Ada update nih soal Do Kwon, pendiri Terra yang kabur gara-gara kasus runtuhnya Terra Luna. Kabarnya, dia baru aja dibebaskan dari penjara di Montenegro! Meskipun udah dibebaskan, bukan berarti Do Kwon bisa langsung ngilang lagi. Menurut laporan Bloomberg, pembebasan ini diputusin sama pengadilan tertinggi Montenegro. Tapi, pengadilan ini juga lagi meninjau permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat dan Korea Selatan. Jadi, belum bebas sepenuhnya deh! Buat temen-temen Blockheads baru, ini alasan Do Kwon dipenjara gara-gara diduga ngelakuin penipuan terkait runtuhnya Terra Luna di tahun 2022. Kejadian ini bikin kerugian sampe $60 miliar (sekitar Rp 870 triliun)! “Kami membebaskan Do Kwon dari penjara karena hukuman penjara regulernya karena bepergian dengan surat-surat palsu telah berakhir. Karena dia adalah warga negara asing dan dokumennya dirahasiakan, dia dibawa untuk diwawancarai di direktorat polisi untuk orang asing, dan mereka akan menanganinya lebih lanjut,” kata Darko Vukcevic kepala penjara via telepon. Amerika dan Korsel sama-sama ngajuin permintaan ekstradisi Do Kwon. Di Korea Selatan, hukuman yang mungkin diterima Do Kwon lebih ringan. Sebaliknya, di Amerika Serikat, dia bisa aja kena delapan dakwaan kriminal! Makanya Do Kwon pasti lebih ngeri di ekstradisi ke Amerika Serikat. Pas ditangkap di Montenegro, Do Kwon kedapatan pake dokumen palsu buat jalan-jalan. Makanya dia juga kena hukuman penjara di sana. Sekarang hukuman itu udah selesai, tapi dia belum bisa bebas pergi kemana aja karena kasus yang lebih gede. Setelah dibebaskan dari penjara, Do Kwon katanya dipindahin ke penampungan khusus buat orang asing. Pengacaranya juga lagi berusaha biar Do Kwon tetep bebas sampe keputusan ekstradisi keluar. Belum ada kepastian kapan pengadilan tertinggi Montenegro bakal ngeluarin keputusan soal ekstradisi. Yang jelas, Do Kwon masih belum bisa bebas sepenuhnya, Blockheads! Kasus Do Kwon ini jadi pelajaran buat kita semua. Jangan sampe terlibat dalam investasi kripto yang mencurigakan ya, Blockheads!
Daftar Artikel - Blog
-
118
-
Uni Eropa (UE) baru aja ngeluarin peraturan baru yang ngelarang transaksi kripto anonim. Aturan ini merupakan bagian dari aturan Anti-Money Laundering (AML) terbaru mereka. Transaksi Kripto Wajib Identitas! Mulai sekarang, kalo kamu tinggal di Uni Eropa dan mau transaksi kripto, kamu nggak bisa lagi pake dompet kripto anonim yang kamu pegang sendiri (self-custody wallet). Intinya, semua transaksi kripto harus bisa dilacak identitas pengirim dan penerimanya. Uni Eropa ngeluarin aturan ini buat ngelawan pencucian uang dan kriminalitas lainnya yang mungkin ngelakuin transaksi pake kripto. Mereka juga ngelarang transaksi tunai di atas €10.000 (sekitar Rp 150 juta) dan transaksi tunai anonim di atas €3.000 (sekitar Rp 50 juta). Banyak yang ngga setuju sama aturan baru ini, Blockheads. Menurut mereka, aturan ini ngelanggarin kebebasan finansial dan hak asasi manusia. Soalnya, salah satu prinsip dasar kripto adalah anonimitas dan nggak ngikutin aturan keuangan tradisional. Para ahli kripto khawatir aturan baru ini bakal ngehambat perkembangan kripto di Uni Eropa. Selain itu, ngirim donasi pake kripto juga bakal jadi lebih ribet. Tapi ternyata ga semua orang ngeluh, ada juga yang ngeliat peraturan ini sebagai hal yang perlu. Mereka percaya aturan ini bisa ngurangin tindak kejahatan yang ngelibatkan kripto. Aturan baru ini rencananya bakal berlaku efektif dalam waktu tiga tahun. Namun, ada perkiraan aturan ini bisa jalan lebih cepet dari jadwal. Kita lihat aja gimana nanti perkembangannya. Tapi Daniel “Loddi” Tröster, pembawa acara Sound Money Bitcoin Podcast, menggarisbawahi hambatan praktis dan konsekuensi dari undang-undang baru-baru ini, menguraikan dampak terhadap donasi dan implikasi yang lebih luas terhadap penggunaan mata uang kripto di UE. Dia mengutarakan kekhawatirannya atas dampak yang menghambat dari aturan-aturan ini. Menurut kamu udah tepat belum aturan tentang semua wajib KYC, blockheads?
