Halo Blockheads, kali ini kita kedatangan berita tentang pencurian cryptocurrency. Platform penyedia pembayaran kripto CoinsPaid menjadi korban peretasan yang menyebabkan mereka kehilangan uang sebanyak $7 juta atau sekitar Rp 108 miliar. Ternyata, ini bukan kali pertama CoinsPaid diserang, lho. Di bulan Juli tahun 2023 aja, mereka sudah kena hack dan rugi hingga $37,3 juta (sekitar Rp 585 miliar). Waktu itu, perusahaan ini kasih kompensasi ke pelanggan dari dana cadangannya. Penyerangan terbaru ini terjadi pada 5 Januari lalu, dan platform keamanan Cyvers yang melacak kejadian ini langsung memberi peringatan lewat media sosial mereka. CEO CyVers Deddy Lavid, bilang bahwa total pencurian ini adalah gabungan dari penyerangan ini bikin CoinsPaid kehilangan total $7,5 juta di berbagai aset seperti USDT, USDC, dan CPD di rantai ETH dan BNB dan BSC-USD dirantai BNB, seperti dilansir dari The Crypto Times. Penyerangnya dugaan besar berasal dari grup Lazarus. Mereka juga menukar aset ke ETH dan meneruskan ke akun luar di rantai ETH dan BNB. Sebagian dana yang dicuri juga disimpan di bursa WhiteBit, MEXC, dan ChangeNow. Baca Juga: TRM Labs: Korea Utara curi $700 juta dollar kripto sepanjang 2023 Sebuah laporan juga menyebutkan jika serangan Juli tahun 2023 lalu dugaan penyerangnya juga kelompok Lazarus yang terafiliasi dengan Korea Utara. Meski belum ketemu nih, laporan yang menunjukkan apakah ini terbukti benar atau tidak. Menurut kamu ini beneran karena Lazarus atau engga ya? Tapi semoga masalah ini cepat membaik dan CoinsPaid gak kena retas lagi ya Blockheads!
Daftar Artikel - Blog
-
169
-
Halo Blockheads, pernah gak sih kamu merasa gak mau ketinggalan sesuatu? Ada tren investasi ikut, influencer bilang "kripto ini bagus" kamu juga ikut. Nah, kalau benar, kamu perlu nih baca tulisan ini, karena baru-baru ini SEC memposting di akun X mereka sebuah imbauan untuk tidak FOMO, supaya kamu gak salah langkah dalam mengikuti tren yang ada. Rasa takut ketinggalan memang sulit untuk ditinggalkan, tapi SEC bilang, kamu harus selalu punya tekad kuat ketika berurusan dengan peluang investasi. Apalagi kalo membuat keputusan, selalu ingat "jangan FOMO." Paling sering kita lihat, ketika influencer menggembar-gemborkan investasi. Kita ambil contoh yang paling dekat, yaitu investasi kripto. Biasanya ada nih beberapa orang berpengaruh yang suka sama satu aset, atau dia disuruh untuk mempromosikan kripto. Jadi influencer ini bakalan "sugar-coating" aset itu atau melebih-lebihkan biar orang tertarik, lalu beli dan diharapkan harga aset itu akan naik. Itu dia yang harus kita garis bawahi, bahwa tidak semua aset cocok dengan kita, terlebih lagi kalo kamu gak riset mendalam nih, dan asal beli aja karena takut ketinggalan. Seperti yang dinyatakan SEC dalam laporannya "Anda mungkin melihat atlet, entertainer, atau influencer media sosial favorit Anda mempromosikan peluang investasi semacam ini. Meski menggiurkan, jangan pernah mengambil keputusan berinvestasi hanya berdasarkan rekomendasi mereka." Laporan itu melanjutkan "Dan, hanya karena orang lain di sekitar Anda mungkin menerima peluang seperti ini, bukan berarti Anda harus melakukannya. Tidak semua peluang investasi cocok untuk semua orang. Tahan godaan dan ingat ungkapan kami, “JANGAN FOMO.” Perubahan pasar pasti terjadi. Oleh karena itu, perkataan seorang influencer atau tren yang tiba-tiba terjadi tidak bisa kita jadikan acuan untuk menentukan arah keuangan kita. "Perubahan pasar tidak bisa dihindari, banyak investasi trendi yang mengalami banyak volatilitas. Jenis investasi seperti ini mungkin menarik pada awalnya, namun begitu hal baru tersebut hilang, beberapa investor mungkin memutuskan untuk beralih ke investasi lain, yang mungkin menyebabkan investasi [awal] mengalami penurunan yang signifikan," kata laporan SEC. Tapi tenang Blockheads, SEC juga kasih kamu tips nih supaya terhindar dari perubahan pasar. Kamu bisa banget untuk diversifikasi aset investasi kamu, atau bahasa kerennya "diversifikasi portofolio," misalnya ada saham, obligasi, kripto, dan uang tunai. Mereka bilang "Memasukkan berbagai jenis aset ke dalam portofolio Anda akan mengurangi risiko dan dampak volatilitas pada keseluruhan portofolio Anda." Baca Juga: Semakin dekat dengan Bitcoin ETF, SEC terima formulis perubahan 19b-4 Kamu juga harus meminimalisir untuk menaruh semua uangmu dalam "satu keranjang," karena jika "keranjang" itu hilang, maka uang mu seluruhnya juga akan hilang bak ditelan bumi. Jadi gimana, masih berniat untuk FOMO atau udah was-was nih Blockheads?
