pada konsep privasi, tanpa memerlukan informasi pribadi pengguna. Baca Juga: Mengenal Stablecoin: Aset Kripto yang Stabil dari Volatilitas Keamanan DEX tinggi dan sulit diretas karena sifat desentralnya. Beberapa proyek DEX seperti dYdX, OKX DEX, ApeX PRO, PancakeSwap, dan SushiSwap. Meskipun memiliki keunggulan, DEX juga memiliki UI/UX yang terlihat lebih rumit dan mungkin likuiditas/volume perdagangan lebih rendah karena keterbatasan dalam mendukung pembelian aset kripto dengan mata uang fiat. Bagi pemula disarankan memahami cara kerja DEX sebelum menggunakannya. Kembali lagi, masing-masing platform punya kelebihan serta kekurangannya. Pilihlah bursa kripto yang sesuai dengan tujuan investasi mu dan yang kamu anggap aman. Salam DYOR, Blockheads!
Daftar Artikel - Blog
-
60
-
Hai Blockheads, ada yang pernah dengar istilah sesuai judul diatas "not your keys, not your coin"? Langsung aja ya, istilah itu artinya, kalau bukan kamu yang simpan kunci privat cryptocurrency mu, kamu nggak benar-benar punya kripto itu. Kunci privat ini ibaratnya password yang digunakan untuk mengakses cryptocurrency kamu. Misalnya kamu menyimpan kripto kamu di bursa terpusat, kamu nggak bisa 100% yakin bahwa kamu akan bisa mengaksesnya kapanpun kamu mau. Meski mereka menawarkan kemudahan penggunaan dari segi tampilan dan pelayanan pelanggan. Bursa terpusat bisa saja mengalami masalah, seperti gangguan teknis, atau bahkan bangkrut, dan mengakibatkan para penggunanya jadi kehilangan akses dana mereka. Contohnya seperti Bursa FTX yang mengajukan kebangkrutan pada tahun 2022. Pelanggan jadi sulit untuk mengakses kripto mereka. Tapi tidak semua bursa terpusat bermasalah ya, masih banyak yang bagus diluar sana. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan cryptocurrency kamu di dompet pribadi contohnya dompet dingin (cold wallet). Karena di dompet pribadi, kamu sendiri yang memegang kunci privat kripto mu. Memang sedikit sulit tahapan yang harus dilalui ketika memegang sendiri kendali aset kita, karena kita harus bertanggung jawab sendiri juga. Kekurangannya adalah, ketika pengguna lupa kunci maupun frasa untuk masuk ke dalam dompet pribadi, maka kita tidak dapat memulihkannya lagi. Tidak ada pelayanan pelanggan ketika kita lupa kunci. Artinya koin kita akan hilang selamanya. Baca Juga: Mengenal Altcoin: Definisi, Cara Kerja, dan Jenisnya Tapi itu juga kelebihannya, dimana persentase peretasannya sedikit karena hanya kita yang tau kunci pribadi, kecuali kunci itu diketahui juga oleh orang lain. Oh iya, kunci disini bisa disimpan dalam bentuk kertas atau dimanapun yang kita rasa aman. Dengan menyimpan cryptocurrency di dompet pribadi, kamu bisa yakin bahwa kamu akan bisa mengakses cryptocurrency kamu kapanpun kamu mau. Intinya, istilah "not your keys, not your coin" ini kembali lagi kepada masing-masing orang ya Blockheads. Kamu bebas menentukan kemana arah aset kripto mu disimpan, karena kamulah pemilik sebenarnya dengan segala risiko kecil dan besar yang bisa saja terjadi, bahkan di sistem yang katanya paling "aman" sekalipun.