112 -
Mantan petinggi Solana, Matty Taylor, ngakuin kalo blockchain Solana bakal ngalahin Ethereum dalam urusan aplikasi kripto! Wah, beneran nih? Menurut Taylor, blockchain Solana bakal ngeluarin lebih banyak aplikasi kripto (DApps) yang kece dan gampang dipake dibanding Ethereum. Soalnya, kata dia, Solana lebih cepet dan efisien buat ngejalanin aplikasi kripto. “Solana akan terus, seperti yang ditunjukkan selama setahun terakhir, melampaui Ethereum dalam hal membawa aplikasi konsumen dan pengalaman pengguna akhir ke tingkat Web3 dalam hal memanfaatkan kinerja rantai untuk menciptakan aplikasi yang cepat dan ramah pengguna,” ungkap Taylor. Meskipun Taylor ngaku-ngaku gitu, faktanya sampe sekarang jumlah aplikasi kripto di Ethereum masih jauh lebih banyak. Menurut data Alchemy, saat ini ada sekitar 1.668 aplikasi kripto di Ethereum, sedangkan di Solana cuma ada 477 aja. Beda jauh, kan? Solana udah lama dijuluki "Ethereum Killer" gara-gara transaksinya yang konon lebih cepet dan murah dibanding Ethereum. Makanya, Taylor pede aja ngomong kalo Solana bakal ngalahin Ethereum. Terus, gimana nasib Solana selama masa bearish (penurunan harga) kemarin? Menurut Taylor, meski harga token Solana jeblok, jumlah developer yang bikin aplikasi di Solana malah ngga berkurang. Justru mereka jadi makin semangat ngembangin Solana. Wah, lawan arus nih Solana! Eitssss... Meskipun pede ngomong soal aplikasi, total nilai aset digital yang disimpan di Ethereum (TVL) masih jauh lebih gede dibanding Solana. Menurut data DefiLlama, saat ini TVL Ethereum mencapai $49.7 miliar, sementara Solana cuma $4.01 miliar. Nggak bisa dipungkiri, blockchain Solana pernah ngalamin masalah teknis yang bikin jaringan mereka mati total selama 5 jam di bulan Februari. Ini bukan yang pertama kali, soalnya sejak Januari 2022, Solana udah ngalamin beberapa kali gangguan jaringan. Waduh, gimana nasib para pengguna aplikasi kripto di Solana kalo sering down gitu? Pernyataan Taylor ini tentu aja masih sebatas prediksi. Belum tentu beneran kejadian. Yang jelas, Blockheads, kalo kamu mau coba aplikasi kripto di Solana, pastikan kamu udah riset dulu tentang keamanannya dan riwayat gangguan jaringan mereka ya!
