Blockheads, siapa yang nggak kenal cokelat? Pasti pada suka, kan? Tapi, tahukah kalian, para petani kakao yang menjadi pahlawan di balik kelezatan cokelat kita, seringkali kesulitan banget. Mereka kurang akses ke layanan keuangan dan metode produksi yang ramah lingkungan. Nah, ada kabar baik nih, ada aplikasi baru berbasis blockchain yang punya misi besar buat ngebantu para petani kakao ini.

Namanya Connected Cacao, aplikasi canggih dari perusahaan AgTech Dimitra. Nah, aplikasi ini bukan cuma pake blockchain, tapi juga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memberdayakan petani kakao. Jadi, gimana caranya Connected Cacao ini bikin perubahan?

Dalam dunia percokelatan, banyak petani kakao yang malah hidup dalam kemiskinan, cuma dapet sekitar 6% dari harga jual cokelat. Masalahnya, mereka seringkali kesulitan nemuin harga yang adil buat hasil panen mereka. Kenapa? Karena mereka tergantung pada perantara, yang akhirnya bikin pendapatan mereka makin minim.

Nah, buat ngatasi masalah ini, Dimitra ngeluarin senjata andalan: Connected Cacao app. Aplikasi ini punya tujuan besar, yakni memberdayakan petani kakao biar bisa lebih efisien dan punya kontrol lebih besar atas kebun mereka. Gimana caranya?

Pertama, aplikasi ini punya platform sentral yang menggunakan teknologi blockchain, AI, dan machine learning. Jadi, petani bisa ngatur semua proses mulai dari perencanaan tanaman, budidaya, panen, fermentasi, sampe pengeringan tanpa ribet.

Selain itu, fitur pelacakan aplikasi ini menciptakan rekam tak tergoyahkan setiap biji kakao dari kebun sampai ke konsumen. Transparansi ini memberikan kepercayaan kepada pembeli, yang akhirnya membuka pintu ke pasar premium dengan harga yang lebih adil.

Masalah deforestasi juga jadi perhatian serius, terutama dengan regulasi terbaru Uni Eropa yang mewajibkan petani kakao membuktikan bahwa biji kakao mereka nggak berasal dari deforestasi. Nah, Dimitra punya jawaban buat ini. Mereka mengintegrasikan aplikasi dengan Modul Kepatuhan Deforestasi, supaya petani bisa melacak dan mendokumentasikan praktik penggunaan lahan mereka dengan mudah.

Diego Costa, Direktur Dimitra untuk Amerika Latin, menyebutkan bahwa rekam digital ini bisa dijadiin bukti kepatuhan. Menurutnya, Connected Cacao adalah platform pionir yang banyak membantu petani kakao, terutama mereka yang sebagian besar kecil-kecilan dan berkeluarga. Mereka butuh bantuan buat terus produksi dan ekspor ke Uni Eropa, apalagi setelah adanya aturan baru soal deforestasi.

Yang lebih keren lagi, aplikasi ini punya alat analisis yang memungkinkan petani untuk melacak performa mereka dan membuat keputusan yang lebih baik. Terus, ada juga pusat pengetahuan dengan materi edukasi tentang pertanian kakao, pengelolaan hama, dan tren pasar. Jangan lupa, aplikasi ini juga mendorong petani buat pake praktik berkelanjutan, kayak hemat air dan pertanian organik, sesuai dengan minat beli produk adil.

Beberapa koperasi dan organisasi di Amerika Latin udah mulai pake Connected Cacao app, seperti Helvetas, CEPROAA, APROCAM, PANGOA, Manasaba, La Divisoria, Cacao Alto Huallaga, CAI Apasc, dan Satipo. Mereka semua lagi berjuang buat meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan mendukung produksi kakao yang berkelanjutan.

Dimitra juga terus inovatif buat memenuhi kebutuhan petani di seluruh dunia. Mereka kerja sama dengan pemerintah, NGO, kelompok petani, dan koperasi buat mencapai ribuan petani kecil di seluruh dunia. Dimitra berusaha keras di berbagai komunitas pertanian untuk ngerangkul peluang baru dengan teknologi-teknologi keren kayak blockchain dan AI. Jadi, selamat buat Connected Cacao, pahlawan baru di dunia pertanian kakao yang berkelanjutan!