Hai Blockheads, setelah turun ke $40.000, Bitcoin kembali meroket mencapai $44.000 (Rp 682 juta). Ternyata, penyebab di balik lonjakan ini adalah Argentina yang baru-baru ini menyetujui penggunaan Bitcoin untuk perjanjian kontrak negara mereka.

Sebelumnya, sering kali muncul pembicaraan mengenai hubungan antara Bitcoin dan Argentina. Nah, kali ini Argentina beneran setuju untuk merangkul Bitcoin sebagai alat pembayaran kontrak. Keputusannya diumumkan tanggal 20 Desember lewat undang-undang, dan langsung dari Menteri Luar Negeri Argentina, Diana Mondino. Mondino mengatakan sekarang kontrak di Argentina bisa dibayar pake Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Dalam postingannya di X (sebelumnya Twitter) pada 21 Desember, Mondino juga membahas jika keputusan ini merupakan bagian dari upaya untuk mereformasi dan menderegulasi ekonomi. Jadi sekarang, debitur bisa leluasa pilih mata uang untuk bayar kontrak, termasuk Bitcoin. Bahkan dilansir dari Cointelegraph, kontrak bisa bayar pake barang fisik, misalnya berliter-liter susu atau sapi jantan. Wah ini unik banget sih.

Tidak hanya itu, keputusan ini juga memungkinkan orang-orang membayar dengan penggunaan barang-barang fisik seperti berliter-liter susu atau sapi jantan, seperti dilansir dari Cointelegraph.

Presiden Javier Milei si Pendukung Kripto

Tidak hanya itu, presiden Argentina yang baru terpilih, Javier Milei, juga udah lama jadi pendukung kripto. Jadi, keputusan ini pun terlihat sesuai dengan pandangannya.

Milei, yang dikenal sebagai pendukung kripto, melihat Bitcoin sebagai senjata buat melawan kebobrokkan dan korupsi di sistem keuangan terpusat. Kemenangannya di pemilihan, di tengah gejolak inflasi di seluruh negeri, dianggap sebagai sinyal positif buat adopsi kripto di Argentina.

Dia pernah ngomong Bitcoin itu gerakan buat "mengembalikan uang ke penciptanya, sektor swasta." Meskipun belum banyak nyeritain aset digital secara eksplisit sejak jadi presiden, tapi langkah ekonomi Argentina kelihatan mencerminkan positivitas Milei tentang Bitcoin.