Blockheads, ada kabar mengejutkan nih dari industri kripto. Setelah kemarin heboh berita pemecatan CEO OpenAI Sam Altman, sekarang muncul lagi berita mengenai Changpeng Zhao atau lebih dikenal dengan CZ, pendiri sekaligus CEO Binance, yang baru aja mengundurkan diri dari jabatannya. Kabar ini muncul setelah CZ mengaku bersalah atas kasus pencucian uang dan pelanggaran sanksi di Amerika Serikat (AS). Zhao mengaku bersalah atas pelanggaran persyaratan pidana anti pencucian uang AS. Sebagai bagian dari perjanjian pengakuan bersalah, Zhao akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Binance dan membayar denda sebanyak $4.3 miliar kepada pemerintah AS. Departemen Kehakiman AS (DOJ) sebelumnya menuduh Binance gagal menerapkan program anti pencucian uang yang efektif. Sebelum Agustus 2021, Binance mengizinkan banyak pengguna untuk berdagang di platformnya tanpa sistem kenali pelanggan atau Know Your Customer (KYC) yang tepat. Hal ini memungkinkan pengguna di AS untuk bertransaksi dengan pengguna lain yang mungkin terkena sanksi dan perusahaan kriminal. Tuduhan DOJ mencakup lebih dari 100.000 transaksi yang terkait dengan pelecehan seksual terhadap anak, narkotika ilegal, dan terorisme. Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan perusahaan Binance memproses transaksi yang terkait dengan kejahatan ini tanpa melaporkan aktivitas yang mencurigakan kepada Departemen terkait AS. "Pesannya di sini harus jelas, menggunakan teknologi baru untuk melanggar hukum tidak menjadikan Anda pengganggu. Itu menjadikan Anda penjahat," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam konferensi pers Selasa, seperti yang dilansir dari Newsweek. Sebagai bagian dari penyelesaian, Binance juga akan diwajibkan untuk melaporkan transaksi mencurigakan yang diprosesnya dan mengalami peningkatan pengawasan selama lima tahun melalui monitor pihak ketiga. Pengunduran diri Zhao merupakan pukulan besar bagi Binance. Zhao adalah sosok yang populer di industri kripto dan sering dianggap sebagai pemimpin industri. Ia telah memimpin Binance menjadi bursa mata uang kripto terbesar di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai miliaran dolar. Pengakuan bersalah Zhao juga merupakan pukulan bagi industri kripto secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa regulator AS tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap bursa kripto yang tidak mematuhi peraturan. Richard Teng akan menggantikan Zhao sebagai CEO. Teng diketahui sebelumnya menjabat sebagai Kepala Global Pasar Regional di Binance. Ia juga memiliki banyak pengalaman di industri keuangan dan teknologi. Jadi, gimana nih menurut kalian Blockheads? Kira-kira dampak apa ya yang terjadi terkait berita heboh dunia kripto ini? Dan apakah kalian penasaran bagaimana Binance dibawah pimpinan Richard Teng? Kita pantau terus ya.
Daftar Artikel - Kabar Terhangat
-
84
-
Blockheads, siapa yang belum tahu kalau teknologi kecerdasan buatan (AI) lagi jadi bintang di dunia bisnis?IBM baru-baru ini ngumumin peluncuran "Enterprise AI Venture Fund" senilai $500 juta pada 7 November. Katanya sih, tujuannya buat ngejar teknologi AI generatif buat bisnis. Kalau kamu masih bingung, AI generatif ini bukan hal baru. Kalau di dunia konsumen kita udah liat produk-produk keren kayak ChatGPT dari OpenAI dan Bard dari Google, kan? Nah, yang ini lebih fokus ke bisnis dan ngasih solusi-solusi pintar buat masalah di dunia perusahaan. Rob Thomas, Senior Vice President IBM, punya perkiraan bagus soal masa depan AI generatif ini. Dia bilang, "AI bakal membuka produktivitas senilai hampir $16 triliun di tahun 2030." Gila, kan? Dengan dana segede $500 juta ini, IBM berharap bisa menjaring peluang besar dari revolusi AI buat ngehasilin hal-hal positif buat mereka sendiri dan perusahaan-perusahaan yang mereka dukung. Nah, meski berita ini udah keluar, detailnya masih belum jelas banget. Tapi katanya, IBM bakal pake duit ini buat investasi di berbagai perusahaan AI, mulai dari yang masih seumuran kacang sampe yang udah jadi pemain besar. Makanya, kita tunggu aja nih, apa aja yang bakal terjadi di dunia AI generatif buat bisnis. Kita tunggu kelanjutan dari berita IBM ini ya, hanya di Kabar Blockchain Indonesia.
