Blockheads, pasti kalian udah pada punya media sosial, setidaknya satu aplikasi, kan? Kepikiran gak sih transfer kripto semudah kayak kirim chat ke WhatsApp atau DM ke TikTok? Berita menarik datang dari Coinbase, karena pertukaran kripto terkenal ini baru saja mengumumkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya mengirim dan menerima USD Coin (USDC) melalui tautan yang dibagikan di situs media sosial dan aplikasi percakapan, seperti WhatsApp, iMessage, dan Telegram, bahkan Facebook, TikTok, dan Snapchat. Fitur Coinbase Wallet Terbaru Caranya, pengirim cukup membuat tautan di aplikasi Coinbase Wallet mereka. Tautan tersebut kemudian dapat dibagikan melalui aplikasi perpesanan atau media sosial apa pun. Saat penerima mengklik tautan, mereka akan dibawa ke halaman di mana mereka dapat mengklaim dana mereka. Jika penerima tidak memiliki aplikasi Coinbase Wallet, mereka akan diminta untuk mengunduhnya dan membuat dompet secara otomatis. Fitur ini menghilangkan kebutuhan untuk memberikan rincian rekening bank, transfer kawat, atau metode transfer uang tradisional lainnya yang memakan waktu dan mahal. Sebaliknya, hanya dengan membagikan tautan, pengguna dapat langsung mengirim atau mengklaim dana ke seluruh dunia tanpa biaya transfer. Coinbase mengatakan fitur ini bertujuan untuk membuat pengiriman kripto lebih mudah dan terjangkau bagi pengguna di seluruh dunia. Perusahaan juga mengatakan bahwa fitur ini dapat membantu meningkatkan adopsi kripto di negara-negara dengan infrastruktur perbankan yang terbatas. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang fitur baru ini: Hanya USDC yang didukung oleh fitur ini. Dana yang tidak diklaim dalam waktu dua minggu akan dikembalikan ke pengirim. Pengirim dan penerima harus memiliki Dompet Coinbase. Baca Juga: Mastercard Luncurkan Shopping Muse, Asisten AI Generatif untuk Belanja Online Pengenalan fitur baru ini menjadi langkah signifikan bagi Coinbase dalam mempermudah akses pengguna global terhadap kripto, terutama di negara-negara dengan tingkat inflasi yang tinggi dan layanan perbankan yang terbatas. Sebagai hasilnya, bursa ini mendukung mata uang fiat lokal di 130 negara. Upaya juga dilakukan untuk meningkatkan transaksi pedagang dan pembayaran Bitcoin. Pada bulan sebelumnya, perusahaan meningkatkan platform Perdagangannya dengan menerapkan Protokol Pembayaran On-Chain di Ethereum, Polygon, dan Base menggunakan USDC, bertujuan untuk mengurangi risiko volatilitas, seperti dikutip dari The Block. Ini menarik banget sih, Blockheads. Lagi scroll TikTok tiba-tiba ada notif transferan kripto. Siapa yang gak sabaran buat coba??