98 -
Halo, Blockheads! Kamu tahu nggak, biasanya sebagian AI pakai data pengguna buat melatih model bahasa besar (LLM), kan? Tapi kali ini, ada berita asyik nih dari startup AI keren, Anthropic! Mereka janji nggak bakal pakai data pengguna sama sekali buat AI mereka. Wah, gimana tuh? Jadi, Anthropic itu salah satu startup AI yang terkemuka. Mereka mengumumkan kalau nggak bakal pakai data pengguna buat latih AI-nya. Beda banget sama pesaing kayak OpenAI, Amazon, dan Meta yang suka pakai data pengguna buat tingkatkan sistem mereka. Dilansir dari Decrypt, pihak Anthropic bilang, pelanggan punya kontrol penuh atas keluaran dari AI mereka, dan mereka juga meyakinkan "Anthropic tidak mengantisipasi perolehan hak apapun atas konten pelanggan berdasarkan ketentuan ini," serta "tidak memberikan hak apapun kepada salah satu pihak atas konten atau kekayaan intelektual pihak lain, secara tersirat atau sebaliknya." Jadi, kita nggak perlu khawatir soal hak cipta atau privasi data kita. Anthropic benar-benar fokus sama visi mereka bahwa AI harus berguna, aman, dan jujur. Di tengah kekhawatiran banyak orang tentang etika AI dalam proses pengembangannya, langkah ini bisa jadi keunggulan serta pembeda positif buat mereka. Memang data pengguna itu penting banget buat melatih AI seperti GPT-4, LlaMa, atau Claude Anthropic. Ini bikin AI lebih ngikutin tren bahasa terkini dan lebih bisa personal sama kita. Tapi, ada masalah etisnya juga. Kita kan ngasih data berharga, tapi nggak selalu dapat imbalan yang sepadan dari perusahaan-perusahaan besar ini. Raksasa teknologi lain seperti Meta dan Amazon juga pakai data pengguna buat latih AI mereka. Tapi bedanya, mereka akan kasih opsi buat kita untuk ikut serta atau nggak dalam pengumpulan data. Baca Juga: Makin Mudah! Microsoft Bakal Tambah Tombol AI di Keyboard Oh ya, satu lagi nih, Google jadi salah satu investor utama di Anthropic! Mereka udah investasi $2 miliar di sana sekitar Oktober 2023 lalu. Komitmen Anthropic buat jagain privasi data pengguna tuh langkah yang keren banget. Ini bukti bahwa upaya mereka buat jaga privasi pengguna bisa jadi penentu penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap perkembangan AI. Dengan langkah ini, semoga saja kita bisa lebih percaya dan nyaman dalam menggunakan teknologi AI ke depannya ya Blockheads!
