Di tahun 2023 pasti sudah banyak yang sering dengar istilah Blockchain, meskipun beberapa orang ada yang belum paham secara lebih dalam. Nah, buat Blockheads yang masih bingung tentang apa sih "Blockchain" itu? Pas banget nih kita bakal bahas di tulisan kali ini.

Blockchain

Blockchain adalah teknologi canggih untuk menyimpan data digital seperti data transaksi secara aman, transparan dan tidak dapat diubah. Seperti sifat dasarnya yaitu (transparansi, kecepatan, keamanan dan desentralisasi). Teknologi ini beda dari yang lain karena Blockchain terkoneksi menggunakan kriptografi, seperti kode rahasia gitu. 

Blockchain sendiri terdiri dari "block" (kelompok), dan "chain" (rantai). Inilah yang membentuk blok-blok yang saling terhubung untuk melakukan transaksi, seperti yang dilansir dari Synopsys.

Banyak orang yang mengira teknologi ini sejak awal dicetuskan Satoshi Nakamoto sang pencipta Bitcoin. Padahal, ide awalnya justru dari Stuart Haber dan Scott Stornetta dalam jurnal mereka "Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document" tahun 1991. Blockheads ada yang udah baca jurnal ini?

Setelah itu barulah Satoshi Nakamoto merancang Blockchain untuk digunakan dalam Bitcoin yang dikembangkan sekitar tahun 2009.

Baca Juga: Teknologi Blockchain dan AI Bisa Bikin Umur Manusia Lebih Panjang?

Blockchain juga bisa disebut sebagai buku besar digital yang tidak dikendalikan oleh otoritas pusat, tetapi disebarluaskan dan disepakati oleh banyak komputer yang terhubung. Artinya, tidak ada pihak yang bisa mengutak-atik apapun. Semua perubahan memerlukan persetujuan dari semua komputer yang terlibat.

Mengapa Blockchain Penting?

Karena bisa menghindari kebohongan, wah gimana itu? Seperti yang dijelaskan diatas, blockchain seperti buku besar digital yang tidak dikendalikan dan tidak dapat diubah sembarangan.

Misalnya di dunia kripto, teknologi ini seperti buku besar digital akan mencatat kronologis transaksi, jadi semua orang bisa lihat, termasuk kita. Data blockchain publik, contohnya Bitcoin dan ETH, bisa dilihat di situs blockchain.com atau Etherscan.io.

Selain di kripto, blockchain juga bisa digunakan di banyak sektor seperti properti, kuliner, kesehatan, ritel, keuangan bahkan pemerintah. Contohnya di sektor properti, pembeli dan penjual melakukan transaksi, ketika tidak menggunakan blockchain, mungkin salah satu pihak bisa saja berbohong seperti transaksi gagal, atau transaksi belum diterima. Meski pake pihak ketiga buat kontrol, tetap ada risiko jika data pusat diserang.

Solusinya? Blockchain bikin sistem terdesentralisasi yang kuat buat catat transaksi. Di properti, dia bikin buku besar buat pembeli dan penjual. Setiap transaksi butuh persetujuan dari keduanya dan langsung di-update di buku besar masing-masing secara real time.

Blockheads, gimana penjelasan kali ini? semoga mudah dipahami ya. Nanti, kalo orang-orang lagi bahas blockchain kalian jadi bisa ikutan diskusi deh. Sampai ketemu di tulisan selanjutnya Blockheads!