103 -
Blockheads, ada yang suka iseng ngobrol atau nanya tugas/kerjaan ke chatGPT nggak? Biasanya kalau kita lagi ribet atau bingung sama kerjaan/tugas salah satu yang bisa kita lakuin adalah nanya ke ChatGPT. ChatGPT memang sedikit banyak cukup bisa diandelin kalau kita lagi mau cari informasi. Tapi nggak jarang juga mereka bingung sama apa yang kita tanyain. Karena masih banyak kekurangannya, Elon Musk lewat kecerdasan buatan (AI) miliknya xAI berinisiatif untuk bikin Chatbot AI yang namanya “Grok”. Apa sih Grok itu? Denger-denger sih katanya si “Grok” ini adalah Chatbot AI yang lebih pintar daripada ChatGPT generasi pertama OpenAI dari beberapa tes akademis. Usut punya usut, ternyata tujuan pembuatan Grok ini supaya bisa menciptakan alat AI yang bisa ngebantu kita semua dengan mengandalkan penelitian dan inovasi. Dikatakan oleh Musk dan tim xAI nya “keunggulan unik dan mendasar” yang dimiliki Grok adalah ia memiliki pengetahuan dunia secara real-time melalui platform X. “Ini juga akan menjawab pertanyaan pedas yang ditolak oleh sebagian besar sistem AI lainnya,” kata Musk dan xAI. "Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat memberontak, jadi tolong jangan gunakan itu jika Anda benci humor!" Nah, buat kalian yang mau nyobain, Grok bisa diakses di X Premium Plus dengan harga $16 per bulan. eitts, tapi sabar dulu ya Blockheads, karena untuk saat ini Grok baru bisa dipake beberapa pengguna di Amerika Serikat aja. Kata xAI sih Grok ini merupakan produk beta yang masih baru banget dan akan meningkat pesat kedepannya setelah adanya pengembangan. Untuk netizen Indonesia, sabar dulu ya! Kita tunggu update dari AI buatan Elon Musk ini. Semoga cepet bisa kita coba di Indonesia.
98 -
Blockheads! Kita sempat denger berita tentang "kematian" NFT, kan? Tapi kayaknya kabar kematian itu masih agak sedikit lebay, deh. NFT ternyata masih punya survive! Berdasarkan data dari Nansen, NFT justru mengalami peningkatan penjualan mingguan yang cukup mengejutkan. Minggu yang berakhir pada tanggal 9 Oktober lalu, penjualan NFT mencapai 29.704 ETH, senilai sekitar $56 juta mengacu pada harga pasar ETH saat ini. Nah, sekarang, penjualannya melonjak hingga mencapai 68.342 ETH, yang setara dengan lebih dari $129 juta. Ternyata, NFT marketplace Blur menjadi salah satu yang paling gaoor dalam pergerakan pasar NFT. Menurut data dari NFTGo, dalam 30 hari terakhir, Blur berhasil mencatat volume perdagangan sebesar 161.433 ETH, atau sekitar $305 juta. Sedangkan OpenSea, saingan berat Blur, ada di posisi kedua dengan volume perdagangan sebesar 52.307 ETH, senilai sekitar $100 juta. Dalam hal koleksi NFT, Bored Ape Yacht Club (BAYC) berhasil mendominasi dengan volume perdagangan terbesar dalam 30 hari terakhir, mencapai 35.226 ETH atau sekitar $66.7 juta. Diikuti oleh Mutant Ape Yacht Club (MAYC) dengan 14.947 ETH, dan The Captainz dengan 9.948 ETH. Meskipun koleksi CryptoPunks masih memimpin dalam hal kapitalisasi pasar, sayangnya volume perdagangannya dalam 30 hari terakhir hanya mencapai 5.773 ETH. Tapi tunggu, ada kabar baik lainnya, nih. Data dari NFTGo juga menunjukkan bahwa dalam tujuh hari terakhir, jumlah trader NFT meningkat sebanyak 12%. Ada 22.804 alamat pembeli, sementara penjual mencapai 27.308 dalam periode yang sama. Sementara jumlah dompet yang memegang NFT masih berada di sekitar enam juta. Jadi, meskipun ada kabar kurang baik seperti pemotongan setengah staf di OpenSea, NFT telah mati beberapa saat lalu, tampaknya NFT masih punya chance buat terus berkembang, nih. Apalagi berita kemarin, NFT Jadi Sertifikat Digital. Jadi, jangan terlalu percaya berita "kematian" NFT itu, ya, Blockheads! Tetap pantau perkembangan pasar kripto yang selalu berubah-ubah tentunya hanya di Kabar Blockchain Indonesia!