75 -
Hai Blockheads, kembali lagi di top 5 berita populer yang Kabar Blockchain Indonesia rangkum buat kamu. Jadi dengan satu artikel ini, kamu udah dapat lima insight tentang apa aja sih yang terjadi selama seminggu di dunia kripto maupun blockchain. Yuk langsung saja kita cek! Jim Cramer: "Bitcoin Tak Terhentikan dan Akan Tetap Ada" Bitcoin terus memukau dunia keuangan dengan harganya yang mencapai $45,000 per keping. Analis ekonomi terkemuka, Jim Cramer, menyampaikan keyakinannya bahwa Bitcoin akan terus eksis dan dianggap sebagai "realitas" yang tak terhentikan. Cramer menyebut Bitcoin sebagai "keajaiban teknologi" dengan daya tahannya yang terus-menerus eksis. Dalam wawancara di CNBC, dia menyoroti kebangkitan yang tak terduga dan mengingatkan orang-orang bahwa Bitcoin tak bisa dihentikan. Selengkapnya Disini. Michael Saylor Sampai Jual Saham Perusahaan Demi Borong Bitcoin? CEO MicroStrategy, Michael Saylor, membuat gebrakan dengan rencananya menjual saham perusahaan senilai $216 juta untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin pribadinya. Saylor memiliki 315,000 opsi saham yang akan dijual selama beberapa bulan ke depan. Tujuannya adalah mengatasi masalah keuangan pribadi dan mendapatkan lebih banyak Bitcoin. Meskipun menjual saham, Saylor tetap optimis tentang MicroStrategy.. Dia meyakinkan bahwa ia tetap punya saham yang signifikan di perusahaan itu. Bahkan, di tengah lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini, harga saham MicroStrategy juga ikutan meroket, mencapai $691,74! Selengkapnya Disini. Keren! Pembangunan IKN Manfaatkan Teknologi Blockchain dan AI Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tidak hanya menjadi megaproyek fisik tetapi juga teknologis. Dalam Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara, pemerintah Indonesia merencanakan penggunaan teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) untuk menyederhanakan pelayanan publik dan mengelola sumber daya kota dengan efektif. Ini menandai langkah besar menuju kota cerdas dengan dukungan 23 investor yang berinvestasi sebesar Rp 42 triliun. Selengkapnya Disini. Visa Luncurkan Platform Loyalitas Pelanggan Dengan Memanfaatkan Web3 Visa meluncurkan program terbaru, Visa Web3 Loyalty Engagement Solution, yang memanfaatkan teknologi web3. Program ini tidak hanya memberikan reward saat berbelanja tetapi juga menghargai setiap interaksi pelanggan dengan merek. Kolaborasi dengan SmartMedia Technologies memungkinkan pembuatan dompet digital untuk menyimpan reward dan pengalaman spesial pelanggan, mengubah konsep loyalitas pelanggan secara inovatif. Selengkapnya Disini. Semakin Dekat Dengan Bitcoin ETF, SEC Terima Formulir Perubahan 19b-4 Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menerima formulir perubahan 19b-4 dari 11 calon ETF Bitcoin spot terkemuka, termasuk BlackRock, Valkyrie, Grayscale, dan lainnya. Keputusan SEC diperkirakan akan keluar sebelum 10 Januari, memunculkan harapan positif untuk persetujuan ETF Bitcoin spot. Meskipun ada pandangan beragam dari penasehat keuangan, langkah ini dapat membawa dampak positif pada adopsi kripto, khususnya di Amerika dan seluruh dunia. Selengkapnya Disini. Itu dia rangkuman top 5 berita populer minggu ini, sampai jumpa di berita populer lainnya minggu depan, Blockheads!
82 -
Halo Blockheads, gimana rasanya kalau bisa langsung dapat jawaban buat pertanyaan kamu tanpa perlu capek-capek ketik di browser? Menarik banget, kan? Kabar baiknya, Microsoft bakal mewujudkan keinginan itu. Perusahaan teknologi raksasa ini baru-baru ini mengumumkan pembaruan terbesar pada keyboard standar mereka. Sebuah tombol baru dengan label "AI Copilot" akan ditambahkan ke keyboard Windows, menandai penambahan pertama sejak tombol "Windows" diperkenalkan pada tahun 1994, yang berarti sudah 30 tahun berlalu. Tombol AI Copilot ini, menurut informasi resmi yang dirilis di Windows Experience Blog, akan membawa pengguna ke alat bantu kecerdasan buatan (AI) Microsoft, Copilot. "Hari ini, kami bersemangat untuk mengambil langkah maju yang signifikan dan memperkenalkan kunci Copilot baru ke PC Windows 11. Di tahun baru ini, kami akan mengantarkan perubahan signifikan menuju masa depan komputasi yang lebih personal dan cerdas, di mana AI akan diintegrasikan secara mulus ke dalam Windows" Diharapkan tombol ini akan memudahkan interaksi sehari-hari dengan Copilot, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka atau akses cepat ke asisten virtual dengan sekali tekan. Dalam pernyataan yang menggambarkan “2024 sebagai tahun PC dengan kecerdasan buatan (AI)", Yusuf Mehdi, wakil presiden eksekutif dan kepala pemasaran konsumen Microsoft, mengungkapkan ambisi perusahaan dalam mengintegrasikan AI ke dalam sistem, silikon, dan perangkat keras Windows. Walaupun Microsoft belum memberikan informasi rinci terkait fungsi pasti dari tombol AI Copilot ini, penambahan ini diharapkan dapat menyederhanakan dan memperkuat pengalaman pengguna dalam berbagai aplikasi, termasuk Office 365 seperti Word, PowerPoint, dan Teams, serta mesin pencari Bing. Pendampingan terhadap pengguna dengan fungsi mencari, menulis email, membuat presentasi, dan layanan-layanan lainnya tampaknya akan semakin terfasilitasi dengan kehadiran tombol AI ini. Baca Juga: Promosi Kripto “Pakai” Wajah Pejabat Singapura, Warga Mesti Hati-Hati! Rencananya, tombol Copilot ini akan dipamerkan di acara teknologi CES yang bakal dateng di Las Vegas. Microsoft juga sudah menggelontorkan duit banyak buat investasi ke OpenAI, tujuannya untuk bawa AI ke semua produk, layanan, dan bisnis mereka. Menurut kabar yang beredar, tombol baru ini akan tersedia sekitar bulan Februari. Jelas sekali, ini bukan cuma sekadar perubahan keyboard biasa. Ini langkah inovatif menuju masa depan komputasi yang lebih cerdas dengan AI yang makin merata dan mudah diakses. Jadi, gimana pendapat Blockheads? Makin gak sabar untuk nyobain tombol AI Copilot di keyboard Windows, gak nih?
