The highly anticipated Blockchain Life Forum 2024 is set to take place in the vibrant city of Dubai on April 15-16. Welcoming industry professionals and crypto enthusiasts from around the world, this legendary event promises to be an unforgettable experience.This time the central topic of the forum will be making money on Bull Run, which has already begun. Forum speakers and attendees will share analytics and experience: which coins to buy and sell, which coins are worth investing in now, and which are better not to invest in. More than 8,000 people from more than 120 countries take part in the grand event.Learn more and buy a ticket:https://blockchain-life.com Confirmed speakers include top figures in the global crypto market such as: Justin Sun (Founder of TRON, Member of the HTX Global Advisory Board) Sergei Khitrov (Founder of Listing.Help, Jets.Capital and Blockchain Life) Rachel Conlan (CMO of Binance) Paolo Ardoino (CEO of Tether, CTO of Bitfinex) Stephan Lutz (CEO and CFO of BitMEX) Yat Siu (Co-Founder of Animoca Brands) Dominic Williams (Founder and Chief Scientist of DFINITY (ICP)) Ben Goertzel (CEO of SingularityNET) Xinxi Wang (Co-Founder of Litecoin Foundation) Andrei Grachev (Managing partner of DWF Labs)and over 100 other speakers For a grand conclusion of the event, VIP ticket holders and forum speakers will have the exclusive opportunity to attend the main crypto party of 2024 - the legendary Blockchain Life AfterParty.The special guest at the AfterParty is the globally renowned hitmaker, Alan Walker, who will be performing an amazing live concert.But the excitement doesn't stop there. On April 13-21, the crypto community can immerse themselves in a fantastic Blockchain Life Week, filled with exciting parties and events organized by various industry companies.A VIP ticket to Blockchain Life 2024 allows for free access to some of those events in order to achieve a new level of networking experience.Buy tickets while they're still available with a promo code BL-KBI2024 and make the most of the current Bull Run: Blockchain Life 2024
Daftar Artikel - Blog
-
139
-
Menurut laporan media lokal di Nigeria, petinggi Binance bernama Nadeem Anjarwalla ini diduga kabur pake paspor palsu. Padahal, paspor asli dia yang dari Inggris masih ditahan sama pihak berwajib Nigeria. Gimana ceritanya? Pihak imigrasi Nigeria sekarang lagi ngusut gimana caranya Anjarwalla bisa dapetin paspor Kenya itu. Soalnya, pas dia ditahan, dia nggak bawa dokumen perjalanan lain selain paspor Inggris. Parahnya lagi, Anjarwalla kabarnya dikasih banyak kemewahan pas ditahan. Salah satunya adalah boleh pake handphone! Ini ngebikin kaburnya dia jadi semakin gampang. Baca Juga: Petinggi Binance di Nigeria Mendekam di Penjara Anjarwalla yang menjabat sebagai kepala regional Binance di Afrika dan rekannya, Tigran Gambaryan, ditangkap pas mereka dateng ke Nigeria pada bulan Februari. Mereka dituduh ngelakuin penggelapan pajak dan ngga ngasih data pengguna Binance ke pemerintah Nigeria. Pemerintah Nigeria minta data pengguna Binance buat ngelacak aktivitas mencurigakan kayak terorisme dan pencucian uang. Tapi, Binance malah nolak ngasih data tersebut. Makanya, kedua petinggi Binance ini ditahan. Pihak pemerintah Nigeria menuduh Binance udah ngelakuin pencucian uang senilai $21 miliar (sekitar Rp 309 triliun)! Waduh, gede banget ya? Makanya mereka ngelakuin pemeriksaan yang ketat. Berita Sebelumnya: Nigeria Minta Binance Serahkan Seluruh Data Penggunanya di Nigeria Nigeria terkenal sebagai negara yang ketat ngaturin kripto. Mereka takut kripto dipake buat aktivitas kriminal. Kasus ini ngasih liat gimana tegangnya hubungan antara pemerintah Nigeria dan Binance. Belum jelas gimana nasib Binance di Nigeria setelah kaburnya Anjarwalla. Binance telah mengeluarkan pernyataan terkait kaburnya Anjarwalla “Kami diberi tahu bahwa Nadeem tidak lagi berada dalam tahanan Nigeria. Fokus utama kami tetap pada keselamatan karyawan kami dan kami bekerja sama dengan pihak berwenang Nigeria untuk segera menyelesaikan masalah ini,” kata Juru Bicara Binance. Kita tunggu aja perkembangan selanjutnya, Blockheads! Tetap waspada ya sama investasi kripto dan pastikan kamu tau legalitasnya di Indonesia!