49 -
Blockheads, ada kabar kurang mengenakkan dari dunia kripto nih. Conflux Foundation, yang juga dikenal sebagai Shanghai Tree-Graph Blockchain Research Institute, akan menutup operasional protokol multichain ekosistem mereka, ShuttleFlow, setelah dua tahun berjalan. Tapi jangan khawatir, kabar baiknya adalah teknologi ShuttleFlow akan dialihkan ke tangan Web3 studio Zero Gravity. Mereka akan melanjutkan pengembangan protokol ini dengan rebranding. “Semua dana pengguna aman dan akan dimigrasikan dari ShuttleFlow ke Zero Gravity”, dikutip dari akun X (@conflux_network) “Pengguna yang sebelumnya telah melakukan bridge melalui ShuttleFlow dan menyelesaikan klaim atas aset yang dijembatani pada rantai tujuan tidak perlu menjalani proses tambahan apa pun. operasi untuk migrasi”, lanjutan dari postingan di akun X Conflux. Saat ShuttleFlow menutup operasionalnya, pengguna bisa menggunakan aplikasi terbaru dari Zero Gravity atau melanjutkan menggunakan aggregator bridging yang akan mengintegrasikan Zero Gravity ketika diluncurkan. Sementara ShuttleFlow akan tetap beroperasi sebagian hingga Januari 2024, untuk memungkinkan pengguna yang sudah melakukan bridging namun belum mengklaim aset mereka untuk melakukan klaim. Setelah itu, situs web dan server mereka akan dihapus permanen. Conflux sebenarnya adalah salah satu blockchain layer-1 yang menggunakan algoritma proof-of-work dan proof-of-stake hybrid. Mereka membanggakan diri sebagai satu-satunya blockchain publik yang patuh terhadap regulasi di China. Jadi, meskipun ShuttleFlow ditutup, ada harapan bahwa teknologi ini akan terus berkembang di bawah naungan Zero Gravity. Semoga saja hal ini bisa memberikan angin segar dalam industri kripto yang terus berkembang, ya, Blockheads!
102 -
Di dalam dunia kripto, ada istilah Degen yang memiliki arti kurang lebih Orang yang invest dengan strategi investasi yang sangat berisiko kayak membeli shitcoin, berdagang dengan leverage yang lebih tinggi, berinvestasi dalam proyek yang sangat berisiko, atau diborong semua deh tuh dari yang disebutin. Kabar mengejutkan datang dari Arthur Hayes, mantan CEO bursa derivatif kripto BitMEX, Dia membeli Solana di harga tertingginya dalam 11 bulan terakhir. Akhirnya ada beberapa meme yang nunjukin bahwa dia adalah seorang Degen. Well Hayes juga mengakui bahwa dia Degen karena membeli Solana pada harga tertingginya sekarang. Source: X @l33tguy Tapi Hayes percaya bahwa Solana dapat terus naik harganya. Jadi, meski mungkin akan ada gejolak harga dalam jangka pendek, Hayes tampaknya punya keyakinan kuat dalam potensi jangka panjangnya untuk SOL. Well, itulah dunia kripto, selalu penuh kejutan, ya, Blockheads! Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
60 -
Pernyataan oleh Jaksa Amerika Serikat Damian Williams: “Sam Bankman-Fried melakukan salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika – skema bernilai miliaran dolar yang dirancang untuk menjadikannya Raja Kripto – namun meskipun industri mata uang kripto mungkin masih baru dan pemain seperti Sam Bankman-Fried mungkin masih baru, hal ini jenis korupsi yang kuno.” Mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas ketujuh dakwaan oleh juri dalam persidangan pidananya di New York setelah sekitar empat jam pertimbangan. Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas dua tuduhan wire fraud, dua tuduhan konspirasi wire fraud, satu tuduhan penipuan sekuritas, satu tuduhan konspirasi penipuan komoditas dan satu tuduhan konspirasi pencucian uang. SBF akan kembali ke pengadilan untuk dijatuhi hukuman oleh Hakim Distrik New York Lewis Kaplan pada 28 Maret 2024. Jaksa pemerintah akan merekomendasikan hukuman tetapi Hakim Kaplan akan mengambil keputusan akhir. Hukuman atas SBF, setiap tuduhannya memiliki masa tahanan 5 hingga 20 tahun. Jika ditotal, maka SBF bisa saja dipenjara hingga 140 tahun. Wah ini sih sama aja kayak selesai kehidupan bebasnya hingga akhir hayat, Blockheads!