83 -
Hai Blockheads, kali ini kita akan bahas mengenai Ethereum yang katanya adalah aset kripto terbesar nomor 2 setelah Bitcoin. Berbeda dengan Bitcoin yang kita belum tau siapa pencipta aslinya dan hanya bermodalkan sebuah nama "Satoshi Nakamoto", pada Ethereum atau Ether, kita bisa banget cari tau siapa yang ciptakan, yaitu Vitalik Buterin da orangnya juga sering muncul di platform media sosial.. Pada sejarahnya, Ethereum lahir dari ide seorang programmer bernama Vitalik Buterin pada tahun 2013. Ia merilis konsepnya tentang platform komputer terdesentralisasi yang bisa menjalankan segala macam aplikasi, dengan dokumennya yang berjudul "Ethereum: The Ultimate Smart Contract and Decentralized Application Platform". Lalu pada 2015, Ethereum resmi diluncurkan setelah mendapat dukungan luas. Ethereum Foundation, organisasi nirlaba dari Swiss, terbentuk setelah menarik minat banyak orang dan mendapatkan dukungan teknis serta keuangan. Penjualan Ether, mata uang digital Ethereum, mulai mencuri perhatian pada tahun 2014, digunakan untuk berbagai tujuan seperti perdagangan dan menjalankan aplikasi, seperti dilansir dari CNBC Indonesia. Mata uang kripto Ether mulai diperdagangkan pada 7 Agustus 2015 dengan harga awal sekitar US$2,83. Pada tahun 2016, terjadi peretasan The DAO, yakni platform smart contract yang beroperasi di blockchain Ethereum. Ini membawa lahirnya Ethereum baru dengan keamanan yang diperbarui bernama Ethereum Classic. Pada tahun 2017, Ethereum semakin populer dan mencapai puncaknya sekitar US$1.200. Di 2019, ETH menjadi mata uang kripto terbesar kedua setelah Bitcoin dalam pasar digital. Pada 2020, Ethereum semakin populer dengan munculnya proyek decentralized finance (DeFi). Ethereum menarik banyak perhatian dari banyak orang di komunitas kripto serta institusional karena peranannya dalam bidang keuangan tanpa melibatkan bank. Sebagai pesaing Bitcoin, Ethereum terus menonjol dan menjadi inspirasi bagi banyak kemunculan mata uang kripto lainnya, terutama dalam pengembangan teknologi blockchain. Mungkin perbedaan Ethereum dan Bitcoin juga menjadi pertanyaan bagi sebagian besar orang. Menurut info dari website Ethereum sendiri, mereka mengaku kalau Ether (mata uang Ethereum) itu sebenarnya memang terinspirasi dari Bitcoin. Keduanya bersifat sebagai uang digital tanpa perlu entitas ketiga seperti bank dan layanan keuangan lainnya. Perbedaannya ada di sini, Blockheads. Ethereum bisa di-program, jadi siapa pun bisa bikin dan pakai aplikasi-aplikasi terdesentralisasi di platformnya. Mulai dari layanan keuangan, gim, jejaring sosial, pasar NFT, sampai aplikasi lainnya. Sedangkan Bitcoin, sebagai kripto pertama, memungkinkan pengguna buat transaksi keuangan langsung antar individu tanpa campur tangan bank atau lembaga pembayaran. Ide dasarnya adalah ngirim pesan nilai antar pengguna, di mana nilai itu merepresentasikan keberhargaan tanpa campur tangan pihak otoritas pusat. Baca Juga: Pendiri Ethereum Akan Bikin Ethereum PoS Lebih Simple? Nah, Ethereum meluaskan konsep diatas: nggak cuma pesan, tapi kamu bisa menulis program atau kontrak umum macem-macem. Dan smart contract di Ethereum emang jadi salah satu bagian yang menonjol di kripto ini. Itu dia pengenalan awal tentang Ethereum. Kalo ditelaah lagi, masih banyak yang bisa dibahas dari kripto inovatif satu ini. Jadi, stay tuned di Kabar Blockchain Indonesia, ya Blockheads!