157 -
Hai Blockheads! Kripto, meskipun bentuknya digital dan tidak dapat dilihat secara fisik, mereka juga memerlukan dompet untuk penyimpanannya. Dompet kripto (crypto wallet) adalah aplikasi atau alat yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cryptocurrency. Disebut dompet karena mirip dengan dompet sehari-hari yang kita gunakan untuk menyimpan uang tunai atau kartu. Dompet kripto menyimpan dua kunci utama, yaitu kunci pribadi dan kunci publik. Kunci pribadi berfungsi sebagai kata sandi yang memberikan kamu akses aman ke mata uang kripto kamu. Sementara itu, kunci publik berperan sebagai nomor rekening yang memungkinkan kamu mengirim dan menerima mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, serta coin dan token lainnya. Mengapa Dompet Kripto Penting? Sebenarnya, secara teknis, dompet kripto tidak menyimpan kripto kamu seperti halnya dompet biasa yang menyimpan uang atau kartu fisik. Namun, kepemilikan aset kripto kamu disimpan di blockchain, seperti dilansir dari Investopedia, tetapi untuk mengaksesnya, kamu memerlukan kunci pribadi. Kunci ini memungkinkan kamu melakukan transaksi dan berfungsi sebagai bukti kepemilikan mata uang digital kamu. Selain itu, dompet kripto umumnya menyediakan frase atau kata-kata kunci, misalnya "kotak, tidur, kamar, naga, buah, taman, bandara, dll." Ini dapat membantu kamu memulihkan dompet jika perangkat hilang atau rusak, terutama pada dompet kripto fisik. Oleh karena itu, kalo kamu kehilangan kunci atau frase, kamu tidak dapat mengakses uang di dalamnya. Inilah sebabnya kenapa menyimpan kunci pribadi sangat penting, sesuai dengan istilah yang sering diucapkan oleh komunitas kripto: "not your keys, not your coins." Cara Kerja Dompet Kripto Setelah memiliki dompet kripto, kamu bisa mengirim dan menerima cryptocurrency dengan berbagai metode. Secara umum, langkah-langkahnya yaitu: Memasukkan alamat dompet penerima Menentukan jumlah yang akan dikirim Memasukkan kunci pribadi Menerima jumlah biaya transaksi, atau Mengirimkan transaksi Jenis-jenis Dompet Kripto Dompet kripto muncul dalam dua bentuk paling umum, seperti: Dompet Panas (Hot Wallet) Dompet panas (hot wallet) adalah dompet digital online yang dapat diakses melalui smartphone atau desktop. Di smartphone, biasanya berbentuk aplikasi, sedangkan di desktop seringkali berbentuk situs web. Contohnya platform pertukaran kripto, Binance, Indodax, TokoCrypto, dll. Baca Juga: Apa Itu DeFi: Definisi sampai Fiturnya Cek Disini! Dompet panas lebih mudah digunakan dan lebih murah daripada dompet dingin, serta kemudahan customer service jika kamu kesulitan mengaksesnya. Akan tetapi tingkat keamanannya lebih rendah karena selalu terhubung ke internet, dimana rentan kena peretasan. Dompet Dingin (Cold Wallet) Dompet dingin (cold wallet) adalah dompet digital offline, seperti perangkat keras mirip USB dan biasanya tergolong mahal harganya. Kegiatan transaksinya memang agak sulit karena banyaknya prosedur yang harus dilewati, seperti kunci pribadi, bahkan 12 frasa yang kita bahas sebelumnya. Meski membutuhkan langkah ekstra WiFi, USB atau QR Code, tenang saja karena tidak menggunakan sistem cloud computing yang bisa menyimpan data mu, dan cenderung lebih aman dari peretasan. Terakhir, penting untuk dipahami, dan ini udah sering banget kita bahas kalo setiap platform punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena baru kemarin, aplikasi terdesentralisasi seperti Ledger terkena peretasan, walaupun sekarang sudah dinyatakan kembali aman. Jadi tetap pahami dan siap dengan risiko yang ada ketika kamu masuk ke sektor kripto ya, Blockheads!