42 -
Hola Blockheads! Swiss lagi beraksi di dunia kripto nih. Swiss National Bank (SNB) dan enam bank komersial, bersama dengan SIX Swiss Exchange, bakal bergabung untuk menguji penerbitan mata uang digital bank sentral (Central Bank Digital Currency/CBDC) jenis grosir di Swiss yang disebut Swiss Franc wCBDC. Proyek pilot khusus untuk CBDC grosir ini dinamai Helvetia Fase III, dan tujuannya adalah menguji efektivitas Swiss Franc wCBDC dalam penyelesaian transaksi sekuritas digital. Proyek pilot ini memanfaatkan temuan dari dua fase sebelumnya, yaitu Helvetia Fase I dan II, yang dilakukan oleh BIS Innovation Hub, SNB, dan SIX. Enam bank yang terlibat dalam proyek ini — Banque Cantonale Vaudoise, Basler Kantonalbank, Commerzbank, Hypothekarbank Lenzburg, UBS, dan Zürcher Kantonalbank — juga merupakan anggota SDX (SIX Digital Exchange). Proyek pilot Swiss wCBDC akan dijalankan di SDX dan menggunakan infrastruktur Swiss Interbank Clearing. Menurut pengumuman resmi, proyek pilot ini akan berlangsung dari Desember 2023 hingga Juni 2024. "Tujuan dari proyek pilot ini adalah menguji, dalam lingkungan produksi langsung, penyelesaian transaksi pasar utama dan sekunder dalam wCBDC." Selama periode ini, bank-bank yang berpartisipasi akan "menerbitkan obligasi Swiss franc digital, yang akan diselesaikan dengan wCBDC dalam basis pengiriman lawan pembayaran." Semua transaksi yang dilakukan dalam lingkungan uji ini akan dijamin oleh obligasi digital dan diselesaikan di SDX dengan wCBDC. Selain upaya CBDC di dalam negeri, Swiss Financial Market Supervisory Authority, bersama dengan Financial Services Agency Jepang dan Financial Conduct Authority Inggris, bermitra dengan Monetary Authority of Singapore (MAS) untuk melakukan berbagai inisiatif uji coba kripto. Selain menguji wCBDC, Swiss ingin melakukan uji coba terkait produk-produk fixed income, valuta asing, dan manajemen aset. "Seiring dengan semakin berkembangnya uji coba ini dalam skala dan kompleksitasnya, diperlukan kerja sama lintas batas yang lebih erat di antara pembuat kebijakan dan regulator," kata MAS. Jadi Swiss bener-bener serius ya di dunia kripto, terutama di CBDC. Kita tunggu aja kabar selanjutnya, ya, Blockheads!