103 -
Inget nggak beberapa waktu lalu akun Twitter Trezor ngiklanin token presale palsu? Nah, ternyata itu bukan gara-gara hacker ngambil alih nomor telepon Trezor (SIM Swap) kayak yang diduga sebelumnya. Kalo lupa, cek berita sebelumnya: Akun Twitter Trezor Kena Hack, Presale Token Palsu Phishing yang Licik! Menurut SatoshiLabs, perusahaan di balik Trezor, penyebab masalah ini adalah phishing. Phishing itu kayak ngelabui kamu buat ngeklik link atau ngasih informasi pribadi ke website palsu. Nah, peretas udah ngerencanain serangan phishing ini selama berminggu-minggu buat ngelabui tim Trezor. Meskipun akun Twitter mereka kena hack, Trezor ngeyakinin kalo dompet kripto Trezor kamu aman. Serangan ini nggak ngeganggu keamanan dompet hardware Trezor atau produk Trezor lainnya. Kronologi Serangan Phishing Para peretas ini nyamar jadi orang atau perusahaan yang kredibel di dunia kripto. Mereka ngebuat akun palsu di media sosial dan ngobrol kayak beneran. Dengan ngaku-ngaku sebagai akun dengan banyak follower, peretas ini kemudian ngehubungin tim Public Relations (PR) Trezor dan minta ngadain interview sama CEO Trezor. Setelah ngatur jadwal interview, pelaku ngirim link palsu yang disamarkan kayak link booking kalender dari Calendly. Pas diklik, tim PR Trezor curiga karena diminta ngasih login credentials akun Twitter mereka. Untungnya mereka nggak ngasih dan interview dijadwal ulang. Tapi, pada percobaan kedua, si peretas pura-pura ngalamin masalah teknis dan akhirnya bisa ngelink Calendly mereka ke akun Twitter Trezor. Dengan cara ini, peretas bisa ngeposting seenaknya di akun Twitter Trezor. Ngeri! Trezor Pernah Kena Hack Sebelumnya Ini bukan yang pertama kalinya Trezor kena masalah keamanan. Di bulan Januari lalu, data kontak dari hampir 66.000 pengguna Trezor bocor akibat security breach. Kasus ini jadi pelajaran penting buat kita semua, Blockheads. Selalu waspada sama phishing! Jangan mudah percaya sama link atau permintaan login mencurigakan, apalagi yang berasal dari sumber yang nggak dikenal. Mendingan dicek ulang dulu deh!
92 -
Blockheads! Salah satu exchange kripto ternama, OKX, ngumumin keputusan buat cabut dari India. Pengguna OKX di India buruan deh cairin dana mereka sebelum tanggal 30 April 2024. Kenapa OKX Cabut? Keputusan ini diambil OKX setelah mereka dapet peringatan dari regulator India. Awal tahun lalu, regulator India memang ngasih peringatan ke sembilan exchange kripto luar negeri, termasuk OKX. Alasan utama OKX cabut adalah karena minimnya aturan main yang jelas soal kripto di India. India sebenernya punya potensi gede buat jadi pemain utama di dunia kripto. Sayangnya, pemerintah India belum ngasih kepastian soal regulasi kripto. Mereka udah ngomongin hal ini selama empat tahun, tapi belum ada titik terang. Baca Juga: India (masih) Melarang Exchange Asing Beroperasi di Negaranya Parahnya lagi, pemerintah India malah ngenakin pajak kripto yang tinggi. Bayangin aja, Blockheads, mereka ngebebasin pajak 30% atas keuntungan kripto, dan 1% pajak per transaksi! Gimana nggak kabur tuh para perusahaan kripto? Menteri Keuangan India bilang kalo mereka nggak bisa ngatur kripto kayak mata uang biasa. Itulah kenapa mereka belum ngasih aturan yang jelas. Padahal, para pelaku kripto nggak minta kripto disamain kayak mata uang rupiah, tapi mereka cuma minta aturan yang jelas, mirip kayak di pasar saham. Ternyata kripto di negara manapun masih ada pro dan kontra ya, Blockheads!