Daftar Artikel - Kabar Terhangat
-
55
-
El Salvador, negara pertama yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal, kini meraup keuntungan besar dari kenaikan harga Bitcoin, loh Blockheads! Harga Bitcoin yang kini mencapai $42.000 per koin telah membuat El Salvador mendapatkan keuntungan hingga $3 juta USD (Rp 46 miliar). Sebelumnya, El Salvador sempat mendapat banyak kritikan nih karena harga Bitcoin yang sempat anjlok. Namun, pemerintah El Salvador tetap berkomitmen untuk mengadopsi Bitcoin dan melalui pernyataan kontroversial Presiden Nayib Bukele, mereka akan membeli 1 Bitcoin setiap harinya, dimulai dari 18 November 2022. Baru-baru ini, tidak ketinggalan, dia pun membuat cuitan di X (dulu Twitter), Presiden El Salvador mengatakan bahwa negaranya telah berhasil memulihkan 100% investasi Bitcoinnya dan bahkan menghasilkan keuntungan sebesar $3,6 juta USD. "Investasi Bitcoin El Salvador berada dalam kegelapan! Setelah ribuan artikel dan artikel yang mengejek dugaan kerugian kami, semuanya dihitung berdasarkan harga pasar Bitcoin pada saat itu," tulis Bukele. "Dengan harga pasar Bitcoin saat ini, jika kami menjual Bitcoin kami, kami tidak hanya akan memulihkan 100% investasi kami tetapi juga menghasilkan keuntungan sebesar $3,6 juta USD (pada saat ini)," lanjutnya. Bukele juga menegaskan bahwa El Salvador tidak akan menjual Bitcoin mereka di tengah kenaikan harga ini. Ia mengatakan bahwa tujuan El Salvador adalah untuk mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang legal jangka panjang, dan bukan untuk spekulasi semata. "Tentu saja kami tidak punya niat untuk menjual, itu tidak pernah menjadi tujuan kami. Kami menyadari sepenuhnya bahwa harga akan terus berfluktuasi di masa depan, hal ini tidak mempengaruhi strategi jangka panjang kami," kata Bukele. Bukele juga meminta para oposisi dan penulis artikel yang sebelumnya memberitakan keburukan pada El Salvador untuk bertanggung jawab atas pernyataan mereka. Ia meminta mereka untuk mengeluarkan pembaharuan terbaru, meminta maaf, atau setidaknya mengakui bahwa El Salvador telah berhasil bangkit dan menghasilkan keuntungan. "Jika mereka menganggap diri mereka sebagai jurnalis sejati, mereka harus melaporkan kenyataan baru ini dengan intensitas yang sama seperti pemberitaan sebelumnya, (red: pernyataan merugikan)" kata Bukele.
48 -
Blockheads ada yang ikutin kasus pencurian data pemilu Indonesia 2024 akhir-akhir ini? Ada yang bilang kalo itu beneran bocor, dan lainnya bilang datanya hanya 'mirip' dan data dinyatakan aman. Data ini diduga bocor karena salah satu akun anonim bernama "Jimbo" mengaku telah meretas situs KPU dan mendapatkan data pemilih dari situs tersebut. Katanya dia menguasai 204 juta data pemilih dan membagikan 500.000 sampel di situs BreachForums, sebuah situs langganan para peretas untuk jual data gitu, deh. Kalo data pemilu sampe beneran bocor, ini bahaya banget. Bisa buat macem-macem kejahatan, seperti penyebaran berita palsu, kampanye politik tujuan personal, sampe pencurian identitas buat urusan politik atau bisnis. Yang lebih parahnya lagi, kepercayaan publik makin menurun ke penyelenggaraan pemilu. Dilansir dari BBC News, ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab kebocoran ini terus terjadi. Pertama, sistem keamanan KPU kayaknya kurang ketat. lalu, ada peraturan yang bikin data pemilih bisa diakses sama banyak pihak. Terakhir, hukumannya kurang tegas untuk pelaku peretasan data. Setelah baca berita kebocoran pemilu, tiba-tiba penulis kepikiran, nih, blockchain bisa jadi solusinya, gak ya untuk mengatasi suatu kebocoran data pemilu? Kita kan sering denger, blockchain itu hebat, transparan, tidak bisa diutak-atik, serta aman buat nyimpen data. Oh iya, jangan lupa, blockchain ada tiga jenisnya: blockchain publik buat umum, privat buat perusahaan, sama konsorsium yang campur aduk gitu. Jadi transparansinya tergantung siapa yang menggunakan, ya Blockheads. Kembali ke pembahasan utama, dilansir dari Brookings Edu, blockchain itu seperti teknologi yang bisa menjaga dan cek data di komputer-komputer yang tersebar, tanpa perlu ada otoritas yang ngatur. Selain buat mata uang digital, kontrak pintar, dan rantai pasokan, blockchain juga bisa dipake buat sistem pemungutan suara. Manfaatnya kalo pake blockchain itu banyak, guys. Sistem pemilihan bisa jadi transparan, aman, dan tetap rahasia buat kita yang nyoblos. Selain itu, bisa menghemat biaya dan mengurangi ribetnya ngadain pemilu. Risiko kesalahan atau kecurangan juga bisa ditekan banget. Tapi nih, dikutip dari Blocknomi, meskipun blockchain keren, belum tentu jadi solusi yang sempurna. Ada pertanyaan-pertanyaan kritis yang harus dijawab dulu. Misalnya, gimana jaminan keaslian sistemnya? Identitas pemilih apakah dipastikan benar? aturannya gimana? Bagaimana cara meyakinkan publik? Terakhir, bagaimana dengan suara seseorang yang tidak melakukan pemilihan? Apakah yakin suara kita tidak bisa direkayasa? Memang sekilas terdengar Blockchain bisa mengatasi semua permasalahan, karena kemampuan canggihnya. Namun, jika dipikirkan ulang, itu tergantung bagaimana sebuah teknologi baru seperti blockchain bisa mendapat dukungan antar pihak seperti pemerintah, penyelenggara pemilu, ahli teknologi, dan masyarakat, di suatu negara. Bagaimana tanggapanmu Blockheads? Kalian yakin blockchain akan punya peluang besar, untuk jadi sistem 'tangan kanan' pemilu Indonesia?
