Blockheads, kalian tau nggak sih kalau ternyata sekarang sudah banyak banget mesin ATM Bitcoin di seluruh dunia. Berdasarkan data dari Coin ATM Radar, kurang lebih ada sebanyak 36.610 ATM Bitcoin yang tersebar di 77 negara yang berbeda. ATM Bitcoin bisa bikin kita lebih mudah buat beli bitcoin atau mata uang kripto lainnya menggunakan uang tunai atau kartu debit.
Pertanyaannya, apa bedanya ATM Bitcoin dengan ATM bank pada umumnya? Jadi, ATM Bitcoin in hanyalah alat yang dapat digunakan untuk melakukan pembelian atau penjualan bitcoin dan tidak mewajibkan pengguna memiliki akun apapun untuk melakukannya. ATM Bitcoin juga memberi kita opsi untuk menyimpan bitcoin yang kita beli dengan mengirim koin langsung ke dompet kripto pilihan kita. Bagi kalian yang menggunakan bursa terpusat seperti Binance atau Coinbase (COIN), kita juga bisa memilih agar koin kita dikirim ke “alamat deposit” yang disediakan oleh bursa kita dan membiarkan platform tersebut menyimpan aset kita.
Gimana cara pakainya? Biasanya kita akan menemukan kode QR di mesin ATM Bitcoin yang akan menyuruh kita mengunduh dompet kripto tertentu yang didukung oleh mesin tersebut. Akan tersedia beberapa dompet kripto yang bisa kita gunakan meskipun opsi yang paling populer adalah Coinbase. Nantinya koin yang kita beli akan dikirim ke dompet kripto yang kita pilih setelah transaksi dikonfirmasi dan diselesaikan.
ATM Bitcoin memang sudah lama ada sejak pertama kali muncul di tahun 2013 di sebuah cafe di kota Vancouver. Produsen terbesar ATM Bitcoin adalah Genesis Coin yang diikuti oleh General Bytes dan BitAccess sebagai produsen terbanyak..
ATM Bitcoin sangat membantu bagi para pengguna yang belum paham teknologi. Selain itu keamanan data juga terjamin karena sebagian besar ATM tidak menyimpan informasi pengguna, rincian bank, atau kunci pribadi.
Jadi, kira-kira sudah ada yang punya pengalaman pakai ATM Bitcoin belum? Bakal cocok ga ya kalo ATM Bitcoin ada di Indonesia?