111 -
TOP 5! Yuk Kita Cek Berita Populer Minggu Ini Dari MemeCoin BONK Naik Sampai OKX DEX Diretas
by Admin
Halo Blockheads! Ketemu lagi diakhir minggu. Seperti biasa, biar tetap up-to-date, Kabar Blockchain Indonesia punya berita mingguan buat kamu, nih. Jadi, yuk langsung aja kita bahas! Unjuk Taring MemeCoin! BONK Naik 300%, DOGE, SHIB DAN PEPE Juga Ikut Reli BONK, memecoin Solana, mencuri perhatian minggu ini. Harganya naik 390% dalam sebulan, mengalahkan Dogecoin, Pepe, dan Shiba Inu. Meskipun sempat turun, BONK berhasil tumbuh dari $0,0000023 menjadi $0,000012. Kapitalisasi pasarnya juga meningkat menjadi $762 juta, mengalahkan Pepe ($603 juta). BONK kini berada di peringkat ketiga setelah Dogecoin dan Shiba Inu. Hal ini menunjukkan bahwa koin meme ini semakin serius dalam bersaing. Meme coin lain seperti Floki, Pepe, Dogecoin, dan Shiba Inu juga mengalami kenaikan besar. Menurut analis kripto, memecoin ini bisa semakin meningkat dan menciptakan kejutan bagi penggemar memecoin dalam kenaikan pasar kripto. Baca Selengkapnya: Unjuk Taring MemeCoin! BONK Naik 300%, DOGE, SHIB DAN PEPE Juga Ikut Reli Google Terapkan Aturan Baru untuk Iklan Kripto 2024 Google mengumumkan perubahan besar pada aturan iklan mata uang kripto mulai Januari 2024, terfokus pada Cryptocurrency Coin Trusts. Perubahan ini global dan berlaku untuk Amerika Serikat. Pengiklan perlu mematuhi aturan baru, memperoleh sertifikasi khusus dari Google, dan mematuhi hukum setempat di wilayah target iklan. Google akan memberi peringatan sebelum menghentikan akun pengiklan yang melanggar aturan, dengan batas waktu penerapan perubahan pada 29 Januari 2024. Ini sejalan dengan rencana persetujuan ETF Bitcoin di Amerika Serikat pada bulan yang sama. Pengiklan disarankan memahami aturan baru ini sebelum tanggal tersebut untuk kelancaran iklan mereka. Baca Selengkapnya: Google Terapkan Aturan Baru untuk Iklan Kripto 2024 Korea Selatan Menghilangkan NFT Dan CBDCS Dari Pendapatan Bunga Kripto FSC Korea Selatan mengumumkan investor aset digital akan mendapatkan bunga mulai Juli 2024, tetapi NFT dan CBDC dikecualikan. Hanya NFT yang berfungsi sebagai pembayaran dan diterbitkan dalam jumlah besar yang memenuhi syarat untuk bunga. FSC juga menetapkan protokol baru, termasuk pemisahan dana pengguna dan persyaratan 80% koin disimpan di dompet dingin. Penyedia layanan aset virtual diwajibkan memiliki asuransi atau dana cadangan. Ini untuk mengurangi risiko keuangan dalam keadaan darurat. Sebagai langkah keamanan, FSC meluncurkan kampanye melaporkan pertukaran mata uang kripto ilegal. Baca Selengkapnya: Korea Selatan Menghilangkan NFT Dan CBDCS Dari Pendapatan Bunga Kripto Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Pakai Rupiah dan Won untuk Transaksi Gubernur Bank Indonesia dan Bank of Korea pada 10 Desember di Nusa Dua Bali, setuju untuk menggunakan mata uang lokal (rupiah dan won) dalam perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korea Selatan. Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi perdagangan dan mengurangi risiko nilai tukar serta biaya transaksi. Dengan penggunaan mata uang lokal, diharapkan memperkuat stabilitas makroekonomi, memudahkan transaksi perdagangan dan investasi, serta meningkatkan kerja sama ekonomi di ASEAN dan Asia. Kesepakatan ini juga dinilai bermanfaat secara luas dan dapat memperkuat integrasi dalam transaksi mata uang lokal di wilayah tersebut. Baca Selengkapnya: Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Pakai Rupiah dan Won untuk Transaksi Platform OKX Diretas, Uang Rp 41,8 Miliar Raib Pada 13 Desember, kunci pribadi admin proxy OKX bocor, meretas bursa terdesentralisasi (DEX) dan menimbulkan kerugian sebesar $2,7 juta (Rp 41,8 miliar). Keamanan SlowMist Zone melaporkan masalah saat admin melakukan upgrade kontrak DEX pada 12 Desember. Peretas mencuri token, OKX mengonfirmasi penyusupan, mencabut kontrak tak terpakai, dan berjanji mengembalikan dana pengguna. Analis PeckShield mengonfirmasi eksploitasi, menyebabkan kerugian $2,7 juta. Meskipun desentralisasi, platform kripto tetap rentan terhadap serangan. Hingga September 2023, industri kripto mengalami kerugian sekitar $1,5 miliar akibat serangan, eksploitasi, dan penipuan. Baca Selengkapnya: Platform OKX Diretas, Uang Rp 41,8 Miliar Raib