78 -
Blockheads, ternyata para peretas dari Korea Utara sukses mencuri uang kripto sebanyak Rp 46,3 triliun (alias $3 miliar) selama 6 tahun terakhir, mulai dari tahun 2017. Sebelumnya, kita udah bahas tuh tentang Kimsuky yang menyamar sebagai jurnalis dan lembaga pemerintahan yang coba menyusupi komputer pengguna dengan cara yang apik, biar bisa ambil kripto mereka. Nah dari tahun 2017, dia dan teman-teman sejawatnya seperti grup Lazarus, Andariel dan lain-lain juga melakukan hal yang sama, sehingga total percuriannya sampai triliunan rupiah (miliaran dolar). Mereka juga berhasil mengambil 44% dari total kripto yang dicuri di seluruh dunia. Awalnya, mereka fokus ambil duit dari lembaga keuangan, tapi ketika bubble kripto tahun 2017, fokus mereka beralih ke kripto. Jadi, dari situ, mereka mulai mencuri kripto dari orang-orang Korea Selatan, lalu melebarkan sayap pencurian ke seluruh dunia. Terlebih lagi, di tahun 2022, mereka berhasil mencuri kripto senilai $1,7 miliar, yang artinya sekitar 5% dari ekonomi keseluruhan mereka atau 45% dari anggaran militer. Baca Juga: CoinGecko: 75% Proyek Game Web 3 Gagal dalam Lima Tahun Terakhir Hal ini pun di notice oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka sampai turun tangan, buat melaporkan kejadian ini. Mereka bilang bahwa ini level pencurian kripto yang paling tinggi dan sulit dilacak yang pernah terjadi. Karena mereka melakukan segala cara termasuk menggunakan pencampur mata uang kripto seperti Sinbad dan Tornado Cash, yang membuat pelacakan kejahatan siber semakin rumit. Perusahaan analitik Blockchain Chainalysis menyebut sindikat penjahat dunia maya yang terkait dengan Korea Utara sebagai peretas mata uang kripto paling produktif dalam beberapa tahun terakhir. Lalu dipakai untuk apa duit hasil curian itu? Yap, menurut BleepingComputer, mereka menggunakan dana tersebut buat program pengembangan militer dan senjata. Walaupun dijelaskan lebih lanjut, tidak ada data secara detail termasuk berapa banyak dana yang disisihkan buat peluncuran rudal balistik atau apapun yang melibatkan lonjakan dalam beberapa tahun terakhir.