158 -
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) lagi ngincer ETH nih! Katanya sih, mereka lagi berusaha ngeklasifikasikan ETH sebagai sebuah sekuritas. Belum jelas kenapa SEC ngincer ETH. Menurut rumor yang beredar, ada kemungkinan gara-gara Ethereum udah pindah dari sistem proof-of-work ke proof-of-stake di tahun 2022. Tapi, SEC sendiri belum ngasih penjelasan resmi. Beberapa perusahaan kripto di Amerika Serikat kabarnya udah dikontak SEC. Katanya sih, mereka diminta ngasih dokumen dan data keuangan yang berkaitan sama Ethereum Foundation. Wah, kayaknya SEC lagi ngumpulin bukti nih! Ketua SEC, Gary Gensler, juga bikin bingung. Dulu dia bilang ETH nggak termasuk "security", tapi sekarang kok malah beda cerita? Bingung nggak, Blockheads? Nah yang bikin nyebelin lagi, gara-gara tingkah laku SEC yang nggak jelas ini, nasib ETF Ether juga jadi nggantung. Padahal, banyak yang ngarepin ETF ini bisa disetujui sebelum bulan Mei. Duh, ribet deh! Kalau beneran ngatur ETH, bisa jadi SEC bakal berantem sama badan regulator kripto lainnya di Amerika Serikat. Soalnya, sampe sekarang, belum ada aturan yang jelas tentang siapa yang ngatur aset kripto kayak ETH. Kabar ini tentu aja ngeganggu para hodler ETH. Harga ETH bisa aja goyang kalo SEC beneran resmiin ETH sebagai sekuritas. Makanya, Blockheads, tetep waspada dan terus update info ya!
141 -
Robinhood, perusahaan sekuritas terkenal di Amerika Serikat, akhirnya ngeluncurin aplikasi Robinhood Wallet mereka ke Google Play! Dengan Robinhood Wallet, kamu bisa punya dompet kripto pribadi alias self-custody. Ini artinya, kamu yang pegang penuh kendali atas aset kripto kamu. Nggak kayak dompet kripto yang biasa, kunci rahasia (private key) kamu disimpan langsung di aplikasi Robinhood Wallet, bukan di server mereka. Jadi, lebih aman deh! Lebih dari Sekadar Dompet! Robinhood Wallet nggak cuma buat Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) aja, Blockheads! Kamu bisa nyimpen berbagai macam kripto keren lainnya kayak Dogecoin (DOGE), Arbitrum, Polygon, Optimism, dan Base. Robinhood Wallet nggak cuma buat nyimpen kripto aja. Kamu juga bisa nge-swap ribuan token yang ada di jaringan Ethereum, Arbitrum, dan Polygon. kerennya lagi, mereka pake DEX aggregator, jadi kamu bisa dapetin harga terbaik buat swap kripto kamu. Robinhood Crypto: Makin Besar Peluncuran Robinhood Wallet di Android ini nunjukkin ambisi Robinhood yang makin gede di dunia kripto. Sebelumnya, mereka udah ngeluncurin versi iOS yang diunduh ratusan ribu kali di seluruh dunia. Selain itu, Robinhood Crypto saat ini dipercaya ngejaga lebih dari $14 miliar (sekitar Rp 208 triliun) aset kripto para penggunanya. Wow! Trading Kripto di Eropa Buat kamu yang tinggal di Eropa, ada kabar baik juga! Robinhood udah ngerilis layanan trading kripto mereka di sana sejak Desember 2023. Jadi, warga Eropa bisa trading lebih dari 25 kripto tanpa biaya trading dan bisa dapet bonus Bitcoin tiap bulan. Menarik banget, kan? Meskipun Robinhood Wallet masih baru di Android, aplikasi ini udah nunjukkin potensinya. Buat kamu yang nyari dompet kripto yang aman dan ngedukung banyak blockchain, Robinhood Wallet patut dicoba, Blockheads! Tapi inget, riset yang bener dulu sebelum kamu mulai trading kripto ya!
