Internet Masa Depan? Kenali Apa itu Web 3 Disini!
Halo Blockheads! Pasti sudah nggak asing lagi nih dengan istilah Web 3.0. Katanya teknologi ini bakal jadi masa depan internet tanpa kendali dari siapa-siapa. Tapi, bagaimana bisa? Dan apa sih sebenarnya Web 3.0 itu? Yuk, kita lihat bareng-bareng.
Sebelum itu, ada baiknya kita intip dulu nih sejarah singkat evolusi internet. Ada Web 1.0 yang cuma bisa buat baca-baca informasi saja tanpa kita bisa menanggapi balik, lalu muncullah Web 2.0 yang bikin kita bisa baca, tulis, dan bikin konten, bahkan menanggapi konten tersebut. Nah, sekarang, kita masuk ke era Web 3.0.
Web 3.0: Internet Milik Kamu
Web 3.0 adalah generasi ketiga internet yang lebih canggih dari Web 1.0 dan Web 2.0. Bedanya, di Web 3.0, kita nggak cuma jadi konsumen, tapi juga bisa punya lebih banyak kontrol atas data dan konten yang dihasilkan. Kerennya lagi, nggak ada otoritas atau perusahaan yang ngatur segalanya.
Bahkan Freecodecamp bilang, di web 2 kamu seperti dieksploitasi oleh perusahaan besar, data dan jumlah klik mu digunakan untuk iklan personalisasi dan mendatangkan banyak keuntungan buat mereka.
Dulu, Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menyebut Web 3.0 dengan sebutan Semantic Web. Tujuannya simpel, buat bikin internet yang lebih mandiri, cerdas, dan terbuka.
Karakteristik Web 3.0
Dikutip dari DailySocialID, Web 3 memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Trustless: Semuanya dijalankan oleh kode yang transparan, tanpa perlu pihak ketiga.
- Permissionless: Tidak perlu izin, siapa pun bisa berpartisipasi dalam ekosistemnya.
- Self-governance: Tata kelola terdesentralisasi, pengguna turut menentukan arah platform.
- Data Ownership: Pengguna memiliki kendali dan hak atas data dan identitas mereka sendiri.
Web 3 Katanya Dikendalikan Pengguna? Bukannya Aplikasinya Dibuat oleh Perusahaan juga?
Pertanyaannya, bagaimana bisa web 3, tidak dikendalikan perusahaan dan hanya dikendalikan oleh penggunannya saja? Bukan kah aplikasi web 3 dibuat oleh orang lain atau perusahaan?
Baca Juga : Apa itu Cryptocurrency? Bagaimana Hubungannya Dengan Blockchain?
Blockheads ingat topik blockchain yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya? Sifat teknologi ini adalah transparan, aman, dan terdesentralisasi. Tidak ada satupun orang yang dapat merubah isinya ketika komputer sudah menyetujui tindakan yang terjadi.
Memang, aplikasi Web 3.0 memang dibuat oleh orang atau perusahaan, tapi tidak dikendalikan satu pihak. Aplikasinya dikelola oleh jaringan komputer (blockchain) yang tersebar di seluruh dunia, dan diatur oleh protokol dan kontrak pintar. Setiap pengguna punya hak buat ikutan mengatur jaringan itu.
Hal tersebutlah yang membuat pengguna memiliki akses untuk kelola dan membagikan data/konten mereka, tanpa takut dimanipulasi atau dikontrol oleh pihak lain.
Contoh Penggunaan Web 3.0
Penggunaan Web 3.0 mencakup berbagai bidang, seperti:
- DeFi (Decentralized Finance): Web 3.0 digunakan dalam sistem keuangan terdesentralisasi, contohnya Uniswap dan Aave.
- NFT (Non-Fungible Token): Diterapkan dalam sistem karya digital yang unik dan langka, seperti OpenSea dan Rarible.
- Metaverse: Web 3.0 memungkinkan pembentukan dunia virtual, seperti yang terlihat pada aplikasi Sandbox dan Axie Infinity.
- Games dalam NFT dan Metaverse: Terlibat dalam permainan yang terhubung dengan NFT dan Metaverse, seperti Axie Infinity, Sandbox, Alien Worlds, dll.
- Media Sosial: Penggunaan Web 3.0 bahkan mencakup media sosial, contohnya aplikasi Socrates dan MINDS.
Hubungan Web 3 dengan Kripto
Kita tahu bahwa keduanya beroperasi di atas blockchain, dan dengan munculnya aplikasi web 3, pasti akan ada transaksi yang terjadi atau diperlukan. Contohnya, saat membeli karya seni berbentuk NFT, atau memperoleh item di game, bahkan untuk keperluan keuangan di DeFi. Nah, mata uang digital (kripto) inilah yang menjadi pendukung jalannya transaksi tersebut.
Nah, Blockheads, intinya setelah pembahasan panjang ini, Web 3.0 adalah "kebebasan" internet dari kendali perusahaan besar, yang masih perlu banyak pertimbangan dan kajian untuk sebuah teknologi baru.
Meskipun masih bikin bingung karena kita terbiasa dengan Web 2.0, nggak masalah. Seiring waktu, teknologi ini pasti bisa kamu pahami. Siapa nih yang siap dengan perubahan ke Web 3?