111 -
Teknologi blockchain, --yang seakan menjadi rahasia tersembunyi- mengungkapk misteri dalam setiap lapisan yang menyusun fondasinya. Seperti menyusuri lantai-lantai dalam sebuah bangunan megah, jaringan blockchain memiliki lapisan-lapisan yang saling berkolaborasi untuk menciptakan dasar yang kuat dan efisien. Pada intinya, blockchain adalah sebuah sistem distribusi yang menggabungkan algoritma matematis, enkripsi-dekripsi, dan kriptografi. Namun, dibalik harmoni teknologi ini, tersembunyi kompleksitas yang luar biasa. Lapisan pertama, yang juga disebut sebagai lapisan perangkat keras dan infrastruktur, bertindak sebagai dasar paling fundamental. Seperti pondasi sebuah gedung, lapisan ini terdiri dari berbagai perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan jaringan, serta ratusan node yang tersebar di seluruh dunia. Node-node ini saling terhubung dalam jaringan peer-to-peer yang memastikan terjadinya transaksi dengan keamanan tinggi dan keterdesentralisasian. Melangkah lebih dalam, kita sampai pada lapisan data. Di sinilah semua informasi transaksi disimpan, mulai dari blok pertama yang disebut blok genesis. Informasi mengenai setiap blok, transaksi, tanda tangan digital, dan timestamp diatur serta dijaga keamanannya dalam lapisan ini. Tidak hanya itu, lapisan data juga berperan dalam verifikasi transaksi melalui tanda tangan digital yang hanya dapat dihasilkan oleh pemilik private key. Lapisan jaringan hadir sebagai penghubung antar node, memungkinkan mereka berkomunikasi secara efisien dan mengatur penambahan blok serta interaksi antar node. Ini mirip dengan sistem komunikasi dalam suatu bangunan; memastikan setiap informasi dan instruksi dapat disampaikan dengan baik. Lalu, lapisan konsensus menjadi otak yang memastikan semua transaksi dan blok ditambahkan secara akurat serta konsisten di seluruh jaringan. Inilah yang memastikan integritas dan keamanan data dalam lingkungan terdesentralisasi. Terakhir, di puncak piramida teknologi ini, ada lapisan aplikasi yang berfungsi sebagai antarmuka pengguna. Di sinilah teknologi blockchain benar-benar dirasakan oleh pengguna. DApps (aplikasi terdesentralisasi) berjalan di lapisan ini, memungkinkan interaksi yang aman dan transparan, tanpa perlu memahami detail teknis yang rumit. Dengan begitu, setiap lapisan dalam blockchain bekerja sama untuk membentuk sistem yang merevolusi cara pengguna berinteraksi dengan dunia digital; memberikan keamanan, privasi, dan efisiensi yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, blockchain semakin mengukuhkan posisinya sebagai tonggak masa depan yang akan menopang berbagai aspek kehidupan kita.
58 -
Wah, blockheads, ada kabar miris nih dari dunia kripto! Seorang trader baru aja kehilangan lebih dari $1 juta gara-gara memecoin! Nggak tanggung-tanggung, nilainya anjlok sampe 99%! Ceritanya gini. Trader malang ini ngeluarin duit lebih dari $1.16 juta buat beli 11.23 juta koin meme Normie (NORMIE). Tapi apesnya, investasi awal dia langsung jeblok sampe cuma sisa $150 aja! Informasi ini diungkap akun X Lookonchain pada 26 Mei lalu. Menurut Lookonchain, si trader ini beli koin NORMIE antara 25 Maret sampai 9 April dengan harga $0.1035 per koin. Dan dia HODL koinnya sampe harganya terjun bebas. NORMIE sendiri adalah memecoin berbasis blockchain Base yang lagi apes. Smart contract-nya kena exploit, yang ngehasilin kerugian $41.7 juta dalam