130 -
Blockheads ada kabar datang dari Korea, eits tapi bukan Korea Selatan, tapi tetangganya yaitu Korea Utara. Jadi, menurut laporan dari TRM Labs, kelompok yang terkait dengan Korea Utara disinyalir berhasil mencuri sekitar 33% dari total kripto yang dicuri melalui serangan hacker di tahun 2023. Dilansir pada tanggal 5 Januari, TRM Labs melaporkan bahwa hacker asal Korea Utara berhasil mencuri kripto senilai hampir $700 juta pada tahun 2023, dan sekitar $600 juta di antaranya sudah dikonfirmasi lewat riset mereka. Jadi, total kerugian akibat serangan hacker asal Korea Utara mencapai sekitar $3 miliar sejak tahun 2017. Ini menunjukkan bahwa serangan dari negara tersebut meningkat signifikan dalam setahun terakhir. Menurut laporan tersebut, metode Korea Utara dalam melakukan pencucian uang terus berkembang untuk menghindari tekanan penegakan hukum internasional. Riset juga menunjukkan bahwa para hacker hampir selalu berhasil meretas kunci pribadi atau frase seed pengguna, mentransfer dana ke dompet yang dikendalikan oleh Korea Utara, dan kemudian menukarnya dengan Tether atau Tron. “Kehebatan peretasan Korea Utara memerlukan kewaspadaan dan inovasi berkelanjutan dari bisnis swasta dan pemerintah,” kata TRM Labs. “Meskipun ada kemajuan penting dalam keamanan siber di bursa dan peningkatan kolaborasi internasional dalam melacak dan memulihkan dana yang dicuri, pada tahun 2024 kemungkinan akan terjadi gangguan lebih lanjut dari pencuri siber paling produktif di dunia ini.” Baca juga: Bursa Kripto Kanada Hentikan Penarikan Karena Serangan Keamanan Penting juga untuk dicatat bahwa Departemen Keuangan Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap individu dan kelompok peretas yang mereka klaim terkait dengan Korea Utara, termasuk Lazarus. Meskipun demikian, setelah sanksi terhadap pencampur kripto Tornado Cash dan Sinbad, TRM Labs melaporkan bahwa Korea Utara terus mencari cara lain untuk mencuci hasil rampokannya. Menurut CertiK, ada sekitar 751 pelanggaran keamanan di tahun 2023, yang mengakibatkan kehilangan lebih dari $1,8 miliar dalam kripto. Dan sekitar sepertiganya, diduga dilakukan oleh hacker asal Korea Utara. Jaringan Ethereum mencatat kerugian paling tinggi sebesar $686 juta dari 224 insiden. Jadi, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. Stay vigilant, blockheads!
113 -
Blockheads ada kabar seru datang dari Amerika! Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) nampaknya semakin bersahabat dengan gagasan ETF Bitcoin spot. Gimana enggak, 11 calon ETF Bitcoin spot baru-baru ini mengajukan formulir perubahan 19b-4, dan kabarnya keputusan dari SEC tinggal beberapa hari lagi. Jadi gini, SEC udah mulai nerima formulir dari bursa-bursa, nih, yang memberi isyarat positif buat persetujuan untuk me-listing ETF Bitcoin spot. Tanggal 5 Januari kemarin, formulir perubahan 19b-4 diajukan untuk aplikasi ETF BTC spot dari manajer aset kenamaan seperti BlackRock, Valkyrie, Grayscale, Bitwise, Hashdex, ARK 21Shares, Invesco Galaxy, Fidelity, Franklin Templeton, VanEck, dan WisdomTree. Ini adalah tahap terakhir dalam proses persetujuan SEC, tapi dokumen S-1 harus selesai dulu agar bursa di Amerika bisa mulai listing saham dengan eksposur langsung ke dunia kripto. Beberapa pakar memprediksi bahwa persetujuan akhir buat ETF Bitcoin spot bisa turun sebelum tanggal 10 Januari, yang notabene jadi batas waktu untuk penawaran dari ARK Invest dan 21Shares. Kalau disetujui, ini bisa membawa dampak positif buat adopsi kripto, terutama di Amerika dan dunia! Di sisi lain, ada optimisme dari Eric Balchunas, analis ETF Bloomberg. Dia nge-share di X (yang dulunya Twitter) bahwa prosesnya udah mau rampung. Dia menyebut bahwa S-1 terakhir bakal diajukan Senin depan, dan SEC berusaha menyelaraskan semuanya untuk peluncuran pada 11 Januari. Baca Juga: Ini yang Mungkin Terjadi Jika ETF Bitcoin Spot Ditolak! Namun, penasehat keuangan di Amerika tidak semuanya sepakat. Menurut laporan Cointelegraph, hanya 39% dari mereka yang yakin SEC akan menyetujui Bitcoin ETF tahun ini. Hasil survei dari penerbit ETF Bitwise menunjukkan keyakinan yang beragam di kalangan penasehat keuangan, mulai dari persetujuan tahun ini hingga 2024. Jadi, kita tunggu aja perkembangan selanjutnya. Semoga aja kabar baik ini membawa angin segar buat kripto di tahun ini! Stay tuned, blockheads!
