Hai, Blockheads! Siapa nih yang masih rajin transaksi di jaringan Ethereum? Buat kalian yang sering mantau, pasti udah kerasa banget ya, biaya gas atau gas fees di Ethereum tiba-tiba melambung tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Dalam waktu dua minggu aja, biaya transaksi di jaringan Ethereum naik gila-gilaan, bahkan sampai 498%!

Apa Itu Gas Fees di Ethereum?

Buat yang mungkin belum familiar, gas fees di jaringan Ethereum itu kayak "biaya admin" buat ngejalanin transaksi atau smart contract di blockchain. Jadi, makin banyak aktivitas yang terjadi di jaringan Ethereum, makin mahal juga biaya gas yang harus kita bayar. Nah, antara 16 dan 26 September, biaya rata-rata gas di Ethereum naik dari cuma $0,09 per transaksi jadi $1,69. Lumayan banget kan buat sebuah kenaikan gas fee.

Apa yang Bikin Gas Fees Naik?

Menurut laporan mingguan dari Coinbase, yang dirilis tanggal 27 September, kenaikan ini dipicu oleh lonjakan aktivitas di jaringan Ethereum. Tapi, lucunya, nggak ada satu alasan utama yang bikin aktivitas ini meningkat, melainkan ada beberapa faktor kecil yang berkontribusi. Jadi, jangan salah, ini bukan gara-gara satu event besar aja, tapi kombinasi dari berbagai aktivitas yang terjadi di ekosistem Ethereum.

Salah satu hal yang disebut sama analis Coinbase, David Duong dan David Han, adalah peningkatan volume transaksi di decentralized exchanges (DEXs), yang naik sekitar 9% dari minggu sebelumnya. Selain itu, suku bunga deposit USDC di platform peminjaman Aave juga naik sedikit dari 3,5% ke 4,5%, yang bisa jadi tanda ada peningkatan leverage alias penggunaan dana pinjaman di jaringan Ethereum.

Volume Transaksi Meningkat, Gas Fees Ikut Naik

Selain peningkatan aktivitas di DEX, volume transfer Ether (ETH) secara keseluruhan juga naik 17% dalam seminggu terakhir. Ini jelas berkontribusi pada lonjakan biaya gas, karena lebih banyak transaksi berarti lebih banyak permintaan buat jaringan Ethereum, dan otomatis bikin gas fees melonjak.

Buat kalian yang mantau harga gas di Ethereum, mungkin udah liat sendiri fluktuasinya yang kadang ekstrim. Perusahaan efisiensi blockchain, Gashawk, melaporkan kalau harga gas di jaringan Ethereum sempat mencapai 40 gwei beberapa kali dalam seminggu terakhir. Di lain waktu, gas fees bisa turun lagi ke level 5-10 gwei, tapi tren keseluruhannya masih naik.

Semakin tinggi aktivitas jaringan, semakin banyak juga biaya yang dibakar (burnt fees) di jaringan Ethereum. Data dari CryptoQuant menunjukkan kalau total biaya ETH yang dibakar per hari naik lebih dari 900%, mencapai 2.097 ETH antara 14 dan 24 September. Jumlah yang cukup fantastis kan?

Aktivitas di DApps dan NFT Ikut Naik

Selain itu, data dari DappRadar juga menunjukkan bahwa volume transaksi di aplikasi terdesentralisasi (DApps) di jaringan Ethereum hampir dua kali lipat dalam 24 jam terakhir, naik 97% menjadi $3,6 miliar. Bahkan volume perdagangan NFT di Ethereum juga ikut naik 17%, yang makin memperkuat dugaan kalau ada peningkatan besar dalam aktivitas jaringan.

Dengan semua aktivitas ini, mungkin banyak dari kalian yang penasaran: Apakah harga Ether (ETH) bakal ikut melonjak? Dari segi analisis teknikal, ETH menunjukkan sinyal bullish jangka pendek. Harganya berhasil menembus garis downtrend di indikator Relative Strength Index (RSI) yang terbentuk sejak Maret. Artinya, momentum bullish ETH bisa jadi mulai terbentuk.

Meski begitu, ETH masih harus menghadapi tantangan. Saat ini, harga Ether masih di bawah rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 100 hari dan 200 hari, yang berada di sekitar $2.770 dan $2.864. Jadi, buat ETH benar-benar masuk ke fase bullish yang lebih kuat, para bulls (pembeli) perlu menembus level resistance ini dan menjadikannya sebagai support baru.

Inflow Ethereum Mulai Masuk Lagi

Di sisi lain, ada kabar baik dari sektor investasi. Laporan terbaru dari CoinShares menunjukkan bahwa produk investasi Ethereum mulai kembali mencatatkan inflow setelah lima minggu berturut-turut mengalami outflow. Total inflow yang masuk mencapai $87 juta, sebagian besar berasal dari Ethereum ETFs yang mencatat inflow sebesar $58,7 juta pada 27 September.

Selain itu, ETF Ethereum dari BlackRock (ETHA) juga terus menarik minat investor, dengan inflow sebesar $11,5 juta hanya dalam satu hari, dan total inflow ETHA sudah lebih dari $1 miliar.

Dengan lonjakan aktivitas on-chain, kenaikan gas fees, dan sinyal teknikal yang mulai positif, Ethereum nampaknya sedang bersiap untuk fase baru. Meski tantangannya masih ada, terutama di level resistance teknikal, tapi peningkatan aktivitas jaringan dan masuknya kembali dana ke produk investasi Ethereum bisa jadi pertanda bagus buat masa depan ETH.

Buat kalian para Blockheads yang udah lama pegang Ethereum, mungkin ini saatnya buat mulai mantau lebih intens pergerakan harganya. Siapa tahu, bullish trend yang kalian tunggu-tunggu udah di depan mata!