64 -
Halo Blockheads, berita bagus dan kurang mengenakkan dalam dunia web3 memang selalu beriringan ya. Baru-baru ini 14 Desember, dunia kripto dihebohkan dengan berita peretasan besar-besaran yang menyasar sejumlah aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang menggunakan konektor Ledger. Jadinya, beberapa DApps populer seperti Zapper, SushiSwap, Phantom, Balancer, dan Revoke.cash terkena dampak serangan. Chief Technical Officer SushiSwap, Matthew Lilley diketahui jadi yang pertama kali melaporkan kejadian peretasan ini. Ia mengajak untuk tidak berinteraksi dengan DApps dulu dan menunjuk kerentanan pada konektor Web3, yang memungkinkan kode berbahaya disuntikkan ke banyak DApps. Konektor Ledger, yang digunakan oleh banyak DApps, menjadi fokus serangan, memungkinkan peretas jahat punya akses dan perintah dari dompet browser. Informasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa serangan dipicu karena mantan karyawan Ledger menjadi korban serangan phishing. Setelah itu, peretas mendapatkan akses ke akun Node Package Manager (NPMJS), yang digunakan untuk mengelola perpustakaan bahasa pemrograman JavaScript. Versi berbahaya dari Ledger Connect Kit diunggah ke repo GitHub, menyebabkan DApps mendistribusikan kode berbahaya ke pengguna dan mengakibatkan kehilangan dana sebesar $484,000. Ledger segera merespon dengan tindakan cepat untuk menghapus versi berbahaya dan merilis pembaruan untuk mengatasi masalah. Meskipun hardware wallet dan software Ledger Live dinyatakan aman, tetap saja pengguna dihimbau untuk tidak berinteraksi dengan DApps hingga pemberitahuan lebih lanjut. Proyek desentral seperti Kyber dan RevokeCash, pun ikut mengonfirmasi penonaktifan sementara front-end mereka sebagai langkah pencegahan aktif. Pengguna diingatkan untuk memastikan software library mereka bersih dan selalu memperbarui aplikasi mereka. Meskipun pembaruan tanggal 15 Desember dari Ledger menyebutkan kalo Ledger mereka sudah aman digunakan. Baca Juga: Disebut Aman, Apakah Bitcoin Bisa Diretas? Selain serangan yang dilakukan oleh Peretas Ledger, ada juga nih serangan serupa yang terjadi pada tanggal 13 Desember di platform OKX DEX. Dalam serangan ini, kunci pribadi admin proxy bocor dan menyebabkan kehilangan uang sekitar $2.7 juta. Nah Blockheads, serangan-serangan ini bisa dijadikan pengingat bahwa meskipun teknologi Web3 menawarkan desentralisasi, risiko serangan, eksploitasi, dan penipuan tetap ada. Kamu perlu lebih berhati-hati dalam memilih platform dan menyimpan asetnya, dan tetap punya rasa curiga sebelum menyetujui konfirmasi apapun dalam platform desentral web3 yaa.
96 -
Halo Blockheads, ada berita mengejutkan yang bisa bikin senyum, nih. Federal Reserve Amerika Serikat baru saja membuat keputusan menarik untuk tidak menaikkan suku bunga. Kebanyakan komunitas kripto menyebutnya sebagai "lampu hijau" bagi para investor. Ternyata, keputusan ini dianggap sebagai dorongan positif untuk mata uang kripto. Jeffrey Rosenberg, manajer portofolio dari BlackRock, menyebut jeda suku bunga The Fed dan petunjuk penurunan suku bunga tahun depan sebagai "lampu hijau" bagi investor. Ini membuat sentimen pasar bullish, terutama dengan S&P 500 menguat sebesar 1,37% setelah keputusan tersebut. Tidak hanya itu, saham kripto juga mengalami kenaikan yang signifikan. Saham Coinbase (COIN) melonjak sebesar 7,8% dan MicroStrategy (MSTR) sebesar 5%, sedangkan saham penambang Bitcoin Marathon Digital (MARA) melesat 12,6%. Henrik Andersson dari Apollo Crypto mengungkapkan bahwa suku bunga yang tidak naik dan ekspektasi penurunan suku bunga tahun memang bisa jadi dorongan positif untuk sektor kripto. Dia bahkan meramalkan bahwa dengan persetujuan ETF Bitcoin yang diperkirakan terjadi di Januari 2024, pasar kripto bisa melihat lebih banyak institusi keuangan lain masuk. Contohnya saja pengajuan ETF Bitcoin oleh lembaga keuangan tradisional seperti BlackRock dan Fidelity. Sementara itu, ekuitas blockchain juga mengalami arus masuk terbesar, mencapai $126 juta minggu ini. James