waktu cuma tiga jam! Lookonchain yang pertama kali ngasih tau soal exploit ini di X. Harga NORMIE langsung anjlok 96% setelah exploit. Market cap-nya jeblok sampe ke kisaran $200.000 sebelum perlahan naik lagi, menurut data CoinGecko. Di tanggal 27 Mei kemarin, tim Normie dikabarkan setuju ngembaliin 90% koin NORMIE yang dicuri peretas. Tapi ada syaratnya. Normie harus pake dana yang dikembaliin itu, ditambah $2.3 juta dari dompet tim developer, buat ngeluncurin token baru yang ngegantinya kerugian hodler NORMIE. Uniknya, peretasnya minta Normie ngeluncurin token baru dulu sebelum ngembaliin dana yang dicuri, seperti yang tertulis dalam pesan blockchain yang dilihat Lookonchain. Katanya sih, dia nggak mau duitnya dipakai seenaknya sama tim Normie. "Dompet tim pengembang dapet duit jauh lebih banyak daripada gue dari exploit ini. Dan ini satu-satunya cara yang gue punya buat ngeyakinin duit itu dipake dengan bener," kata peretas tersebut. Setelah nawarin ngembaliin duit, X langsung banjir postingan palsu tentang Normie. Postingan boongan ini ngaku-ngaku ngumumin peluncuran ulang token baru. Tujuannya? Ya jelas buat nipu orang biar ngeklik link berbahaya. Lebih dari 72.000 pemegang NORMIE kena imbas dari exploit smart contract ini. Informasi ini diungkap firma analisa on-chain Quick Intel di X pada 26 Mei. Meskipun apes, para trader memecoin tetep nggak kapok! Mereka masih aja ngeborong kripto bertema binatang. Contohnya, memecoin bertema kodok, Pepe, yang baru aja ngecatet rekor harga tertinggi sepanjang sejarah di $0.00001718 pada 27 Mei. Harganya naik lebih dari 75% selama seminggu terakhir, menurut data CoinMarketCap. Harus diingat, blockheads, memecoin itu nggak punya fungsi riil. Jadi, harganya gampang banget goyang. Meskipun berisiko tinggi, beberapa trader tetep bisa cuan jutaan dolar dengan ngejual beli memecoin. Contohnya, dua minggu lalu ada trader Pepe yang pinter ngubah duit $3.000 jadi $46 juta! Harga Pepe naik gara-gara drama GameStop, dan trader ini dapet untung 15ribu kali lipat dari modal awal. Cuan, cuan, cuan. Jadi, blockheads, gimana? Tetep tertarik sama memecoin? Inget, DYOR (Do Your Own Research) ya sebelum beli!
61 -
Hayo ngaku, blockheads, siapa yang tau video kucing pertama yang diupload ke YouTube? Pasti pada ga tau kan. Jadi video kucing pertama yang diupload adalah video kucing yang direkam 20 tahun lalu oleh mantan kepala teknologi YouTube Steve Chen pada tanggal 22 Mei 2005! Video tersebut diberi judul Pajamas and Nick Drake diberi deskripsi “Ini kucingku, Pajamas, sedang bermain dan menari mengikuti irama Nick Drake”. Kucing gemesin yang ngelakuin gerakan dance ini ternyata jadi memecoin lho! Steve Chen, salah satu pendiri YouTube yang tajir melintir, sekarang lagi ngedukung proyek memecoin yang terinspirasi dari video kucing legendaris itu! Nggak tanggung-tanggung, dia rela ngabisin waktu 80-100 jam per minggu buat ngedukung memecoin ini! Chen mengaku kalau dia tadinya nggak terlibat di proyek memecoin ini pas peluncuran pertamanya. Tapi gara-gara ditag ratusan orang di X, dia jadi penasaran dan akhirnya beli token PAJAMAS. Menurut Chen, proyek memecoin ini cuma salah satu dari banyak proyek yang lagi dia garap di dunia teknologi. Selain itu, dia juga lagi ngurusin exchange-traded fund berbasis kecerdasan buatan dan ngasih modal ke startup-startup di Taiwan. Wah, sibuk banget ya! Meskipun udah 20 tahun