44 -
TOP 5! Berita Kripto Populer Minggu Ini Hai Blockheads, Kabar Blockchain Indonesia kembali lagi mau kasih kamu rangkuman 5 berita populer minggu ini. Jadi, berita apa saja itu? Langsung saja kita intip. Charlie Munger, Investor Legendaris dan Pengkritik Bitcoin, Meninggal Dunia di Usia 99 Tahun Pekan ini, dunia keuangan berduka dengan meninggalnya Charlie Munger, sahabat dekat Warren Buffett, pada usia 99 tahun. Selain dikenal sebagai investor sukses, Munger terkenal sebagai kritikus tajam terhadap Bitcoin, menyebutnya "racun tikus" dan "ledakan bodoh." Kritikannya mungkin kontroversial, tapi kejujuran Munger tetap jadi ciri khas Berkshire Hathaway. Terniat! Menyamar Jadi Jurnalis Untuk Curi Kripto Warga Korea Selatan Dari Korea Utara, kelompok peretas Kimsuky bersikap sangat "terniat" dengan menyamar sebagai lembaga pemerintah dan jurnalis. Mereka mengirimkan email phising, pura-pura dari lembaga pemerintah, untuk mencuri kripto pengguna Korea Selatan. Sebanyak 1.500 korban menjadi target, termasuk pensiunan dan pejabat pemerintah. Token Kripto ini Anjlok 57% setelah Binance Umumkan Akan Hapus dari Daftar TORN merosot 57% setelah Binance mengumumkan rencananya untuk menghapus token tersebut dari daftar pertukaran mereka. Tornado Cash, yang memungkinkan pengguna menyembunyikan transaksi, mendapat sanksi dari OFAC karena dituduh memfasilitasi pencucian uang. Binance menghapusnya karena dianggap tidak lagi memenuhi standar mereka. Baca Juga: TOP 5! Berita Kripto Populer Minggu Ini yang Wajib Kamu Tahu SEC Minta Masukan Publik Terkait Proposal ETF Bitcoin Spot Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS meminta masukan publik terkait proposal ETF Bitcoin Spot dari Franklin Templeton. Langkah ini sebagai bagian dari upaya SEC mengawasi pasar mata uang kripto. ETF Bitcoin Spot memungkinkan investor berinvestasi langsung dalam Bitcoin, dan masukan dari publik akan mempengaruhi keputusan akhir. Komentar Dovish Gubernur Fed Bikin Bitcoin Naik Tajam Bitcoin meroket setelah komentar dovish Gubernur Federal Reserve, Chris Waller. Waller menyatakan keyakinannya bahwa perlambatan ekonomi dan moderasi inflasi menempatkan kebijakan Fed pada posisi yang tepat. Komentarnya mengindikasikan kemungkinan pengurangan laju kenaikan suku bunga di masa depan, memicu kepercayaan investor dan mendongkrak harga Bitcoin. Itu dia rangkuman top 5 berita populer minggu ini, sampai jumpa di berita populer lainnya minggu depan, Blockheads!
38 -
Hai Blockheads, beberapa waktu terakhir, proyek game Web 3 menunjukkan eksistensinya kembali dengan harganya yang naik. Namun, laporan dari CoinGecko menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir, sebanyak 75% proyek game di Web 3 telah gagal. Lebih detailnya, dari 2.817 game Web 3 yang diluncurkan, sebanyak 2.172 nya gagal bertahan atau tidak aktif. Bisa dikatakan, hanya 690 proyek game yang masih aktif. Game Web 3 yang "gagal" menurut CoinGecko, adalah permainan dengan rata-rata pengguna aktif selama 14 hari mengalami penurunan dari puncaknya sebanyak 99%. Pada tahun 2021, dalam setahun rekor jumlah permainan blockchain yang diluncurkan sebanyak 738 permainan. Lalu industri kripto pada tahun selanjutnya, 2022, mengalami penurunan pasar besar-besaran. Saat itulah peningkatan jumlah proyek game gagal mencapai 742 games dalam setahun. Fakta di atas menempatkan games web 3 yang gagal sekitar 80% untuk beberapa tahun tertentu sejak 2018, menurut data CoinGecko. Baca Juga: Token Game Makin Hot, Axie Infinity, Ronin, APE Naik Tajam Jadi, periode kegagalan proyek game Web 3 juga bergantung pada keadaan pasar, baik bullish maupun bearish. Semakin bullish pasar, maka kegagalan semakin rendah, begitupun ketika pasar mengalami penurunan atau tren bearish, kegagalan proyek game Web 3 akan semakin rendah. Proyek-proyek games seperti CryptoKitties sempat menciptakan sensasi pada akhir 2017 namun gagal dalam adopsinya. Sedangkan game Web3 lain yang muncul di tahun sebelumnya seperti Decentraland, The Sandbox, dan Axie Infinity masih digunakan hingga saat ini. Penting dicatat bahwa tahun 2022 merupakan puncak banyaknya game Web3 yang gagal, mencapai 742 proyek, tetapi tren ini melambat pada 2023, dengan hanya 507 proyek yang gagal hingga 27 November. Permainan Alien Worlds, Splinterlands, dan Planet IX mencatat tingkat aktivitas tertinggi untuk tahun 2023, menurut CoinGecko. Meskipun 75% proyek game Web 3 dinyatakan gagal, namun di tahun 2023 terlihat kondisinya mulai stabil ya, Blockheads. Jadi, kalian optimis game Web 3 akan terus naik, nggak?
