Blockheads, ternyata para peretas dari Korea Utara sukses mencuri uang kripto sebanyak Rp 46,3 triliun (alias $3 miliar) selama 6 tahun terakhir, mulai dari tahun 2017.
Sebelumnya, kita udah bahas tuh tentang Kimsuky yang menyamar sebagai jurnalis dan lembaga pemerintahan yang coba menyusupi komputer pengguna dengan cara yang apik, biar bisa ambil kripto mereka. Nah dari tahun 2017, dia dan teman-teman sejawatnya seperti grup Lazarus, Andariel dan lain-lain juga melakukan hal yang sama, sehingga total percuriannya sampai triliunan rupiah (miliaran dolar).
Mereka juga berhasil mengambil 44% dari total kripto yang dicuri di seluruh dunia. Awalnya, mereka fokus ambil duit dari lembaga keuangan, tapi ketika bubble kripto tahun 2017, fokus mereka beralih ke kripto. Jadi, dari situ, mereka mulai mencuri kripto dari orang-orang Korea Selatan, lalu melebarkan sayap pencurian ke seluruh dunia.
Terlebih lagi, di tahun 2022, mereka berhasil mencuri kripto senilai $1,7 miliar, yang artinya sekitar 5% dari ekonomi keseluruhan mereka atau 45% dari anggaran militer.
Baca Juga: CoinGecko: 75% Proyek Game Web 3 Gagal dalam Lima Tahun Terakhir
Hal ini pun di notice oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka sampai turun tangan, buat melaporkan kejadian ini. Mereka bilang bahwa ini level pencurian kripto yang paling tinggi dan sulit dilacak yang pernah terjadi. Karena mereka melakukan segala cara termasuk menggunakan pencampur mata uang kripto seperti Sinbad dan Tornado Cash, yang membuat pelacakan kejahatan siber semakin rumit.
Perusahaan analitik Blockchain Chainalysis menyebut sindikat penjahat dunia maya yang terkait dengan Korea Utara sebagai peretas mata uang kripto paling produktif dalam beberapa tahun terakhir.
Lalu dipakai untuk apa duit hasil curian itu? Yap, menurut BleepingComputer, mereka menggunakan dana tersebut buat program pengembangan militer dan senjata. Walaupun dijelaskan lebih lanjut, tidak ada data secara detail termasuk berapa banyak dana yang disisihkan buat peluncuran rudal balistik atau apapun yang melibatkan lonjakan dalam beberapa tahun terakhir.