berlalu, kucing asli di balik memecoin Pajamas, si Pajamas yang lucu itu, udah nggak ada lagi. Sama kaya kabar baru-baru ini dateng dari dunia memecoin, Kabosu, anjing Shiba Inu yang jadi logo Dogecoin (DOGE), meninggal dunia di umur 18 tahun. Chen ngakuin kalau terjun ke dunia Web3 lewat proyek memecoin ini ngebuka matanya soal minimnya kepercayaan di dunia ini. "Setiap kali gue mau ketemu influencer atau berpengaruh di Web3, pasti ada aja yang ngingetin gue buat nggak usah ketemu atau ngobrol sama orang itu," kata Chen. "Hampir tiap hari di Telegram, ada minimal 25 orang baru yang ngerencanain nyolong duit gue." Nggak heran sih, blockheads! Dunia kripto emang lagi rame sama memecoin bertema kucing. Banyak yang ngedukung memecoin ini. Baru-baru ini, tim di balik CatCoin (CAT) ngancem bakal ngambil jalur hukum ke BitForex gara-gara masalah penarikan token. Ada juga Popcat (POPCAT), proyek berbasis Solana (sama kayak Pajamas) yang ngehasilin volume transaksi harian sebesar $63.4 juta di bulan Maret! Keren, nggak tuh? Di bulan Maret kemarin, Pajamas diluncurin dengan kapitalisasi pasar lebih dari $20 juta dan harga per token sekitar $0.02. Nah, lo gimana, blockheads? Ikutan beli memecoin kucing ini nggak? Lucu sih, tapi tetep DYOR (Do Your Own Research) ya sebelum beli!
57 -
Inget nggak, blockheads, dulu Michael Saylor, bos MicroStrategy yang hobi ngeborong Bitcoin itu, pernah skeptis sama ETF Ethereum? Nah, omongannya dia sekarang beda lagi! Menurut Saylor, di-approve-nya ETF Ethereum malah bisa lebih menguntungkan Bitcoin! Saylor ngomong gini pas diwawancara di podcast "What Bitcoin Did" tanggal 25 Mei kemarin. Dia ngobrol sama Peter McCormack, podcaster bitcoin, dan ngejelasin kenapa dia ngerasa persetujuan ETF Ethereum ini sebenernya bagus buat Bitcoin. "Ini bagus nggak sih buat Bitcoin? Menurut gua, malah bagus. Malah mungkin lebih bagus," kata Saylor. "Kenapa? Soalnya secara politik, Bitcoin didukung oleh seluruh industri kripto, jadi kekuatan kita lebih gede." "ETF Ethereum itu kayak tameng tambahan buat Bitcoin," jelas Saylor. Pernyataan ini dia ungkapin setelah Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) ngasih lampu hijau buat delapan ETF Ethereum yang diajuin buat listing di bursa saham masing-masing pada 23 Mei lalu. Saylor ngeyakinin kalau ETF ini bakal "ngebikin institusi makin cepet masuk ke dunia kripto." Investor yang tadinya ragu-ragu bakal ngeliat kripto sebagai kelas aset yang sah. Selain itu, Saylor ngejelasin kalau investor institusi ini tetep bakal ngebagiin dananya ke berbagai aset kripto, tapi Bitcoin tetep jadi yang paling banyak dipilih karena dianggap sebagai "pemimpin" di dunia kripto. "Menurut gua, investor kebanyakan bakal ngeliat ini kayak, 'oh, sekarang ada kelas aset kripto ya? Mungkin kita alokasikan 5% atau 10% buat kripto, dan 60% atau 70% dari dana itu kita taruh di Bitcoin,'" kata Saylor. Saylor ngakuin kalau pendapatnya soal ETF Ethereum ini emang berubah. Dulu dia mikir SEC nggak bakal ngasih izin buat ETF ini. "Dua minggu yang lalu, situasinya kayaknya Bitcoin bakal jadi aset kripto satu-satunya yang disekuritisasi dan ditawarkan sebagai ETF spot sama petinggi Wall Street. Dan Bitcoin bakal dianggap sebagai aset kripto yang paling sah," jelas Saylor. Wah, menarik ya, blockheads! Apa bener omongan Saylor? Bakal beneran menguntungkan Bitcoin atau malah sebaliknya? Kita tunggu aja kelanjutannya!