104 -
Halo, para Blockheads! Kita sering denger tentang Bitcoin, Blockchain, dan seputar dunia kripto lainnya, tapi sebelumnya, kita perlu tahu apa sih sebenarnya Cryptocurrency itu? Bayangkan mata uang yang kita pakai sehari-hari, kayak rupiah, dollar, euro, itu adalah contoh mata uang konvensional atau fiat. Mereka diatur sama bank sentral negara dan dikeluarkan oleh pemerintah. Cryptocurrency, sebaliknya, adalah uang digital yang punya keamanan ekstra tinggi berkat teknologi kriptografi. Yang bikin beda, mereka nggak terkendali sama satu entitas aja, tapi dikelola oleh teknologi Blockchain yang lebih terdesentralisasi. Ada banyak jenis Cryptocurrency. Blockheads pasti sering denger tentang Bitcoin, kan? Itu cuma salah satu dari banyaknya jenis koin lain kayak Etherium, Binance, Cardano, dan lain-lain. Selanjutnya, kalo mau punya Cryptocurrency, kita butuh dompet khusus nih, yang disebut crypto wallet. Di situ, kita dapat dua kunci, publik sama privat. Kedunya jadi tanda tangan digital yang menunjukkan kita pemilik sahnya. Oh iya, kunci private sesuai namanya, jangan sampai diketahui oleh orang lain ya, kecuali kalau kamu percaya sama orang tersebut, dan harus siap dengan risiko yang mungkin terjadi. Kita masuk ke pertanyaan, bagaimana sih cara kerjanya? Jadi, setiap transaksi yang berhasil dijalankan di kripto akan dicatat di Blockchain. Yang seru, semua orang bisa lihat transaksi itu, apakah kamu sedang mengirim kripto ataupun menerima, tapi tetep privasi kita terjaga. Cryptocurrency punya beberapa fungsi. Bisa dipake buat investasi, untuk ini hati-hati ya karena pasti punya risiko, baik tinggi atau rendah. Ada juga proses 'menambang' kripto yang biasanya melibatkan pemecahan teka-teki kriptografi, dan nantinya bisa dapat hadiah koin ketika para penambang berhasil menyelesaikan teka-teki itu. Baca Juga: Apa itu Blockchain? Kenali Lebih Cepat Disini! Selain itu, Cryptocurrency juga jadi alat pembayaran di beberapa tempat, kayak di universitas, hotel, bahkan maskapai penerbangan. Ada juga kartu debit kripto yang fungsinya mirip kartu debit biasa. Baru-baru ini, Visa bahkan ngeluarin program loyalitas buat pengguna kripto, yang memungkinkan pelanggan tidak hanya menerima reward untuk digunakan pada pembelian selanjutnya, tapi pelanggan pun bisa dapat hadiah ketika mereka sering berinteraksi dengan merek. Contohnya dengan mengunjungi website, memberika komentar, mengisi survey, dan hal interaksi lainnya. Jadi, gimana nih, tertarik buat punya Cryptocurrency, para Blockheads? Semoga penjelasan ini bisa bikin kamu makin paham ya!