51 -
ETF Bitcoin dan SEC memang jadi berita hangat di industri kripto akhir-akhir ini ya, Blockheads. Diketahui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat meminta masukan publik terkait proposal ETF Bitcoin Spot dari Franklin Templeton. Bisa dibilang, ini adalah langkah maju yang signifikan dalam upaya SEC untuk mengawasi pasar mata uang kripto. Perusahaan Franklin Templeton mengajukan Franklin Bitcoin ETF pada bulan September. Kalo kita perhatikan, memang perkembangan ETF Bitcoin ini sedang tren ya, Blockheads. Raksasa keuangan lain seperti BlackRock dan Fidelity juga mengajukan permohonan untuk ETF bitcoin spot, yang dimana sampai saat ini sedang dalam kajian untuk persetujuannya. ETF Bitcoin Spot akan memungkinkan investor untuk berinvestasi langsung dalam Bitcoin, bukan hanya kontrak berjangka. Ini akan menjadi cara yang lebih mudah bagi investor untuk mengakses Bitcoin, dan dapat meningkatkan minat investor terhadap mata uang kripto. Namun, SEC memiliki kekhawatiran tentang potensi manipulasi pasar dan penipuan. Mereka ingin mendengar pendapat publik tentang risiko-risiko ini sebelum membuat keputusan akhir. Masyarakat memiliki waktu 21 hari untuk memberikan masukan, seperti dilansir dari Coingape. Periode ini akan diikuti oleh dua minggu sanggahan. Dampak pada Masa Depan ETF Bitcoin di AS Penundaan persetujuan ETF Bitcoin Franklin juga menyertakan permintaan bagi publik untuk memberikan pandangan mereka terkait risiko yang berhubungan dengan produk ini. SEC ingin mendengar pendapat tentang potensi manipulasi Bitcoin ETF dan pandangan tentang likuiditas dan transparansi pasar Bitcoin secara umum. Hasil dari proses konsultasi publik ini dapat berdampak signifikan pada masa depan ETF Bitcoin di pasar Amerika Serikat. Jika SEC memberikan persetujuan, maka akan menjadi langkah maju besar bagi industri mata uang kripto. Baca Juga: Tidak Kapok, Sudah Diretas $30 Juta HTX Aktifkan Lagi Layanan Kriptonya Namun, jika SEC menolak proposal tersebut, maka akan menjadi pukulan bagi perusahaan yang ingin meluncurkan ETF Bitcoin Spot.Wah, Blockheads, bikin deg-degan aja ya berita-berita tentang ETF Bitcoin ini. Menurut kalian akan disetujui atau enggak nih ETF Bitcoin dari Franklin Templeton?
71 -
Blockheads, ada kabar gembira nih. Bitcoin, mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami kenaikan tajam setelah komentar dovish dari Gubernur Federal Reserve AS, Chris Waller. Kenaikan ini mengirimkan Bitcoin melampaui level $38,000, mencapai titik tertinggi dalam tujuh hari terakhir. Wah keren ya. Memang seperti apa sih komentarnya? Jadi, dalam pidatonya di Washington, D.C., Waller menyatakan keyakinannya bahwa perlambatan ekonomi dan moderasi inflasi menempatkan kebijakan Federal Reserve pada posisi yang tepat. Waller, yang biasanya dianggap sebagai anggota yang hawkish, memberikan komentar dovish yang memberikan dampak positif pada pasar keuangan, termasuk kenaikan harga Bitcoin. Komentar Waller menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan akan mengurangi laju kenaikan suku bunga di masa depan. Hal ini membuat investor lebih percaya diri untuk berinvestasi di aset berisiko seperti kripto, terkhusus Bitcoin. Selain komentar Waller, optimisme seputar persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin juga turut mendorong kenaikan harga Bitcoin. ETF Bitcoin adalah produk investasi yang memungkinkan investor untuk berinvestasi di Bitcoin tanpa harus membeli Bitcoin secara langsung. Persetujuan ETF Bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS akan membuka pintu bagi aliran modal yang lebih besar ke pasar kripto. Hal ini akan meningkatkan permintaan Bitcoin dan mendorong harga Bitcoin lebih tinggi. Dengan kombinasi faktor-faktor ini, Bitcoin menunjukkan kekuatan bullishnya dan menciptakan ekspektasi positif di antara para investor terhadap potensi pertumbuhan lebih lanjut dalam waktu yang akan datang. Kalo Blockheads, apakah kalian optimis Bitcoin bakal to the moon dalam waktu dekat?