105 -
Drama ETF kripto lagi nih! Kali ini yang jadi sorotan si Ethereum (ETH), sobat karibnya Bitcoin (BTC). Singkat cerita, dua senator Amerika Serikat (AS) ngirim surat ke SEC (badan pengawas bursa AS) minta mereka stop dulu ngizinin peluncuran ETF (Exchange Traded Fund) kripto selain Bitcoin. Alasannya? Takut investor awam kena tipu karena pasar kripto yang katanya "rawan manipulasi dan minim likuiditas." Nah, Coinbase, sang raksasa exchange kripto, nggak tinggal diam. They fired back, alias ngelawan! Paul Grewal, kepala bidang legal Coinbase, bilang omongan senator AS itu ngaco. "Buktinya malah kebalikannya," kata Grewal. Menurut dia, pasar ETH, terutama spot market, justru sehat banget. "Bahkan kedalaman dan likuiditasnya ngalahin dua saham teratas di S&P 500," lanjutnya. Grewal juga ngasih bukti lain. Korelasi antara pasar future dan spot ETH ternyata sama kuatnya kayak Bitcoin. Ini penting karena korelasi yang tinggi memudahkan pengawasan pasar. Intinya, Coinbase ngasih kode ke SEC, "Kalau kalian udah izinin ETF Bitcoin, masa iya nolak ETF ETH?" Baca juga: SEC Ditekan Agar Tidak Memberikan ETF Kripto Lainnya Drama ini nggak berhenti sampai situ. Ada analis yang curiga Grayscale, perusahaan pengelola aset kripto, pake trik licik. Mereka ngajuin ETF future ETH duluan, padahal sebenarnya mengincar persetujuan ETF spot ETH. Sementara itu, prediksinya ada dua kubu. Yang pertama ngira SEC bakal nolak ETF ETH gara-gara masalah korelasi harga Spot dan Future yang berbeda. Yang kedua malah bingung, ETF future ETH aja udah disetujui. Terus gimana nasib ETF ETH? Kita tunggu aja keputusan SEC di tanggal 23 Mei nanti. Yang jelas, kalau beneran ditolak, bisa dipastikan drama ini bakal memanas. Coinbase vs SEC, uhuk! Oh ya, inget kata Nate Geraci, presiden ETF Store: "Ini bukan soal melindungi investor, tapi politik. Miris." Nah lho, jadi makin ruwet, kan? Tetap pantau terus perkembangannya, Blockheads! Jangan sampe ketinggalan info penting soal investasi kripto kamu.