122 -
Hai, teman-teman penggemar kripto! Kamu pasti sering dengar nih tentang rencana pengajuan ETF Bitcoin Spot? Industri kripto memang udah lama 'mendesak' kalo mereka ingin mendapatkan ETF Bitcoin Spot, dan sekarang ada 14 manajer aset ternama yang berharap SEC menyetujuinya. Tapi, kalau rencana mereka ditolak sama SEC, apa dampaknya ya? Menurut para ahli, kalau permohonan ETF Bitcoin Spot ditolak, bisa terjadi likuidasi besar-besaran. Ini bisa bikin harga Bitcoin jatuh sekitar 20%, kembali ke angka $36,000 hingga $38,000, lho! Saat ini, harganya ada di $43,851. Jadi, lumayan turun jauh ya kalau hal itu benaran terjadi? Tapi jangan panik dulu! Meski terjadi gejolak jangka pendek, perkiraan untuk tahun 2024 tetap positif. Ada yang meyakini Bitcoin bakal lebih dari $42,000 di akhir tahun nanti, dan ini bisa kita rasakan sekitar dua hari yang lalu, dimana BTC tembus $45.000. Jadi, buat investor jangka panjang, mungkin tidak perlu terlalu khawatir. Tapi, kalau penolakan terjadi, pasti ada bayangan bearish buat harga Bitcoin dalam jangka pendek menurut Martin Leinweber, ahli strategi produk di MarketVector Indexes. Spot Bitcoin ETF itu kayak semacam 'peringatan' kalau institusi udah mulai terbuka buat kripto. Jadi, kalau ditolak, bisa bikin pasar kripto kecewa dan butuh waktu lagi buat mengatur ulang arahnya ke depan. Efeknya nggak cuma buat Bitcoin aja, lho. Mata uang kripto lain kayak Ether juga bisa kena dampaknya. Apalagi, SEC juga bakal fokus ke aplikasi ETF spot Ether berikutnya. Meski begitu, nggak semua orang pesimis. Ada yang yakin bahwa walaupun ETF tidak secepat yang dibayangkan, investasi Bitcoin masih tetap menarik, terutama bagi institusi. Dan jangan lupa, halving Bitcoin juga udah di depan mata, yang kemungkinan bisa dorong harga Bitcoin naik lebih tinggi lagi! Baca Juga: Jim Cramer: "Bitcoin Tak Terhentikan dan Akan Tetap Ada" Tidak hanya soal harga, Bitcoin ETF juga penting karena bisa bawa institusi ke dalam dunia kripto. Kalau mereka ikutan main, pasti pengaruhnya besar buat pasar dan adopsi kripto secara keseluruhan. Jadi, kita tunggu aja ya Blockheads, kabar selanjutnya soal persetujuan ETF Bitcoin ini dan bagaimana dampaknya buat pasar kripto.
95 -
Hai Blockheads, ada terobosan terbaru dari Visa nih, mereka sedang meluncurkan platform loyalitas pelanggan dengan memanfaatkan teknologi web3. Visa baru-baru ini mengeluarkan program bernama Visa Web3 Loyalty Engagement Solution. Ini bukan cuma membagikan hadiah buat belanjaan, tapi juga sebagai bentuk apresiasi setiap kali kamu aktif berinteraksi sama mereknya. Berinteraksi dengan merek, bisa jadi dengan mengunjungi website mereka, ikut mengisi survey, memberi kritik dan saran, serta kegiatan lainnya yang berhubungan. Ini gak cuma soal dapetin poin aja, tapi lebih ke arah membuat pengalaman yang unik dengan para pelanggan. Bayangin, dari beli tiket olahraga sampe main berburu harta karun virtual, semuanya bisa bikin kamu dapetin koleksi digital yang unik, seperti dilansir dari Finextra. Visa bekerja sama sama SmartMedia Technologies buat platform ini. Gara-gara kerjasama ini, nih, merek bisa bikin dompet digital buat pelanggannya. Di situ, mereka bisa simpan reward poin dan pengalaman spesial atas nama pelanggan. Jadi, kedepannya akan sangat mudah untuk mendapat keuntungan seperti pengalaman online atau nyata, contohnya buat traveling atau nonton konser, seperti dilansir dari BlockWorks. Menurut laporan dari The Loyalty Report, banyak orang menginginkan hadiah buat interaksi sama merek, bukan hanya saat belanja saja. Jadi, Visa bikin solusi yang bisa membantu merek untuk ngasih reward buat aktifitas dan keterlibatan dari para pelanggan. Ini benar-benar mengubah pengalaman loyalitas yang kita kenal dari dulu. Visa ini memang sudah lama muncul di dunia kripto. Udah dari 2021, mereka punya tim khusus buat bantuin orang-orang menavigasi dunia kripto, contohnya pernah bekerja sama dengan Binance dalam meluncurkan kartu kripto (sekarang tidak). Mereka juga sudah mulai mengizinkan transaksi pake mata uang kripto, contohnya USDC di blockchain Solana. Baca Juga: LINE NEXT Dapat Investasi Fantastis, Bakal Perluas Ekosistem Web3 Sampai Game ‘Brown and Friends’ Jadi, buat Visa, ini bukan cuma tentang kripto, akan tetapi untuk membuat penerimaan reward jadi lebih seru dengan teknologi Web3. Dengan langkah ini, mereka bener-bener membuka pintu buat ide-ide baru yang bisa bikin pengalaman belanja dan interaksi pelanggan terhadap merek jadi makin inovatif. Bagaimana nih pendapat Blockheads mengenai program loyalitas pelanggan dari Visa? Tertarik untuk coba?
