Hey Blockheads tau ga sih kalo Thailand sekarang mulai shift dari fokus ritel ke arah investasi yang lebih institusional. Kabar ini muncul dari CEO Binance Thailand, Nirun Fuwattananukul, yang bilang kalau negara ini punya potensi jadi fintech hub di Asia Tenggara.

Menurut Nirun dalam opininya di Bangkok Post (25 Okt), langkah baru dari Komisi Sekuritas Thailand (SEC) ini penting banget buat mendewasakan ekosistem kripto Thailand. Mereka sekarang ngijinin dana-dana mutual dan dana privat institusional buat mulai investasi di produk-produk kripto seperti ETF kripto berbasis spot dari Amerika Serikat. Langkah ini ngasih ruang buat strategi investasi yang lebih beragam dan bantu aset digital makin diterima di dunia mainstream.

Tapi, Nirun jelas-jelas bilang kalau ini bukan cuma soal ngebawa Bitcoin ke dunia perbankan, tapi lebih ke ngebangun ekosistem yang lebih dewasa. Ekosistem yang ngasih ruang buat institusi keuangan Thailand buat mulai lirik aset kripto sebagai bagian dari portofolio mereka. Misi akhirnya? Menjadikan Thailand sebagai pusat digital asset di kawasan ini.

Kebijakan baru ini masih lebih ditargetin buat high-net-worth investors alias investor yang duitnya banyak. Akses ritel masih agak dibatasin, dan Thailand Central Bank juga tetep belum ngijinin kripto buat alat pembayaran. Jadi, walaupun aturannya makin longgar buat institusi, ritel masih belum dapet jatah buat transaksi harian.

Tokenisasi Aset Dunia Nyata: Masa Depan Investasi Thailand?

Gak cuma fokus ke aset kripto, Thailand juga mulai lirik tokenisasi aset nyata (RWA). Tren ini memungkinkan bank dan institusi keuangan buat ngubah aset tradisional kayak obligasi, properti, bahkan saham jadi aset digital berbasis blockchain. Menurut riset dari Tren Finance, pasar RWA tokenisasi ini bisa tumbuh sampai 50 kali lipat di 2030. Ini gak cuma buat gaya-gayaan ya, blockheads, tapi ini bener-bener masa depan investasi yang bisa ngebuka peluang baru buat semua pemain di pasar finansial Thailand.

Eh, tapi jangan salah kira ya, pasar ritel tetep eksis dan masih hype di Thailand. Bitkub, yang jadi saingan Binance Thailand, punya volume harian sebesar $33,5 juta menurut data CoinGecko. Jadi, meski arah regulasi sekarang lagi menuju institusi, aktivitas ritel tetep jalan terus dan bahkan mungkin bakal berkembang.

Langkah SEC Thailand ini ngebuktiin kalau Thailand serius banget buat jadi pusat digital asset. Dengan regulasi yang makin jelas dan aman, mereka siap ngasih ruang buat institusi dan investor gede-gedean. Jadi, buat para blockheads di luar sana, siapa tau Thailand bakal jadi tujuan investasi kripto yang ciamik di masa depan.