66 -
Hai Blockheads, Token Tornado Cash (TORN) anjlok sebesar 57% setelah Binance mengumumkan akan menghapusnya (delisting) dari daftar pertukaran mereka. Dari 26 hingga 27 November, token tersebut menukik tajam, turun dari $3,90 menjadi hanya $1,66. Penurunan harga terjadi pada hari Minggu, 26 November, setelah Binance mengatakan akan berhenti menerima setoran TORN pada 8 Desember dan tidak lagi memproses penarikan setelah 7 Maret 2024. Tornado Cash adalah protokol pencampuran mata uang kripto (crypto-mixer), yang memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan asal-usul transaksi mereka dan meningkatkan anonimitas. Protokol ini banyak mendapat kritik karena bisa digunakan untuk memfasilitasi pencucian uang. Seperti contohnya, pada 8 Agustus, Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri Amerika Serikat (OFAC) menjatuhkan sanksi kepada Tornado Cash karena diduga memfasilitasi pencucian uang oleh Lazarus Group, sehingga memberikan DPRK sumber daya yang digunakan untuk mendukung program rudal balistik dan senjata nuklir yang melanggar hukum. Hal ini secara hukum melarang penduduk AS menggunakan protokol tersebut. Binance, saat itu awalnya mengklaim bahwa mereka tidak mengizinkan penduduk AS untuk menggunakan bursanya. Sampai pada 21 November, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan pembelaan dengan Binance. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Binance mengakui bahwa mereka telah melayani beberapa pelanggan AS tanpa memiliki izin untuk melakukan bisnis di negara tersebut. Binance mengatakan pihaknya menghapus TORN karena token tersebut tidak lagi memenuhi standarnya untuk aset yang terdaftar. Binance mengatakan mereka secara berkala meninjau setiap aset digital yang mereka daftarkan untuk memastikan bahwa aset tersebut terus memenuhi standar tingkat tinggi yang mereka harapkan. Blockheads ada yang punya token TORN ini? Gimana pengalamannya selama hodl TRON? Oh iya, jangan lupa ya untuk selalu lakukan riset mendalam sebelum terjun ke dunia kripto.
38 -
Hai, Blockheads, meskipun kita melihat pasar kripto sedikit demi sedikit menunjukkan pemulihan setelah bearish panjang, namun tetap saja komunitas kripto terlebih bitcoin berharap tren naik ini akan berlanjut hingga Natal dan seterusnya. Istilah "reli Sinterklas" telah mencuat dan mengacu pada pola historis di mana harga bitcoin sering naik selama bulan Desember, meskipun istilah ini tidak selalu menunjukkan tren perubahan "naik" yang konsisten. Ada dua contoh utama dari reli Sinterklas bitcoin. Pada tahun 2013, harga bitcoin kurang dari $1.000 lalu naik menjadi $1.147 pada bulan Desember. Pada tahun 2017, harga bitcoin naik dari $8.500 menjadi $19.000 pada bulan Desember. Namun, ada juga contoh di mana bitcoin tidak mengalami reli Sinterklas. Pada tahun 2021, harga bitcoin mencapai rekor tertinggi $69.000 pada bulan November, tetapi kemudian turun pada bulan Desember. Tahun ini, minat terhadap reli Sinterklas bitcoin meningkat. Pada tanggal 6 November, minat terhadap istilah tersebut melonjak menjadi 92 dari 100 di Google Trends. Namun, minat tersebut turun kembali ke nol pada hari-hari berikutnya, seperti dilansir dari Bitcoin.com. Baca Juga: Anggaran Netflix Dipakai Untuk Taruhan Dogecoin? Drama di Balik Serial "Conquest" Meskipun minat meningkat, kemungkinan terjadinya reli Sinterklas bitcoin mungkin lebih kecil tahun ini. Salah satu alasannya adalah karena bulan Desember sering kali mengalami penurunan volume perdagangan, karena para pedagang mengalihkan fokus mereka ke liburan dan waktu bersama keluarga. Selain itu, ada spekulasi bahwa reli signifikan mungkin tidak akan terjadi hingga tahun depan, walaupun mendekati peristiwa halving. Tapi dibalik ketidakpastian, biasanya dunia kripto itu ada aja loh kejutannya, Blockheads, kita tunggu saja semoga "reli sinterklas" jadi hadiah Natal yang baik di bulan Desember ini ya.