Butterfill, kepala penelitian CoinShares, melaporkan bahwa produk investasi aset digital terus mengalami arus masuk selama 11 minggu berturut-turut, dengan keuntungan mingguan mencapai $43 juta. Menurut Tina Teng, analis pasar di CMC Markets, jeda suku bunga The Fed akan meningkatkan antusiasme pasar terhadap produk kripto. Namun, Henrik Andersson memberikan pandangan lain, menyebut bahwa efek samping dari suku bunga yang lebih rendah mungkin adalah meredanya tokenisasi aset dunia nyata (RWA). Investor mungkin lebih tertarik pada hasil DeFi di lingkungan suku bunga yang rendah, dengan potensi hasil lebih dari 10%. Baca Juga: SEC Minta Masukan Publik Terkait Proposal ETF Bitcoin Spot Terlepas dari itu, banyak komentator pasar melihat halving Bitcoin yang akan datang pada April tahun depan sebagai katalis utama untuk mendukung pertumbuhan pasar kripto secara keseluruhan pada tahun 2024. Dengan keputusan ini, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level tertingginya dalam 22 tahun, yaitu 5,25% hingga 5,5%. Meskipun ada antisipasi bahwa Fed akan melakukan dua pemotongan suku bunga pada 2024, Fed justru meramalkan tiga pemotongan suku bunga. Namun, mereka juga melihat inflasi yang turun, ekonomi yang terhindar dari resesi, dan merencanakan untuk mengakhiri kampanye kenaikan suku bunga paling agresif dalam 40 tahun, yang artinya FED berencana untuk mengurangi intensitas atau menghentikan kebijakan kenaikan suku bunga. Jadi menurut Blockheads, apakah ini beneran 'lampu hijau' yang tepat untuk beli lebih banyak kripto? Atau ada pendapat lain nih?
70 -
LINE NEXT Dapat Investasi Fantastis, Bakal Perluas Ekosistem Web3 Sampai Game ‘Brown and Friends’
by Admin
Hai Blockheads, aplikasi LINE adalah salah satu media sosial kirim pesan terbesar yang ikonik dengan stiker dan tema karakter lucunya. Saat ini anak perusahaan NFT-nya, LINE NEXT, baru aja mendapatkan investasi fantastis sebesar $!40 juta (Rp 2 Triliun) untuk memperluas ekosistem web3. Pendanaan ini didapat dari perusahaan ekuitas swasta Crescendo, dan ditandai sebagai investasi terbesar tahun ini di Asia dalam sektor blockchain/web3. Dengan suntikan dana segar ini, fokus utama LINE NEXT pastinya mempopulerkan ekosistem Web3 seperti memperluas bisnis global dan meluncurkan layanan baru mereka. Bisa dilihat dari pengumuman di website mereka, Di bulan Januari 2024 nanti, LINE NEXT akan meluncurkan platform NFT global bernama DOSI, dimana ini akan menjadi tempat digital untuk berbagai macam produk digital yang dapat diperdagangkan. DOSI sebelumnya sudah memiliki versi beta yang diperkenalkan pada 14 September 2022. Lalu, LINE NEXT punya rencana dalam membantu merek untuk “memberikan kepemilikan” atas produk digital yang ada dan mengizinkannya untuk diperdagangkan. Ini sama seperti Axie Infinity yang mengizinkan item yang dimiliki pengguna akan diberikan hak komersialnya untuk diperdagangkan. Selanjutnya, raksasa media sosial ini bermaksud untuk meluncurkan game web3 yang menampilkan karakter yang dikenal sebagai BROWN & FRIENDS, dan memperkenalkan aplikasi sosial yang memungkinkan pengguna berkomunikasi berdasarkan karakter yang mereka buat dengan memanfaatkan teknologi AI. Semua layanan atau produk yang akan diluncurkan akan dibangun di blockchain Finschia. Ini menandakan LINE NEXT dan Crescendo akan berpartisipasi dalam Finschia Foundation sebagai anggota tata kelola, berkontribusi pada perluasan ekosistemnya. Baca Juga: Token Game Makin Hot, Axie Infinity, Ronin, APE Naik Tajam Kevin Lee, Managing Partner Crescendo mengatakan “Kami berharap dapat membangun standar untuk aplikasi Web3 sehingga pengguna umum dapat dengan mudah menggunakan dan mengadopsi blockchain ke semua jenis layanan dan merek Web2.” Youngsu Ko, CEO dari LINE NEXT ikut memberi pernyataan jika "dengan adanya kesempatan ini, kami berusaha mempopulerkan web3 dan mengembangkan layanan dimana pengguna bisa memiliki nilai barang digital mereka" Dengan berbagai layanan yang digunakan untuk mempopulerkan web3 seperti DOSI. Mereka saat ini sudah memiliki 5,5 juta pengguna di seluruh dunia loh Blockheads, dengan total transaksi kumulatif lebih dari 470.000. Keren banget, kan.
