Dua petinggi senior Binance, Tigran Gambaryan dan Nadeem Anjarwalla, dilaporkan masih ditahan di Nigeria! Padahal, Binance udah ngumumin berhenti beroperasi di sana minggu lalu.
Gambaryan, yang pernah jadi agen federal Amerika Serikat khusus kripto, dan Anjarwalla, manajer regional Afrika yang berbasis di Kenya, udah ditahan di Abuja, ibukota Nigeria, selama dua minggu dan paspor mereka disita!
Menurut keluarga Gambaryan dan Anjarwalla, pihak berwenang Nigeria belum ngasih penjelasan apa-apa soal tuduhan pidana yang mungkin dihadapi mereka berdua.
"Belum ada jawaban pasti soal apa pun: gimana keadaannya, apa yang bakal terjadi padanya, kapan dia bakal pulang," kata Yuki Gambaryan, istri Gambaryan.
Juru bicara dari Binance mengonfirmasi bahwa keduanya masih ditahan.
“Meskipun tidak pantas bagi kami untuk mengomentari substansi klaim tersebut saat ini, kami dapat mengatakan bahwa kami bekerja sama dengan pihak berwenang Nigeria untuk membawa Nadeem dan Tigran pulang dengan selamat ke keluarga mereka.”
Perwakilan Binance menekankan bahwa kedua eksekutif tersebut adalah “profesional dengan integritas tertinggi” dan bursa yakin akan ada penyelesaian cepat untuk masalah ini.
Laporan pertama tentang penangkapan Gambaryan dan Anjarwalla muncul di akhir Februari. Financial Times ngelaporin penangkapan mereka tanpa ngebocorin identitas pada 28 Februari.
Gambaryan, warga negara Amerika Serikat, dan Anjarwalla, warga negara ganda Inggris dan Kenya, dilaporkan tiba di Abuja pada 25 Februari. Kedatangan mereka ke Nigeria atas undangan pemerintah Nigeria buat ngomongin perselisihan yang lagi berlangsung dengan Binance terkait operasi mereka yang diduga ilegal di sana.
Kedua petinggi itu dilaporkan ketemuan sama pejabat Nigeria di hari berikutnya. Rencananya sih mereka mau ngomongin perintah pemerintah ke penyedia telekomunikasi di Nigeria buat ngeblokir akses ke Binance dan bursa kripto lainnya. Pejabat Nigeria nyalahin bursa kripto gara-gara ngerusak nilai mata uang resmi Nigeria, naira, dan ngaktifin "aliran gelap" uang.
Tapi, alih-alih nemuin titik temu, Gambaryan dan Anjarwalla malah dibawa ke hotel mereka setelah pertemuan pertama. Mereka disuruh ngepak barang dan dibawa ke "wisma" yang dikelola Badan Keamanan Nasional Nigeria, menurut keluarga mereka. Petugas juga ngambil paspor mereka dan udah nangkep mereka berdua di wisma itu.
Menurut Wired, Gambaryan udah dijenguk sama perwakilan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Anjarwalla dijenguk perwakilan Kantor Luar Negeri Inggris. Tapi, penjaga pemerintah Nigeria tetep ngawasin pertemuan itu dan nggak ngizinin mereka ngobrol secara pribadi.
Penangkapan Gambaryan dan Anjarwalla terjadi beberapa hari sebelum Binance resmi ngumumin penutupan operasinya di Nigeria pada 5 Maret.
Menurut rencana penutupan perusahaan, Binance ngehentiin penarikan naira pada 8 Maret dan ngilangin semua pasangan perdagangan yang melibatkan naira pada 7 Maret. Platform ini sebelumnya juga udah nonaktifin perdagangan peer-to-peer dengan naira di akhir Februari.
Wah, gawat! Kenapa bisa begini, ya, Blockheads? Kita pantau terus perkembangannya!