Analis dari exchange Bitfinex ngasih sinyal kalau penurunan harga Bitcoin yang bikin deg-degan belakangan ini mungkin udah mencapai titik terendahnya, alias local bottom.

Gimana ceritanya? Jadi gini, harga Bitcoin sempat anjlok di bawah batas normalnya pada 3 Juli lalu. Turunnya sampe ke $53,219 gara-gara orang lagi banyak yang takut dan ragu-ragu (FUD) akibat pembayaran hutang ke kreditur Mt. Gox yang baru mulai.

Nah, analis Bitfinex bilang di tanggal 8 Juli berdasarkan data pasar selama weekend, Bitcoin kemungkinan udah nemuin titik terbawah. Walaupun Mt. Gox masih belum selesai ngeluarin semua pembayaran yang jumlahnya mencapai 94,457 BTC, atau sekitar 67% dari total. Tapi tenang, gengs. Ternyata penurunan Bitcoin ini nggak cuma gara-gara Mt. Gox doang. Ada faktor lain juga, yaitu lembaga penegak hukum Jerman, Bundeskrimanalamt (BKA), yang jual Bitcoin mereka di exchange. Hal ini memicu aksi jual besar-besaran dari berbagai investor.

Meskipun begitu, analis Bitfinex kasih beberapa alasan kenapa Bitcoin nggak akan terus-terusan turun.

Pertama, jumlah Bitcoin yang dijual pemerintah Amerika Serikat dan Jerman cuma sebiji dibanding total yang udah dibeli dan dijual sejak 2023. Walaupun nominalnya gede, tapi secara persentase cuma 4% aja.

Kedua, ada indikator yang biasanya nunjukin titik balik harga, yaitu SOPR (Spent Output Profit Ratio) dan funding rate. SOPR ini ngitung untung rugi investor jangka pendek saat mereka jual Bitcoin. Nah, kalau SOPR rendah dan funding rate negatif, biasanya itu tandanya harga udah oversold dan bisa segera naik lagi.

Kesimpulannya, walaupun belum pasti, tapi ada kemungkinan harga Bitcoin udah mencapai titik terendahnya. So, buat kamu yang lagi hodl Bitcoin, sabar aja ya! Show ur diamond hand, blockheads!