Warren Buffet, orang kaya kesembilan, ngomongin soal deepfake AI yang canggih dan serem, bahkan Warren membandingkan dengan dampak dari sebuah bom nuklir. Gimana ceritanya?
Dalam acara tahunan Berkshire Hathaway, banyak topik yang dibahas, mulai dari pujian Warren kepada perusahaannya yang tumbuh pesat dan tahan banting. Padahal belum lama ini mereka baru aja kehilangan wakil ketuanya, Charlie Munger, di November 2023. Pembicaraan mulai memanas saat Warren ditanya mengenai AI saat sesi tanya jawab.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang AI tetapi itu tidak berarti saya menyangkal keberadaan atau pentingnya atau hal semacam itu," jawab Buffet.
Nah, setelah ngomong gitu, dia ngeluarin pernyataan yang bikin heboh. Dia ngebandingin dampak AI dalam kejahatan keuangan sama bom atom dan penyebaran senjata nuklir. Hal ini, diceritain kakek miliarder berumur 93 tahun itu, muncul setelah dia ngeliat video deepfake dirinya sendiri. Deepfake ini keren banget, bisa ngeliat, berpakaian, bergerak, dan ngomong persis kayak dia.
Begini transkrip di dalam pertemuannya:
“Maksud saya, penipuan selalu menjadi bagian dari dunia Amerika, tapi ini akan membuat saya, jika saya tertarik untuk berinvestasi dalam penipuan, akan menjadi industri yang berkembang sepanjang masa. Dan itu diaktifkan dengan cara tertentu. Tentu saja, AI juga memiliki potensi untuk hal-hal baik, tetapi saya tidak tahu bagaimana Anda, berdasarkan apa yang saya lihat baru-baru ini, saya praktis mengirim uang kepada diri saya sendiri berulang kali di negara gila."
Meskipun ini bukan pertama kalinya Buffett ngungkapin kekhawatirannya soal AI, menarik dicatat bahwa investasi terbesar Berkshire Hathaway ada di Apple, perusahaan paling bernilai kedua di dunia. Posisi teratas Apple baru aja direbut Microsoft, yang kayaknya melesat setelah investasi besar-besaran mereka di OpenAI, pembuat ChatGPT. Sejak saat itu, Apple kayaknya ngejar ketertinggalan. Mereka ngasih fokus gede ke produk-produk generative AI.
Gimana menurut blockheads? Apakah AI memang semenyeramkan dengan bom nuklir dan peredaran senjata seperti kata Warren?