50 -
Halo Blockheads! Solana, si mata uang kripto yang banyak dibicarakan, lagi naik daun banget belakangan ini. Dalam sebulan terakhir, Solana naik hampir 81%, dan minggu ini aja udah nambah lebih dari 30%. Gimana bisa? Nah, semuanya berawal dari peluncuran scaling solution yang lama ditunggu-tunggu, Firedancer. Solana, yang sering disebut sebagai "pembunuh Ethereum," udah melewati performa saingannya, Ethereum, yang hanya naik sekitar 11% dalam sebulan terakhir. Solusi scaling ini juga bikin produk investasi terkait SOL menerima aliran dana dalam jutaan dolar selama beberapa minggu terakhir, menurut CoinShares. Tapi, walaupun begitu, SOL masih turun sekitar 84% dari rekor tertingginya sekitar $260 pada 6 November 2021. Pada 31 Oktober, dalam konferensi Breakpoint Solana, Direktur Eksekutif Solana Foundation, Dan Albert, mengumumkan peluncuran testnet Firedancer. Web3 development firm Jump Crypto udah ngembangin ini sejak Agustus tahun lalu. Firedancer adalah klien validator baru untuk jaringan Solana. Anatoly Yakovenko, pendiri dan CEO Solana Labs, bilang Firedancer ditujukan buat nambah kecepatan, keandalan, dan keberagaman validator. Mainnet Firedancer dijadwalkan bakal diluncurkan pada paruh pertama tahun 2024. Firedancer disebut-sebut sebagai solusi jangka panjang buat masalah-masalah jaringan Solana di masa lalu yang sering down. Yakovenko sendiri menyebut ini sebagai "kutukan." Tahun 2022, Solana mengalami 14 kali gangguan, tapi di tahun 2023, uptime-nya membaik dengan hanya satu gangguan besar yang dilaporkan pada bulan Februari. Meskipun demikian, ada kekhawatiran bahwa tekanan penjualan bisa mempengaruhi SOL karena $56 juta nilai kripto yang terkait dengan FTX di-unstake dan dikirim ke dompet yang tidak dikenal. Ada tambahan $32 juta SOL yang terkait dengan FTX dan Alameda Research juga bergerak ke dompet yang diduga sebagai liquidator resmi firma, Galaxy Digital. Jadi, gimana menurut kalian, apakah Solana bakal terus melesat atau ada badai mendekat? Terus stay tuned aja, Blockheads!
52 -
Halo Blockheads! Sekarang kita mau cerita tentang sesuatu yang bisa jadi bikin kamu berpikir, "Wah, masa depan hiburan kayaknya bakal seru banget!" Jadi, selama ini kan streaming itu kayak jalan satu arah aja. Tapi sekarang, para penggemar bisa dapetin hadiah eksklusif setiap kali nonton konten favorit mereka. Ada platform streaming yang bertenaga Web3, namanya Replay, dan mereka berjanji bakal mengubah industri hiburan, memberdayakan penonton dan para kreator. Mereka bikin penonton bisa dapet hadiah sebagai imbalan perhatian mereka, sambil membuka sumber pendapatan baru bagi para kreator di balik layar. Dunia hiburan udah berubah banyak dalam beberapa tahun terakhir, tapi ada hal yang masih sama. Pendapatan masih jadi hal yang cuma mengalir ke satu arah—konsumen beli langganan atau unduh konten yang mereka pengen. Dan ini pasar yang gede banget— jika melihat statistik dari Data.ai tahun 2022 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menghabiskan rata-rata screen time selama 5,7 jam perhari. Bahkan warga Amerika sekalipun menghabiskan waktu hingga 3 jam untuk nonton tv. Ini tuh bener-bener konsumsi yang pasif, penonton nggak dapet apa-apa sebagai imbalan atas waktu yang mereka habiskan. Sama halnya dengan merek hiburan, interaksi dengan penonton berakhir begitu siaran berakhir: merek hiburan nggak punya cara yang jelas buat ajak penggemar mereka ikut dalam proyek yang mereka suka. Tapi, nggak bisa kayak gitu terus. Barang koleksi digital itu sesuatu yang seru buat ngebikin penonton lebih terlibat dan bisa nambah nilai buat para pelaku industri kreatif. Buat para penggemar berat tentunya ini juga merupakan hal bagus, karena merasa lebih dekat dengan artis kesayangannya. Para artis bisa membuat program dimana para penggemar dapat hadiah lebih tidak hanya menonton dari layar kaca saja. Para artis dapat membuat koleksi dengan hadiah seperti akses ke acara langsung, konten eksklusif di balik layar, dst. Nah, itulah sebabnya Replay, platform streaming bertenaga Web3 yang dibangun di atas jaringan blockchain Theta. Proyek Web3 ini menawarkan layanan streaming RewardedTV gratis di semua platform utama, dengan acara langsung dan "watch party" dengan obrolan langsung biar teman-teman bisa nonton bareng. Penonton reguler mendapatkan NFT eksklusif yang berhubungan sama konten ataupun artis favorit, mendukung proyek