142 -
Waduh, blockheads! Ada kabar nih dari negeri Paman Sam yang bikin heboh. Dua senator Demokrat lagi gencar-gencarnya desak Gary Gensler, si bos di Securities and Exchange Commission (SEC), buat nge-stop aja semua rencana untuk ngasih lampu hijau buat exchange-traded funds (ETFs) kripto. Wah, ada apa gerangan? Jack Reed dan Laphonza Butler, si dua senator ini, ngeklaim kalo ngizinin ETF kripto bakal buka pintu besar-besaran buat risiko-risiko gede yang bakal dihadepin investor ritel. Mereka merasa kalo pasar kripto itu bahaya banget, dipenuhi sama penipuan dan manipulasi. Lho, kok bisa? Jadi begini, ada delapan aplikasi ETF Ether spot yang lagi nunggu persetujuan dari SEC, loh. Dan ada harapan juga kalo koin-koin alternatif lain bakal bisa ikut jalur yang sama. “Investor ritel akan menghadapi risiko besar dari ETP yang merujuk pada mata uang kripto yang diperdagangkan secara tipis atau mata uang kripto yang harganya sangat rentan terhadap skema pump-and-dump atau skema penipuan lainnya,” bunyi surat itu. Selain itu, Reed dan Butler juga ngasih tekanan buat SEC biar jangan ngasih lampu hijau ke ETF Bitcoin spot yang baru aja disetujui. Mereka bilang, meskipun pasar Bitcoin punya kelemahan, tapi lebih established dan lebih sustain ketimbang pasar kripto yang lebih kecil. "Mau gimanapun, Bitcoin tetap rentan terhadap penipuan dan manipulasi. Apalagi koin lainnya yang lebih rentan." Nggak cuma itu, si dua senator ini juga minta SEC buat ambil beberapa langkah spesifik dengan produk-produk ETF Bitcoin yang udah diluncurkan. Mereka mau broker dan penasihat ETF Bitcoin diatur lebih ketat lagi sama regulator. Eh, tapi ada yang menarik nih. Alexander Grieve, yang jadi pemimpin hubungan pemerintahan di perusahaan modal ventura kripto Paradigm, bilang suksesnya ETF Bitcoin spot ini bikin ribut di Capitol Hill. Kabar dari pundit industri kripto bilang kalo surat ini tuh bukti adanya tekanan politik yang semakin bertambah buat Gensler — yang artinya, kemungkinan persetujuan ETF Ether pada Mei kemungkinan ditolak. Duhh gimana ya. “Keberhasilan besar dari ETF Bitcoin mengecewakan para pejabat tinggi Partai Demokrat. Ini adalah bagian dari mengapa kami pesimis melihat peluang persetujuan ETH ETF” kata Balchunas dalam postingan 15 Maret X. Pada Maret 11, Balchunas juga bilang kemungkinan persetujuan ETF Ether spot sampai Mei cuma 35%. Pada Januari, dia ngasih prediksi 70%, tapi dia bilang ke Cointelegraph kalo "diamnya" SEC ke prospective fund issuers — di antara beberapa faktor lainnya — jadi tanda buruk. Sekadar info, baik Butler maupun Reed udah sering banget terlibat dalam beberapa undang-undang yang bertujuan buat memperketat penggunaan kripto di Amerika Serikat. Bulan Desember tahun lalu, Butler gabung sama Senator Elizabeth Warren dalam mengusulkan undang-undang kontroversial Anti-Pencucian Uang Aset Digital. Sedangkan pada bulan Juli, Reed mengusulkan sebuah undang-undang bipartisan yang bakal memperketat regulasi Know Your Customer (KYC) dan Anti-Pencucian Uang (AML), serta persyaratan sanksi untuk keuangan terdesentralisasi (DeFi). Nah, gimana nih tanggapannya? Yang pasti, mari kita pantau terus perkembangan selanjutnya!
