Bank Sentral Qatar (QCB) telah menyelesaikan infrastruktur untuk proyek mata uang digital bank sentral (CBDC) dan meluncurkan tahap pertama proyek eksperimental. QCB akan meninjau penyelesaian pembayaran dalam jumlah besar di antara bank-bank besar lokal dan internasional.

Detail lengkapnya masih rahasia, blockheads. Tapi yang jelas, proyek ini bakal ngeliatin gimana teknologi blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan keamanan transaksi bisa ngedukung CBDC. Proyek ini bakal jalan sampe bulan Oktober nanti. Sebenarnya, QCB udah ngeliatin teknologi CBDC sejak Maret 2022. Gubernur QCB, Sheikh Bandar bin Mohamed bin Saoud al-Thani, pernah bilang kalo mereka masih tahap awal dan lagi ngitung untung ruginya ngeluarin CBDC.

Negara tetangga Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), udah duluan ngerjain proyek CBDC. Mereka jadi anggota pendiri proyek mBridge bareng China, Hong Kong, dan Thailand. mBridge ini udah dipake buat transfer uang ke India dan transaksi gede-gedean antar anggota proyek. Selain itu, UEA juga pernah kerja sama sama Arab Saudi buat ngembangin CBDC.

Menariknya, sehari sebelum ngumumin proyek CBDC, QCB ngeluncurin sandbox fintech yang baru. Sandbox ini ngasih kemudahan buat perusahaan fintech testing produk mereka dengan cepet dan aman. Sama kayak sandbox, proyek CBDC ini disebut-sebut sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional Qatar, meskipun nggak disebutin secara gamblang soal CBDC.

Ini dia yang menarik, blockheads! Meskipun lagi ngembangin CBDC, Qatar sebenernya NGELARANG transaksi kripto. Otoritas Regulasi Pusat Keuangan Qatar udah ngeluarin larangan buat perusahaan jasa aset virtual beroperasi di sana sejak 2020. Eh, tapi ada kabar angin yang nggak jelas juga, blockheads. Konon, Qatar Investment Authority (semacam lembaga investasi pemerintah Qatar) bakal ngeborong Bitcoin. Tapi, kemungkinan itu kecil sih.

Jadi gimana menurut lo, blockheads? Qatar ngelarang kripto tapi ngembangin CBDC. Strategi apa sih ini? Kita tunggu aja perkembangannya!