Yo, Blockheads! Kabar terbaru datang dari El Salvador nih. Nayib Bukele, sang presiden pro-Bitcoin, diprediksi bakal menang lagi buat periode kedua. Data awal dari exit poll nunjukin partainya, Nuevas Ideas, bakal sikat 87% suara! Meski hasil resmi masih menunggu, kabarnya udah aman di kantong beliau.
Tanggal 5 Februari, jam 5:30 pagi waktu UTC, data resmi dari lembaga pemilihan negara, Supreme Electoral Tribunal (TSE), nunjukin kemenangan besar buat partai Bukele. Nuevas Ideas udah mengantongi lebih dari 1,1 juta suara dengan 31,5% suara terhitung. Partai ini nyaris kecapai 1,3 juta suara, sementara kandidat dari Farabundo Martí National Liberation Front (FMLN), Manuel Flores, cuma dapet 110 ribu suara, dan Joel Sánchez dari Nationalist Republican Alliance (Arena) sekitar 97 ribu suara.
Exit poll dari CID Gallup juga nunjukin partai Bukele menguasai 87% suara, sementara Flores dan Sanchez masing-masing dapet 7% dan 4%. Dengan catatan kemenangan kayak gini, Bukele bakal dilantik sebagai presiden untuk periode lima tahun ke depan dan melayani masyarakat El Salvador sampe 2029.
Pak Bukele sendiri udah menyatakan kemenangan lewat post di X, meski hasil resmi belum diumumin. Katanya, data internal partainya nunjukin dia menang dengan lebih dari 85% suara dan minimal 58 dari 60 anggota dewan di Legislative Assembly of El Salvador.
Btw, juru bicara dari National Bitcoin Office negara ini juga ngomong ke Cointelegraph bahwa mereka perkirakan hasil resmi bakal nunjukin Bukele makin unggul.
Sebagai presiden pro-Bitcoin, Bukele udah bikin mata uang kripto ini sah di El Salvador pada September 2021. Strategi ini memicu berbagai inisiatif yang mendukung perkembangan kripto di negara itu.
Vice President Félix Ulloa pada 1 Februari juga ngekonfirmasi bahwa strategi Bitcoin Bukele nggak bakal berubah kalo beliau terpilih lagi.
Selain soal Bitcoin, Bukele juga dikenal sebagai pemberantas kejahatan geng. Tahun 2023, Amnesty International ngekritik kepemimpinan Bukele karena dianggap sebagai "regresi yang mengkhawatirkan" dalam perlindungan hak asasi manusia, yang berisiko menggantikan kekerasan geng dengan "kekerasan negara."
Kampanye Bukele buat periode kedua ini juga nggak luput dari kontroversi. Beberapa kritikus, kayak pengacara Salvadoran Alfonso Fajardo, nyebut konstitusi negara melarang Bukele buat maju lagi buat periode kedua secara langsung.
“Hari ini adalah hari baik untuk mengingatkan bahwa larangan re-eleksi langsung presiden sampai 7 kali oleh Konstitusi," ujar Fajardo waktu berita muncul kalo Bukele daftar buat nyapres lagi Oktober 2023.
El Salvador sempet dijuluki sebagai "Singapura Amerika" oleh penasihat strategi VanEck, Gabor Gurbacs. Dia berharap bakal ada lebih banyak modal investasi dan imigrasi yang mengalir ke negara itu dalam beberapa tahun ke depan.
Intinya, mari kita saksikan bagaimana El Salvador, dengan segala kontroversi dan prediksi uniknya, bakal melangkah ke depan di bawah kepemimpinan Bukele! Stay tuned, Blockheads!