Hai Blockhead, jelang pemilu Taiwan pada 13 Januari 2024, ternyata di Taiwan ada aplikasi taruhan atau bisa dibilang judi online ilegal, yang nantinya pengguna bisa bertaruh untuk beli suara "ya dan tidak" pada calon Presiden negara itu.
Aplikasi judi tersebut bernama Polymarket, yang merupakan platform prediksi terdesentralisasi. Polymarket memungkinkan penggunanya untuk bertaruh pada berbagai acara, termasuk politik, keuangan, dan hiburan.
Polymarkets yang berkantor pusat di New York pernah menghadapi tantangan regulasi di Amerika Serikat, pada tahun 2022. Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) mengklaim bahwa platform tersebut telah mengoperasikan “fasilitas ilegal yang tidak terdaftar atau tidak ditunjuk” sejak Juni 2020.
Selama pemilu AS tahun 2020, Polymarket menghasilkan perdagangan signifikan di platformnya dengan rekor volume lebih dari $10 juta.
Tapi tetap saja, aktivitas taruhan apapun pada pemilu di Taiwan adalah ilegal. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap Pasal 88-1 UU Pemilu Taiwan, yang mengatur kegiatan tersebut. Akibat dari pelanggaran aktivitas ilegal dalam pemilu dapat dikenakan hukuman enam bulan penjara, penahanan pidana, atau denda hingga NT$100.000 (sekitar $3.188 atau Rp 49 juta).
Oleh karena itu, pemerintah Taiwan telah memperingatkan warganya untuk menghindari aktivitas perjudian apa pun yang mungkin melanggar undang-undang pemilu, mengingat sensitifnya pemilu di negara ini.
Polisi Taiwan sendiri telah menangkap 17 orang karena bertaruh secara ilegal pada hasil pemilihan presiden 2024. Mata uang kripto senilai lebih dari US$5.500 disita dari para petaruh.
Baca Juga: Data Pemilu 2024 Indonesia Diduga Bocor? Bisakah Blockchain Jadi Solusi?
Dunia politik dimana-mana emang selalu menegangkan ya, Blockheads. Semoga proses pemilu di Taiwan awal tahun depan bisa berjalan dengan lancar, dan buat kamu jangan sampai terikut dalam aktivitas ilegal yang membahayakan diri sendiri ya!