64 -
Halo Blockheads, tanggal 13 Desember kemarin kunci pribadi admin proxy OKX dilaporkan bocor, dan ini menyebabkan bursa terdesentralisasi (DEX) tersebut diretas sehingga menyebabkan kehilangan uang sebanyak $2,7 juta (Rp 41,8 miliar). Perusahaan keamanan blockchain SlowMist Zone, melaporkan di X (sebelumnya Twitter) jika masalah mulai terjadi pada 12 Desember 2023 sebelumnya, sekitar jam 22.23 UTC, pada saat admin proxy melakukan upgrade kontrak proxy DEX ke kontrak implementasi baru. Nah, disaat itulah peretas mulai mencuri token-token yang ada. Tidak rhenti disana, peretas semakin mengeksploitasi token pada jam 23.53 UTC, ketika admin melakukan pembaharuan lainnya. Tak lama setelah postingan X dari SlowMist Zone, OKX melakukan konfirmasi jika kontrak pintar yang sudah tak digunakan lagi telah disusupi, dan mereka langsung mengambil tindakan pencabutan kontrak serta berjanji untuk mengembalikan dana pengguna yang terkena dampak peretasan ini. Tak hanya SlowMist Zone, analis keamanan PeckShield pun juga mengonfirmasi eksploitasi tersebut, sehingga uang sebanyak $2,7 juta raib dicuri peretas. Memang platform kripto kerap kali menjadi tempat 'bermain" para peretas, meskipun teknologinya menawarkan sistem desentralisasi, bukan berarti bebas dari serangan. Baca Juga: Tidak Kapok, Sudah Diretas $30 Juta HTX Aktifkan Lagi Layanan Kriptonya Seperti yang dikatakan pengguna X dengan username @Eug_Ng "Hanya karena desentralisasi, orang mengira kami tidak akan kehilangan aset kami. Tidak, Anda salah, Anda masih bisa diretas, dan episode tidak menyenangkan hari ini dengan OKX DEX adalah pengingat "berhati-hatilah dengan apa yang Anda inginkan"." Hingga September 2023, industri kripto telah mengalami kerugian sekitar $1,5 miliar (Rp 12,3 triliun) akibat serangan, eksploitasi, dan penipuan. Oleh karena itu, buat Blockheads pengguna kripto, perlu berhati-hati dalam memilih platform dan menyimpan asetnya. Semoga juga para pemilik platform kripto terus punya rasa tanggung jawab yang besar buat setiap dana penggunanya, apalagi di situasi seperti peretasan ini.