152 -
Upgrade yang paling ditunggu-tunggu setelah The Merge, Dencun, akhirnya resmi diluncurkan di jaringan utama Ethereum pada 13 Maret 2024, pukul 1:55 UTC. Diharapkan, Dencun bisa ngebantu ngurangin biaya transaksi (gas fee) yang tinggi di jaringan Ethereum Layer-2. Nggak cuma itu, upgrade ini juga bakal ningkatin skalabilitas Ethereum secara keseluruhan. Tapi, tenang aja Blockheads, upgrade ini baru langkah awal. Salah satu pendiri blockchain Tezos, Arthur Breitman, bilang kalo Dencun belum bisa ngatasi semua kelemahan solusi Layer-2. "Upgrade Dencun cuma ngelakuin hal minimum buat ngebiarin rollup di Ethereum pake lebih banyak data. Ini memang bisa ngurangin biaya transaksi di solusi L2 ini, tapi tetep aja, rollup yang dibangun di atas Ethereum masih terbatas kemampuannya ngolah data dan akhirnya tetep aja ngandalin sistem yang terpusat," jelas Breitman Peluncuran Dencun dateng hampir setahun setelah upgrade Shanghai di April 2023. Upgrade Shanghai ngizinin peserta jaringan buat ngambil Ether mereka yang udah distaking setelah Ethereum beralih ke mekanisme proof-of-stake lewat The Merge. Dencun sendiri sebenernya adalah gabungan dari hard fork. Ada upgrade Cancun di lapisan eksekusi Ethereum dan upgrade Deneb di lapisan konsensusnya. Lapisan eksekusi ngurusin gimana transaksi dikelola dan diproses, sedangkan lapisan konsensus nentuin gimana para peserta jaringan bisa sepakat soal kondisi blockchain. Pengenalan blob data melalui EIP-4844, juga dikenal sebagai proto-danksharding, adalah salah satu fitur peningkatan yang paling menonjol, menurut James Wo, CEO dan pendiri Digital Finance Group. “[Proto-danksharding] bertujuan untuk mengurangi biaya transaksi lapisan-2 dengan meningkatkan ketersediaan data, sebuah langkah penting untuk menjadikan Ethereum sebagai lapisan penyelesaian yang terukur.” Tapi, perlu dicatat, Blockheads, kalo penurunan biaya transaksi yang dijanjiin ini nggak bakal langsung dirasain pengguna di jaringan utama Ethereum. Menurut laporan Max Wadington, analis riset di Fidelity Investments, pada 6 Maret 2024, pengguna yang mau ngerasain penurunan biaya transaksi kudu pindah ke Layer-2. "Dalam jangka pendek, pengguna yang mau dapetin keuntungan dari perubahan biaya ini harus ngorbanin sedikit desentralisasi dan keamanan dengan bertransaksi di L2, bukan di Ethereum. Ini pasti bakal ngedorong lebih banyak pengguna buat mindahin aset mereka ke tempat lain. Tapi, kita percaya kalo bertransaksi di Ethereum buat tujuan aplikasi tertentu tetep bakal jadi pilihan terbaik (khususnya buat transaksi bernilai tinggi) dalam jangka menengah, sambil platform L2 terus berkembang," jelas Wadington. Faktanya, biaya gas di jaringan utama Ethereum masih tinggi, di atas 72 gwei. Biaya swap rata-rata bisa mencapai $86.15, sedangkan penjualan token non-fungible (NFT) rata-rata butuh biaya gas $145.60, menurut data Etherscan. Tetep semangat ya, Blockheads! walaupun belum langsung ngefek ke pengguna Ethereum, upgrade Dencun adalah langkah yang tepat buat masa depan Ethereum yang lebih efisien!