70 -
Baru aja pihak berwajib Amerika Serikat (AS) mengungkap dugaan kasus penipuan kripto senilai $73 juta dolar AS! Enggak cuma itu, dua orang terduga pelaku utama udah ditangkap! Dua orang yang ditangkap ini diduga sebagai biang kerok dari skema pencucian uang. Mereka ngelabuin para korban buat transfer jutaan dolar AS ke rekening bank di AS. Uang hasil penipuan ini kemudian diubah jadi Tether (USDT). Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengumumkan penangkapan ini pada hari Jumat, 17 Mei 2024. Tersangka pertama, Daren Li, ditangkap di bandara Atlanta, Georgia pada 12 April. Sementara tersangka kedua, Yicheng Zhang, ditangkap di Los Angeles pada 16 Mei. Bersamaan dengan penangkapan, dakwaan terhadap kedua tersangka dibuka di pengadilan California. Dakwaan tersebut ngejelasin peran mereka dalam skema penipuan ini. Menurut tuduhan, Li, Zhang, dan komplotannya menjalankan jaringan kriminal internasional. Mereka ngelakuin pencucian uang dari hasil menipu dengan cara penipu mendapatkan kepercayaan korban, meyakinkan mereka untuk berinvestasi dalam jumlah besar, dan kemudian menghilang dengan dana tersebut. Para terdakwa diduga memberi perintah kepada anggota komplot lainnya buat buka rekening bank di AS atas nama perusahaan fiktif. Uang hasil penipuan kemudian dialihkan ke rekening bank bodong ini buat dicuci. Menurut DOJ, uang tersebut kemudian disebar ke berbagai rekening bank lokal dan internasional. DOJ ngejelasin: "Skema penipuan ini melibatkan lebih dari $73 juta dolar AS yang dicuci lewat lembaga keuangan AS. Uang tersebut kemudian dikirim ke rekening bank di Bahamas dan diubah jadi kripto Tether (USDT). Salah satu dompet kripto yang terlibat dalam skema ini menerima lebih dari $341 juta dolar AS dalam aset kripto." Li dan Zhang didakwa ngerencanain pencucian uang dan enam tuduhan pencucian uang internasional. Kalau terbukti bersalah, mereka bisa dihukum penjara maksimal 20 tahun buat tiap dakwaan, dengan total hukuman mencapai 140 tahun! Ngeri, nggak tuh? Wakil Jaksa Agung AS, Lisa Monaco, ngakuin kalau penipuan kripto adalah masalah yang serius. Namun, dia menegaskan komitmen pemerintah buat ngejar para pelaku kejahatan ini. Penipuan jenis ini udah jadi modus yang menggiurkan buat penjahat online. Di November 2023 lalu, DOJ berhasil menyita $9 juta dolar AS dari skema yang nipu lebih dari 70 warga AS. Maraknya kasus kayak gini udah ngebikin banyak pihak, termasuk regulator dan anggota parlemen, jadi waspada. Para regulator sekarang lagi ngencangin pengawasan buat ngurangin penipuan kripto dan kejahatan terkait lainnya di pasar kripto. Upaya ini bisa dilihat dari berbagai peraturan baru dan panduan industri yang dikeluarkan oleh pihak berwajib. Meskipun usaha ini bertujuan buat ngelindungi investor dan menjaga aset kripto, beberapa peraturan baru juga bisa ngerembet ke perkembangan dunia kripto secara keseluruhan. Wah, dilema ya, blockheads! Gimana menurut lo?
