Wah, blockheads, ada berita menarik dari Nigeria! Meskipun pemerintah Nigeria ngeluarin peraturan yang ngelarang transaksi kripto peer-to-peer (P2P) pakai Naira (mata uang Nigeria), ternyata minat masyarakat terhadap Bitcoin (BTC) malah tetep tinggi! Ko bisa sih?
Menurut statistik Google Trends, Nigeria, pasar mata uang kripto terbesar di Afrika, saat ini merupakan negara dengan minat tertinggi terhadap Bitcoin (BTC), diikuti oleh El Salvador. Padahal di El Salvador 'klaim' bahwa negaranya ramah bitcoin, tapi masih kalah sama Nigeria?
Ketertarikan terhadap Bitcoin ini nggak merata di seluruh Nigeria. Berdasarkan data, Delta yang ada di urutan teratas. Disusul sama negara bagian Anambra, Ekiti, Enugu, Ondo, Ebonyi, Bayelsa, Osun, Edo, dan Imo. Menariknya, Lagos, sebagai pusat bisnis di Nigeria, malah nggak masuk dalam 15 kota teratas dengan ketertarikan tertinggi terhadap Bitcoin. Kenapa daerah-daerah ini yang paling antusias gunain Bitcoin? Bisa jadi karena beberapa hal, blockheads. Daerah ini mungkin rawan kriminalitas, minim layanan perbankan, dan didominasi generasi milenial. Jadi, Bitcoin dilihat sebagai cara yang aman buat nyimpen uang dan melakukan pembayaran.
Selain Bitcoin, stablecoin, terutama yang nilainya dipatokkin ke Dolar Amerika (USDT), juga diminati masyarakat Nigeria. Stablecoin ini jadi alat lindung nilai mereka dari inflasi dan fluktuasi mata uang. Tether (USDT) jadi stablecoin paling laris, apalagi buat transaksi bisnis lokal dan diaspora Nigeria.
Nggak heran sih, blockheads. Menurut penelitian PBB, Nigeria sekarang jadi salah satu negara termuda di dunia dan yang pertumbuhan penduduknya paling cepet di Afrika. Hampir setengah (43%) penduduk Nigeria itu berusia di bawah 15 tahun. Generasi muda ini yang biasanya melek teknologi dan tertarik sama kripto.
Pemerintah Nigeria tidak senang dengan Bitcoin?
Di sisi lain, pemerintah Nigeria kayaknya nggak terlalu suka sama kripto. Pemerintahan Presiden Tinubu baru aja ngeluarin peraturan yang ngelarang transaksi kripto peer-to-peer (P2P) pakai Naira (mata uang Nigeria). Alasannya? Buat ngatasi masalah ekonomi dan nguatin Naira.
Nggak cuma itu, Komisi Bursa Efektif Nigeria (SEC) menuduh Binance, exchange kripto terkenal, ngelakuin manipulasi mata uang dan spekulasi. Mereka nganggap hal ini bikin Naira melemah. Makanya, mereka ngelarang operasi Binance di Nigeria. Komisi Bursa Efektif Nigeria (SEC) menuduh Binance, exchange kripto terkenal, ngelakuin manipulasi mata uang dan spekulasi. Mereka nganggap hal ini bikin Naira melemah. Makanya, mereka ngelarang operasi Binance di Nigeria.
Di bulan Januari 2024, Bank Sentral Nigeria ngeluarin peraturan yang ngizinin bank ngelayanin pembukaan rekening kripto. Tapi, bank-bank ini masih dilarang buat ngejual beli atau nyimpen aset kripto di portofolio mereka sendiri.
Walaupun dari pemerintah Nigeria agak kurang suka dengan Bitcoin ini, tapi ga menyurutkan minat masyarakat terhadap Bitcoin. Tunggu kelanjutannya hanya di Kabar Blockchain Indonesia!