122 -
Dua petinggi senior Binance, Tigran Gambaryan dan Nadeem Anjarwalla, dilaporkan masih ditahan di Nigeria! Padahal, Binance udah ngumumin berhenti beroperasi di sana minggu lalu. Gambaryan, yang pernah jadi agen federal Amerika Serikat khusus kripto, dan Anjarwalla, manajer regional Afrika yang berbasis di Kenya, udah ditahan di Abuja, ibukota Nigeria, selama dua minggu dan paspor mereka disita! Menurut keluarga Gambaryan dan Anjarwalla, pihak berwenang Nigeria belum ngasih penjelasan apa-apa soal tuduhan pidana yang mungkin dihadapi mereka berdua. "Belum ada jawaban pasti soal apa pun: gimana keadaannya, apa yang bakal terjadi padanya, kapan dia bakal pulang," kata Yuki Gambaryan, istri Gambaryan. Juru bicara dari Binance mengonfirmasi bahwa keduanya masih ditahan. “Meskipun tidak pantas bagi kami untuk mengomentari substansi klaim tersebut saat ini, kami dapat mengatakan bahwa kami bekerja sama dengan pihak berwenang Nigeria untuk membawa Nadeem dan Tigran pulang dengan selamat ke keluarga mereka.” Perwakilan Binance menekankan bahwa kedua eksekutif tersebut adalah “profesional dengan integritas tertinggi” dan bursa yakin akan ada penyelesaian cepat untuk masalah ini. Laporan pertama tentang penangkapan Gambaryan dan Anjarwalla muncul di akhir Februari. Financial Times ngelaporin penangkapan mereka tanpa ngebocorin identitas pada 28 Februari. Gambaryan, warga negara Amerika Serikat, dan Anjarwalla, warga negara ganda Inggris dan Kenya, dilaporkan tiba di Abuja pada 25 Februari. Kedatangan mereka ke Nigeria atas undangan pemerintah Nigeria buat ngomongin perselisihan yang lagi berlangsung dengan Binance terkait operasi mereka yang diduga ilegal di sana. Kedua petinggi itu dilaporkan ketemuan sama pejabat Nigeria di hari berikutnya. Rencananya sih mereka mau ngomongin perintah pemerintah ke penyedia telekomunikasi di Nigeria buat ngeblokir akses ke Binance dan bursa kripto lainnya. Pejabat Nigeria nyalahin bursa kripto gara-gara ngerusak nilai mata uang resmi Nigeria, naira, dan ngaktifin "aliran gelap" uang. Tapi, alih-alih nemuin titik temu, Gambaryan dan Anjarwalla malah dibawa ke hotel mereka setelah pertemuan pertama. Mereka disuruh ngepak barang dan dibawa ke "wisma" yang dikelola Badan Keamanan Nasional Nigeria, menurut keluarga mereka. Petugas juga ngambil paspor mereka dan udah nangkep mereka berdua di wisma itu. Menurut Wired, Gambaryan udah dijenguk sama perwakilan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Anjarwalla dijenguk perwakilan Kantor Luar Negeri Inggris. Tapi, penjaga pemerintah Nigeria tetep ngawasin pertemuan itu dan nggak ngizinin mereka ngobrol secara pribadi. Penangkapan Gambaryan dan Anjarwalla terjadi beberapa hari sebelum Binance resmi ngumumin penutupan operasinya di Nigeria pada 5 Maret. Menurut rencana penutupan perusahaan, Binance ngehentiin penarikan naira pada 8 Maret dan ngilangin semua pasangan perdagangan yang melibatkan naira pada 7 Maret. Platform ini sebelumnya juga udah nonaktifin perdagangan peer-to-peer dengan naira di akhir Februari. Wah, gawat! Kenapa bisa begini, ya, Blockheads? Kita pantau terus perkembangannya!
140 -
Halo Blockheads! Kabar kurang mengenakkan datang dari Ripple dimana katanya mengalami kecolongan senilai 1,7 Trilliun rupiah. Eitss, tapi cek dulu kebenarannya! Kabar ini pertama kali dilaporkan sama detektif internet kripto, ZachXBT. Awalnya, banyak yang kira kena hack itu Ripple si perusahaannya. Nih, Larsen langsung buka suara, "Kemarin, ada akses tanpa izin ke beberapa akun XRP pribadi saya (bukan @Ripple) — untungnya kita cepet tanggap dan kabarin bursa-bursa buat freeze alamat yang kena dampak. Polisi udah turun tangan." Sayangnya, Larsen nggak nge-confirm jumlah pastinya, tapi katanya sih, menurut ZachXBT, sang peretas berhasil nggondolin 213 juta XRP yang nilainya sekitar $112.5 juta waktu kejadian. Dan nih yang bikin gregetan, duit yang dicuri itu sepertinya udah dicuci lewat setidaknya enam bursa kripto. Ada MEXC, Gate, Binance, Kraken, OKX, HTX, HitBTC, dan mungkin masih ada yang lain. Gimana nih, serem ya? Tapi Larsen dan timnya udah cepet banget nanggapin masalah ini. Walaupun begitu, kita jadi inget lagi pentingnya ngejaga keamanan akun kripto kita, jangan sampe jadi korban kejahatan siber. Stay safe, Blockheads!