yang mereka cintai, dan tentunya menjadi lebih dekat dengan para kreator dan artis. Di sisi produksi, para kreator bisa dapet bayaran langsung tiap kali kontennya ditonton dan bisa lihat data video secara real-time. Semua ini tercatat di buku besar terdistribusi (ledger) lho karena berjalan di atas jaringan blockchain Theta. Platform ini udah menjalin kerjasama dengan yang level atas, loh—termasuk dengan Chess.com, yang siaran turnamen internasional ke komunitas dengan lebih dari 140 juta anggota. Kolaborasi ini pasti bikin penggemar fanatik dapet lebih banyak pengalaman seru. Sementara itu, serial anime populer Yu-Gi-Oh! juga udah ada—lengkap dengan hadiah, lencana, dan barang koleksi digital, karena Replay menggamifikasi dunia penemuan konten. Organisasi Web3 nggak cuma ngeliatin protokol blockchain-nya ke dalam aplikasi streaming komunitas RewardedTV aja: mereka juga udah jalin kerjasama dengan layanan streaming lainnya— seperti HalloweenFlix. Secara keseluruhan, tujuan Replay itu simpel: mendekatkan penggemar dan para kreator, dan pastikan keduanya dapet lebih banyak pengalaman. Lebih jelas soal apa yang terjadi di dunia video-on-demand dan membuka peluang monetisasi baru buat semua bisa membawa lebih banyak konten seru ke dalam ekosistem. Gimana, menurut blockheads? Keren banget kan? Kita nantikan terus perkembangannya!
71 -
Hai, Blockheads! Gimana kabar kalian? Ada kabar menarik nih dari El Salvador yang mungkin bakal bikin kalian terkejut. Penasihat strategi dari VanEck, Gabor Gurbacs, punya perkiraan seru tentang masa depan ekonomi El Salvador, dan dia nggak ragu-ragu menyebutnya sebagai potensi "Singapura-nya Amerika”. Wah gimana ceritanya? Simak berikut ini! Jadi, ceritanya begini, El Salvador sedang dalam perjalanan menuju kemasyhuran ekonomi, seperti yang pernah dicapai oleh Singapura pada akhir tahun 1990an. Gurbacs memprediksi bahwa gelombang investasi baru dan migrasi bakal jadi pendorong utama di balik pertumbuhan pesat El Salvador dalam beberapa tahun ke depan. Ngomong-ngomong soal isu ini nih, Max Keiser, seorang penyiar Amerika Serikat dan Bitcoiner berkomentar dalam X nya dengan isi ajak untuk pindah ke El Salvador. “Pindah ke #ElSalvador, Tanah Baru yang Merdeka”. Begitu bunyi cuitannya pada akun X miliknya (@maxkeiser). Bahkan Max sekarang menyebut bahwa El Salvador sebagai rumah barunya. Dia memposting beberapa alasan mengapa El Salvador pantas jadi sorotan dunia. Diantaranya adalah penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah, dolar AS yang juga berlaku, upaya membersihkan kejahatan, pantai-pantai indah, dan tentu saja, kopi nikmat yang bisa bikin kamu semangat! Kenapa El Salvador bisa jadi pusat keuangan di Amerika? Alasannya cukup banyak. Pertama, status El Salvador sebagai negara emerging economy semakin bersinar saat Nayib Bukele terpilih sebagai presiden pada Juni 2019. Obligasi negara mereka bahkan meroket dengan imbal hasil fantastis sekitar 70% pada bulan Agustus. Bahkan JPMorgan dan bank-bank besar pun nggak bisa mengabaikannya. Terus, pemerintah El Salvador juga menunjukkan komitmen tinggi untuk memajukan dunia Bitcoin. Mereka resmi menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada September 2021 dan meluncurkan Dompet Chivo, dompet kustodian Bitcoin, untuk semua warga Salvador. Mereka juga cerdik memanfaatkan sumber daya vulkanik mereka untuk menjalankan operasi penambangan Bitcoin melalui Volcano Energy. Keizer sendiri jadi ketua eksekutif perusahaan ini. Bahkan, El Salvador juga nggak tanggung-tanggung, mereka telah menggandeng para ahli seperti Saifedean Ammous, penulis The Bitcoin Standard, sebagai penasihat ekonomi. Negara ini punya rencana besar untuk mengumpulkan Bitcoin sebagai strategi untuk melunasi utang mereka dalam lima tahun ke depan. Untuk menarik lebih banyak pengusaha dan modal asing, Bukele bahkan mengambil langkah berani dengan menghapuskan semua pajak atas inovasi teknologi pada bulan April. Dengan kebijakan progresif seperti itu, El Salvador bisa menjadi magnet bagi para pengusaha yang ingin mencari peluang di tengah perkembangan ekonomi global. Jadi, blockheads, siap-siap saja melihat El Salvador bertransformasi menjadi pusat keuangan di Amerika yang diberkati oleh Bitcoin. Ini adalah satu kisah inspiratif tentang bagaimana negara kecil bisa membuat langkah besar dalam dunia ekonomi global. Kita nantikan perkembangannya, ya!