91 -
Halo Blockheads, belakangan kita lihat kalau berita tentang ETF Bitcoin Spot seperti naik roller-coaster, alias naik turun. Ada rumor bahwa ETF Bitcoin gak jadi disetujui, dan ada yang bilang sudah mendekati proses persetujuan. Jadi dalam keadaan yang dinamis ini, yuk kita simak apa saja sih yang terjadi dengan berita seputar ETF Bitcoin Spot dalam seminggu terakhir? Iklan Komersial VanEck untuk ETF Bitcoin Perusahaan manajemen investasi terkemuka, VanEck, baru-baru ini merilis iklan Bitcoin yang menarik. Langkah ini diambil dalam antisipasi akan kemungkinan persetujuan ETF Bitcoin Spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Iklan ini bukan hanya untuk menarik perhatian publik, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan terhadap produk keuangan terkait Bitcoin. Langkah ini sejalan dengan upaya berkelanjutan VanEck untuk mendapatkan persetujuan regulasi untuk ETF Bitcoin. Banyak yang melihat ini sebagai tanda bahwa pasar bersiap untuk menerima Bitcoin melalui jalur investasi tradisional. Laporan SEC yang Menolak Semua ETF Bitcoin Spot Tapi, ada laporan yang bilang SEC bakal nolak semua proposal ETF Bitcoin Spot. Salah satu analis, Markus Thielen, bilang bahwa SEC masih melihat banyak masalah dalam permohonan ETF Bitcoin ini. Dia merasa belum saatnya bagi SEC buat kasih lampu hijau. Jadi, kabar ini bikin Bitcoin sempat turun harganya 8% baru-baru ini. Namun, menurut laporan dari Cointelegraph, penurunan harga Bitcoin tidak terkait dengan rumor penolakan tersebut. Rumor Persetujuan ETF Bitcoin Pada Jumat Ada rumor menyebar nih, di kalangan penggemar kripto, katanya ETF Bitcoin akan disetujui pada Jumat, 6 Januari. Pendapat ini diungkapkan oleh beberapa individu di platform X seperti @JacquelynMelinek dan @TheDustyBC. Namun, menanggapi rumor tersebut, Eric Balchunas, seorang analis senior ETF di Bloomberg Intelligence, menyatakan bahwa saat ini “kita mendekati saat persetujuan resmi ETF Bitcoin spot di AS”. Menurutnya, SEC telah memberikan komentar terakhir, dan penerbit kemungkinan akan segera mengajukan berkas final setelahnya. Meskipun demikian, belum ada keputusan resmi yang diberikan. Balchunas bersama analis ETF lainnya tetap yakin bahwa SEC akan memberikan persetujuan ETF Bitcoin spot pada 8-10 Januari, yang artinya minggu depan. Namun, ia menegaskan bahwa persetujuan resmi akan terjadi ketika SEC secara langsung yang mengumumkannya, dan hal ini belum terjadi minggu ini. TD Cowen: Persetujuan ETF Bitcoin Adalah Kebutuhan Politik Seiring dengan mendekatnya batas waktu persetujuan ETF Bitcoin, membuat TD Cowen merasa persetujuan bukan cuma soal uang, tapi juga ada sentuhan 'politik' di dalamnya. Mereka melihat ini bisa jadi kesempatan buat SEC untuk menguatkan posisinya di dunia kripto sebelum ada aturan baru dari Kongres. Baca Juga: Ada Efek "Pertumpahan Darah" Bagi Bursa Kripto Jelang Bitcoin ETF Spot, Kata Analis Jadi, itu dia beberapa berita tentang ETF Bitcoin minggu ini. Banyak orang lagi nungguin banget keputusan dari SEC soal ETF Bitcoin Spot. Tapi, daripada langsung percaya rumor, mending kita tunggu keputusan beneran dari SEC ya. Menurut kamu gimana nih Blockheads tentang ETF Bitcoin Spot? Share ke kita dong!
83