55 -
Hai Blockheads, BlackRock sebuah perusahaan pengelola aset terbesar di dunia, baru saja merevisi pengusulan mekanisme penebusan (prepay) ETF Bitcoin untuk memudahkan partisipasi bank-bank tradisional. Perubahan ini memungkinkan bank-bank untuk berpartisipasi dalam ETF tanpa harus memegang Bitcoin secara langsung. Sebelumnya, usulan mekanisme ETF Bitcoin dari BlackRock mengharuskan bank-bank untuk memegang Bitcoin secara langsung. Namun tidak berjalan mulus, karena timbul sebuah kekhawatiran dari SEC, hal itu dapat meningkatkan risiko manipulasi pasar. Dengan perubahan mekanisme yang baru, bank-bank dapat berpartisipasi dalam ETF dengan menggunakan uang tunai. Uang tunai tersebut kemudian akan dikonversi menjadi Bitcoin oleh broker-dealer dan disimpan oleh Coinbase Custody, penyedia layanan penyimpanan aset digital. Baca Juga: SEC Minta Masukan Publik Terkait Proposal ETF Bitcoin Spot Perubahan mekanisme ini memiliki beberapa keuntungan bagi bank-bank, antara lain: Menghindari risiko kepemilikan Bitcoin secara langsung. Bank-bank dapat menghindari risiko volatilitas harga Bitcoin dan risiko lainnya yang terkait dengan kepemilikan Bitcoin secara langsung. Meningkatkan likuiditas pasar. Bank-bank dapat membeli dan menjual saham ETF dengan lebih mudah, yang dapat meningkatkan likuiditas pasar Bitcoin. Perubahan mekanisme ETF Bitcoin yang diusulkan oleh BlackRock masih menunggu persetujuan dari SEC. Sebentar lagi Januari, dan digadang-gadang jadi bulan penentuan approval Bitcoin ETF Spot, kalo disetujui, ini bisa jadi pembuka jalan untuk bank-bank Wall Street berpartisipasi dalam pasar Bitcoin, serta bisa mendorong harga Bitcoin naik. Share tanggapanmu yuk Blockheads tentang Bitcoin ETF ini.
133 -
Hai Blockheads, ada langkah inovatif terbaru dari China dalam hal privasi, nih. Pemerintahnya berencana untuk meluncurkan platform berbasis blockchain baru yang disebut RealDID, untuk memverifikasi identitas nama asli warganya. RealDID ini memungkinkan warga Tiongkok untuk mendaftar dan masuk ke portal online secara anonim menggunakan alamat DID. Alamat DID ini seperti alamat email, tapi lebih aman dan terdesentralisasi. Dengan RealDID, transaksi dan data warga Tiongkok akan tetap bersifat rahasia antara individu dan bisnis. Kedengarannya memang keren, ya? Sayangnya, ada sedikit kekhawatiran yang muncul terkait proyek ini. Salah satunya adalah bahwa RealDID, dapat digunakan pemerintah China untuk memantau warganya. Pemerintah Tiongkok memang punya catatan panjang dalam hal privasi. Mereka dikenal akan mengawasi gerak-gerik warganya, bahkan sampai ke rumah pribadi. Hal tersebut, bikin banyak orang khawatir bahwa RealDID dapat memberikan pemerintah lebih banyak kekuatan untuk mengawasi aktivitas online warganya. Akan tetapi berdasarkan sebuah pernyataan Layanan Blockchain yang terintegrasi pemerintah China (BSN), saat pengguna mengakses layanan RealDID, mereka akan memiliki kendali penuh atas penggunaan identitas dan informasi digital pribadi dengan memilih apa yang ingin mereka ungkapkan kepada bisnis yang berbeda. Jadi perusahaan atau bisnis hanya memperoleh informasi yang benar-benar dibutuhkan saja (informasi pribadi seminimal mungkin). Baca Juga: Digital Yuan Bikin Wisata Turis Makin Mudah di China dan Singapura Secara keseluruhan, RealDID adalah proyek yang ambisius yang punya potensi untuk mengubah cara orang Tiongkok berinteraksi dengan pemerintah dan layanan publik. Namun, ada beberapa kekhawatiran yang perlu dikaji lebih dalam sebelum proyek ini diterapkan secara luas. Gimana menurut kalian mengenai RealDID di China ini Blockheads? Share pendapatmu, yuk.