73 -
Heyho blockheads and climate guardian! Kalo ngomongin kripto, emang banyak banget ya istilahnya. Nah kali ini akan dibahas mengenai Total Value Locked. Apaan ya ini? Penting ga sih bagi investor? Cekidot! Dalam dunia aset kripto yang terus berkembang, Total Value Locked (TVL) adalah salah satu metrik yang menjadi sorotan utama bagi investor. TVL mengukur seberapa besar nilai total aset yang “dikunci” dalam protokol keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance/DeFi). Total Value Locked (TVL) adalah ukuran yang menggambarkan total nilai dari semua aset kripto yang disimpan atau dikunci dalam smart contract pada protokol DeFi. TVL ini diukur dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) atau dalam angka aset kripto. TVL merupakan indikator kunci untuk mengukur sehatnya sebuah ekosistem DeFi; yang merupakan sistem keuangan terdesentralisasi yang beroperasi di atas blockchain. Penghitungan TVL melibatkan tiga komponen utama: nilai gabungan dari semua aset yang terkunci, suplai maksimum yang beredar dari protokol DeFi, dan harga saat ini dari aset kripto. Rumus untuk menghitung TVL adalah dengan membagi kapitalisasi pasar oleh TVL; jika rasio TVL tersebut kurang dari satu (1), maka ini menunjukkan bahwa aset tersebut mungkin undervalued. TVL memiliki peran yang sangat penting bagi para investor dan pengguna DeFi karena merupakan indikator kepercayaan, menunjukkan pertumbuhan protokol, mengukur minat investor, dan berfungsi sebagai indikator risiko. TVL yang tinggi menunjukkan bahwa protokol tersebut memiliki likuiditas yang kuat dengan lebih banyak aset yang terkunci di dalam smart contract. Hal ini membuat protokol tersebut menarik bagi investor yang mencari insentif dan imbalan. Kesimpulannya, pemahaman terhadap TVL penting bagi investor dan pengguna DeFi untuk mengukur kesehatan ekosistem DeFi selain untuk mempertimbangkan potensi investasi di dalamnya. Semakin tinggi TVL, semakin besar kepercayaan dan minat investor pada protokol tersebut. Jadi gimana blockheads dan climate guardian? Udah paham belum tentang TVL ini? Jadi ini penting apa engga ya? Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
138 -
Hayo ngaku, siapa yang masih inget sama drama saham GameStop di tahun 2021? Nah, baru kemarin harga saham GameStop tiba-tiba ngacau lagi, naik gila-gilaan ampe 110% dalam sehari! Kenaikan ini diduga ada hubungannya sama kembalinya Roaring Kitty, sosok legendaris yang ngebikin harga saham GameStop ngamuk empat tahun lalu. Tapi, nggak cuma saham GameStop aja yang naik, blockheads! Koin meme kayak PEPE, Floki, dan kawan-kawan juga ikutan kena imbasnya! GameStop Naik, Coin Meme Ikutan Terbang? Inget nggak pas GameStop bullish di 2021? Itu semua berkat aksi para investor ritel yang kompak buat beli saham GameStop. Tujuannya? Supaya short seller shock dan 'dihukum'! Nah, situasinya kayaknya lagi memanas lagi, blockheads. Pas harga saham GameStop naik drastis, harga koin meme langsung pada ikutan naik. PEPE, misalnya, harganya langsung ngacau ke titik tertinggi sepanjang masa! Selama seminggu terakhir aja, harganya udah naik lebih dari 29%! Keren, nggak tuh? Yang lebih ngeri lagi, volume perdagangan harian PEPE sekarang udah ngalahin Solana (SOL) dan sang raja meme coin, Dogecoin (DOGE)! Nggak cuma PEPE aja, koin meme lain kayak Floki Inu juga ikutan naik. Harganya udah naik lebih dari 3% dalam sehari, dan kenaikan ini udah berlangsung selama seminggu terakhir. Bahkan, koin meme yang kurang terkenal kayak Mog Coin (MOG) dan APU juga ikutan naik masing-masing sebesar 6% dan 11%! Wah, rame banget ya! Kita belum tau pasti apa yang bakal terjadi selanjutnya. Tapi yang jelas, situasinya lagi mirip kayak tahun 2021, di mana kenaikan saham meme kayak GameStop ngebawa dampak ke dunia kripto, khususnya koin meme. Bakal gimana ya kelanjutannya? Tetap pantau terus, blockheads, soalnya ini bakal jadi cerita menarik di dunia investasi!
69