56 -
Halo Blockheads! Kabar terbaru dari Zimbabwe yang bikin gebrakan keren. Mereka ngeluarin token digital yang di-backup dengan emas, dan siap-siap jadi metode pembayaran resmi. Pada tanggal 5 Oktober kemarin, Zimbabwe resmi meluncurkan token digital berbasis emas yang mereka beri nama Zimbabwe Gold (ZiG). Kabar baik ini datang langsung dari Bank Reserve Zimbabwe (RBZ). Ternyata, proyek ini sudah diperkenalkan sejak bulan April 2023, lho. Yang bikin makin keren, setiap token digital ini punya backup emas fisik yang disimpan di cadangan bank. RBZ sendiri udah mulai menerbitkan token berbasis emas fisik sejak tahun 2022 dan mereka bangga dengan suksesnya. Nah, apa tujuannya bikin token emas digital ini? Jadi, mereka pengen banget meyakinkan investor-investor lokal buat ngeluarin uangnya bukan dalam bentuk Dolar Amerika Serikat, terutama di negara yang lagi berjuang dengan inflasi tiga digit. Gubernur RBZ, John Mangudya, menjelaskan, “Penerbitan token digital yang didukung emas dimaksudkan untuk memperluas instrumen menjaga nilai yang tersedia dalam perekonomian dan meningkatkan keterpisahan instrumen investasi serta memperluas akses dan penggunaannya oleh masyarakat.” Nah, token digital keren ini bisa kamu simpan di dompet e-gold atau kartu e-gold. Dan yang lebih seru lagi, bisa dipake buat transaksi antar teman atau bisnis. Jadi, kamu bisa bayar pakai ZiG. Harganya pun bervariasi tergantung berat emas yang jadi backup-nya. Misalnya, 1 ons ZiG harganya sekitar $1.910, atau kalau mau coba-coba, bisa beli 0.1 ons cuma sekitar $191. Menurut laporan bank, tanggal 28 September kemarin, ada investor yang beli setara dengan 17.65 kilogram ZiG, bayarnya pake Dollar Zimbabwe dan Dolar Amerika Serikat. Total penjualan ZiG sejak fase penjualan token digital sebelumnya sudah mencapai sekitar 350 kilogram emas. Zimbabwe memang sudah lama berjuang dengan masalah stabilitas mata uang dan inflasi yang terus meroket selama lebih dari satu dekade. Pada tahun 2009, mereka putuskan pakai Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang resmi sebagai tanggapan atas inflasi yang nggak terkendali, sampe mata uang lokal hampir nggak ada harganya. Tapi tahun 2019, mereka berani mencoba lagi dengan mengenalkan mata uang mereka sendiri, cuma sayang, volatilitas mata uang tetap tinggi. Semoga dengan hadirnya ZiG, Zimbabwe bisa nemuin solusi finansial yang selama ini mereka usahakan. Ternyata keren banget kan Blockheads negara Afrika yang satu ini. Kira-kira apakah nanti Rupiah Digital Indonesia bisa menjadi pesaing dari ZiG ini?
88