143 -
Otoritas Privasi Data Pribadi Hong Kong (PCPD) lagi sibuk ngecek Worldcoin karena ada dugaan "risiko serius terhadap privasi data pribadi." Makanya, tadi tanggal 31 Januari, PCPD ngumumin kalo mereka udah geber operasi dan masuk ke enam lokasi yang dikendalikan oleh Worldcoin di Hong Kong buat ngeberesin masalah ini. PCPD minta data dan informasi buat ngebantu penyelidikan ini, dan mereka juga ngasih peringatan buat warga Hong Kong biar lebih hati-hati soal gimana data biometrik mereka bisa dipake. Soalnya, Worldcoin punya alat pemindai mata (iris scan) buat verifikasi identitas pengguna, loh. PCPD nyatain, "Kami khawatir kalau operasi Worldcoin di Hong Kong berpotensi mengancam privasi data pribadi, dan kami percaya bahwa pengumpulan dan pemrosesan data pribadi yang sensitif oleh organisasi terkait mungkin melanggar persyaratan Undang-Undang Privasi Data Pribadi." Menurut PCPD, data pribadi yang dikendalikan oleh Worldcoin "harus dikumpulkan untuk tujuan yang sah" yang terkait dengan fungsi atau kegiatan proyek ini. Mereka juga bilang kalau informasi yang dikumpulin dari pemindaian mata pengguna itu dianggap "sensitif" menurut panduan regulasi. Sebagai informasi, Worldcoin ini mulai eksis sejak tahun 2021 dan lebih dari 2 juta orang udah daftar sebelum peluncuran resmi mereka pada Juli 2023. Proyek ini udah jadi sorotan banyak regulator di berbagai negara karena dugaan pelanggaran privasi, termasuk di Kenya yang sampe ngelarang layanannya dan berhentiin pemindaian mata di India. Menurut data Worldcoin, lebih dari 5 juta orang udah bikin akun pake identitas mereka per Desember 2023. Stay safuuu blockheads!
115 -
Halo Blockheads! Visa rupanya semakin serius dalam menggandeng kripto. Mereka bikin metode baru loh, buat tuker-tukeran kripto jadi duit fiat tanpa harus repot ke bursa kripto terpusat (CEX). Jadi ceritanya, Visa berkolaborasi sama penyedia infrastruktur Web3, yaitu Transak, untuk memperkenalkan penarikan dan pembayaran kripto lewat solusi Visa Direct. Kabar gembiranya adalah, ini bisa bikin kita tarik kripto, misalnya Bitcoin, langsung dari wallet kita, kayak MetaMask, ke kartu debit Visa. Langsung dan gampang banget! Integrasi seru ini bikin kita bisa menukarkan kripto jadi fiat dan bayar-bayar di 130 juta lebih tempat yang terima Visa. "Visa Direct bisa bikin penarikan kartu real-time lewat Transak, jadi pengalaman ngonversi saldo kripto jadi fiat jadi lebih cepat, lebih sederhana, dan lebih terkoneksi," kata Yanilsa Gonzalez-Ore, Kepala Visa Direct untuk Amerika Utara. Integrasi keren ini membawa banyak opsi baru buat ngonversi kripto jadi uang fiat, dan ngehubungin dunia kripto sama keuangan tradisional. Informasi ini disampaikan oleh Harshit Gangwar, Kepala Pemasaran dan Hubungan Investor Transak. Apa keuntungannya buat kita? Nah, pengguna dari 145 negara bisa langsung ngonversi lebih dari 40 kripto jadi fiat tanpa harus lewat bursa terpusat. Negara-negara yang kebagian include Siprus, Malta, Singapura, Turki, Portugal, dan Uni Emirat Arab. "Ini langkah besar banget buat dunia kripto! Kita jadi bisa lebih gampang ngonversi kripto jadi fiat, dan bayar di mana-mana yang terima Visa," kata