44 -
Halo Blockheads, apakah dedolarisasi semakin dekat? Baru-baru ini Gubernur Bank Indonesia melalui Perry Warjiyo dan Gubernur Bank of Korea melalui Rhee Chang sepakat untuk menggunakan mata uang lokal masing-masing, yaitu rupiah dan won, untuk transaksi perdagangan, investasi, dan transaksi finansial. Kesepakatan juga merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama penggunaan mata uang lokal yang dilakukan kedua bank sentral pada Mei 2023. Penggunaan mata uang lokal diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perdagangan antara kedua negara. Saat ini, transaksi perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan masih menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (USD). Hal ini menyebabkan pelaku usaha harus menukar rupiah atau won mereka ke USD terlebih dahulu, yang dapat menimbulkan risiko nilai tukar dan biaya transaksi. Dengan menggunakan mata uang lokal, pelaku usaha dapat langsung melakukan transaksi perdagangan tanpa perlu menukar mata uangnya ke dolar AS terlebih dahulu. Hal ini dapat mengurangi risiko nilai tukar dan biaya transaksi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi perdagangan. Selain itu, penggunaan mata uang lokal juga dapat memperkuat stabilitas makroekonomi kedua negara. Hal ini dikarenakan nilai tukar rupiah dan won tidak terlalu dipengaruhi oleh nilai tukar USD. Kesepakatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan. Hal ini dikarenakan penggunaan mata uang lokal dapat memudahkan transaksi perdagangan dan investasi antara kedua negara. Dilansir dari CNBC Indonesia, Gubernur Bank of Korea Rhee Chang Yong menekankan, kesepakatan ini juga tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia dan Korea saja, melainkan juga dengan ASEAN dan Asia secara keseluruhan. Sebab transaksi mata uang lokal akan lebih saling terintegrasi. Baca Juga: Data Pemilu 2024 Indonesia Diduga Bocor? Bisakah Blockchain Jadi Solusi? "Indonesia dengan wilayah dan populasi yang besar, memegang peranan penting dalam rantai pasok global sektor-sektor maju seperti baterai dan kendaraan listrik. Terlebih, minat bisnis Korea di Indonesia juga terus menunjukkan peningkatan," ucap Rhee. Kita tunggu kelanjutannya ya, Blockheads. Semoga kesepakatan ini bisa semakin memperkuat hubungan antara dua negara dan bisa menggaet negara ASEAN lain untuk ikut mempermudah transaksi perdagangan dengan mata uang lokal masing-masing negara mereka.
131 -
Hai, Blockheads! Siapa diantara kalian yang suka jalan-jalan terutama ke China dan Singapura? Ada kabar gembira nih, karena kedua negara itu lagi bikin terobosan baru dengan program percontohan menggunakan mata uang digital, yang disebut e-CNY. Program ini memungkinkan wisatawan dari China dan Singapura untuk menggunakan e-CNY untuk membayar barang dan jasa selama perjalanan mereka di kedua negara tersebut. Caranya, wisatawan bisa mengunduh aplikasi e-CNY dari bank atau lembaga keuangan yang telah bekerja sama dengan Otoritas Moneter Singapura dan Institut Mata Uang Digital Bank Rakyat Tiongkok (PBOC). Selain itu, pemerintah kedua negara juga sepakat untuk memberikan fasilitas perjalanan bebas visa selama 30 hari. Ini tentu memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke China dan Singapura, tanpa perlu repot mengurus visa Kerjasama ini juga membuka peluang besar bagi e-CNY di dunia ritel internasional. Menurut Richard Turrin, konsultan teknologi keuangan, pemakaian e-CNY untuk transaksi kecil bisa membuka pintu bagi penggunaan yang lebih luas, termasuk dalam perdagangan dan skenario bernilai tinggi lainnya. Pengujian mata uang digital di Tiongkok dimulai sejak tahun 2019. Hingga Juni 2023, total transaksi e-CNY telah mencapai 950 juta yuan ($132 juta), mencapai nilai kumulatif 1,8 triliun yuan dibandingkan dengan 100 miliar yuan pada Agustus 2022. Ini menunjukkan bahwa penggunaan e-CNY terus meningkat. Baca Juga: India Kemungkinan Tidak Menyinggung Kripto Sampai Tahun 2025 Uji coba lintas batas e-CNY juga telah dilakukan di Hong Kong, di mana pelanggan bisa berbelanja dengan e-CNY di lebih dari 200 gerai ritel. Dengan adanya program percontohan ini, wisatawan dari China dan Singapura bisa lebih mudah dan nyaman dalam berwisata ke kedua negara tersebut. Mereka juga bisa merasakan pengalaman pembayaran digital yang lebih modern dan aman, tanpa perlu pusing untuk membawa uang kertas dengan jumlah banyak. Program inovatif ini bukan hanya memberikan kenyamanan ekstra buat wisatawan, tapi juga membuka pintu bagi masa depan pembayaran digital internasional. Jadi, siap-siap aja, nanti kalau jalan-jalan ke China atau Singapura, bisa bayar pakai e-CNY. Siapa nih Blockheads yang udah punya rencana akhir tahun ke China atau Singapura? Jangan lupa isi saldo e-CNY kalian, ya!
52