Gangwar. Bener juga ya, jadi lebih nyaman! Menurut Gangwar, integrasi ini juga bawa manfaat gede buat pengguna platform kripto terdesentralisasi kayak MetaMask, Ledger, Trust Wallet, dan sejenisnya. "Pengguna MetaMask sekarang bisa lebih mudah ngejual kripto langsung dari wallet mereka ke kartu Visa. Praktis dan nggak ribet deh," tambahnya. Menurut Lorenzo Santos, Manajer Produk Senior MetaMask, integrasi ini bener-bener membawa fitur hebat buat pengguna MetaMask. Katanya, "Integrasi Transak sama Visa membuka peluang baru buat pengguna MetaMask, jadi lebih fleksibel dalam ngonversi kripto ke fiat dengan mudah." Btw, Gangwar bilang, Transak terlibat dalam integrasi ini karena punya lisensi di banyak tempat dan bisa pastikan verifikasi pengguna serta tindakan Anti-Money Laundering sesuai aturan. Jadi, Transak bisa legal memfasilitasi transaksi kripto ke fiat, gitu. Nah, ini kan bukti kalau Visa udah serius banget menjajaki dunia kripto. Pada tahun 2020, Visa udah bikin langkah besar dengan bermitra sama Circle, perusahaan blockchain, untuk dukung stablecoin USDC di kartu Visa tertentu. Terus, pada September 2023, Visa juga dukung pembayaran USDC yang diselesaikan di blockchain Solana. Jadi, kita bisa nantikan inovasi seru lainnya dari mereka!
112 -
Komedian Amerika Serikat, Larry David, yang terkenal sebagai co-creator Seinfeld dan kreator Curb Your Enthusiasm, akhirnya buka suara soal iklannya yang mengendorse bursa kripto, FTX. Dalam wawancara dengan Associated Press yang dirilis pada 31 Januari, Larry David ngaku dia cerita ke teman-temannya yang "paham betul" soal kripto sebelum akhirnya muncul di iklan Super Bowl yang mempromosikan FTX. Iklan itu, yang tayang pas Super Bowl LVI pada Februari 2022 lalu, mengajak jutaan penonton buat "gak ketinggalan" sama tren kripto, dengan menampilkan Larry David yang nolak segala tawaran investasi sebelum akhirnya pilih juga investasi kripto. "Dengan bodohnya, akhirnya saya setuju," kata Larry David. Dia juga ngaku "merugi banyak" setelah muncul di iklan itu karena sebagian dari gajinya waktu itu dikonversi ke kripto. Larry David juga nyinggung soal beberapa tuntutan hukum yang dia dapat bareng selebriti lain yang ikut promosiin FTX. Dalam tuntutan itu, para penggugat mengklaim kalau David gak melakukan penelitian yang cukup soal FTX sebelum akhirnya mau promosiin bursa kripto itu. FTX sendiri nyatain bangkrut pada November 2022, sekitar sembilan bulan setelah iklan Larry David tayang. Sam Bankman-Fried, mantan CEO FTX, ditangkap, didakwa, dan dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan kejahatan terkait penyalahgunaan dana antara bursa dan Alameda Research. Dia bakal dijatuhi hukuman pada Maret nanti. Super Bowl LVIII yang bakal digelar pada 11 Februari nanti, antara San Francisco 49ers dan Kansas City Chiefs, diprediksi bakal nontonannya rame gara-gara kehadiran penyanyi Taylor Swift, yang notabene pacar Travis Kelce, pemain tight end untuk Chiefs. Setelah kegagalan FTX dan perusahaan kripto lainnya, iklan kripto gak keliatan pada Super Bowl LVII tahun lalu. Belum jelas juga apakah ada perusahaan kripto yang mau pasang iklan di perhelatan besar ini tahun 2024.
114