86 -
Hai Blockheads, Jepang kembali memperlihatkan dukungannya terhadap dunia kripto dan Web 3. Kabarnya, dua perusahaan besar, Circle penerbit stablecoin di balik USD Coin (USDC) dan SBI Holdings sebuah perusahaan jasa keuangan Tokyo, baru saja menjalin kerjasama untuk mendorong penggunaan stablecoin USDC dan layanan Web3 di tanah Sakura. Nota kesepahaman (MOU) Circle dengan SBI Holdings pun telah diselesaikan pada 27 November. Langkah ini diambil untuk mendukung ekspansi strategis USDC ke pasar Jepang. Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa sih ini penting? Nah, ini semua berkaitan dengan perubahan Undang-Undang Layanan Pembayaran di Jepang pada bulan Juni lalu. Revisi ini menetapkan regulasi khusus untuk stablecoin, dan Circle percaya bahwa langkah ini akan "mendorong penerbitan dan peredaran stablecoin di Jepang serta memajukan transisi Jepang menuju ekonomi Web3." Untuk membuka jalur bagi USDC di Jepang, SBI Holdings tengah berupaya untuk mendaftarkan diri sebagai layanan instrumen pembayaran elektronik. Tentu saja, langkah ini harus mendapatkan persetujuan dari otoritas Jepang. Baca Juga: TOP 5! Berita Kripto Populer Minggu Ini yang Wajib Kamu Tahu Yoshitaka Kitao, CEO dan Presiden SBI Holdings, berharap bahwa kerjasama ini akan menjadi tonggak penting menuju adopsi massal stablecoin di negeri tersebut. Jeremy Allaire, CEO Circle, juga menyampaikan antusiasmenya, "Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan SBI dalam menetapkan standar baru di sektor keuangan di Jepang." Proyek ini melibatkan SBI Shinsei Bank, anak perusahaan SBI, yang akan menyediakan layanan perbankan untuk Circle. Hal ini akan memastikan kemudahan akses dan likuiditas USDC bagi bisnis dan pengguna di Jepang. Saat ini, USDC menempati posisi sebagai stablecoin terbesar kedua setelah Tether (USDT), dengan kapitalisasi pasar mencapai $24.6 miliar menurut CoinGecko. Jepang memang selalu terdepan ya dalam hal inovasi baru, Blockheads. Kita tunggu saja terobosan apa lagi yang akan mereka lakukan setelah ini!
37 -
Blockheads, memasuki akhir minggu nih, dan sudah bisa istirahat dari semua kepenatan minggu ini. Nah untuk menemani akhir pekan mu, Kabar Blockchain Indonesia mau kasih kamu rangkuman 5 berita populer minggu ini. Jadi, berita apa saja itu? Langsung saja kita lihat. 1. CZ Binance Mundur Dari Jabatannya sebagai CEO Tanggal 22 November lalu, dunia kripto dikejutkan sama keputusan Changpeng Zhao alias CZ Binance yang mundur dari jabatannya sebagai CEO. Ini gara-gara dia mengaku bersalah soal pelanggaran anti pencucian uang di AS. Bukan main, Binance juga kena denda fantastis, sebanyak $4.3 miliar ke pemerintah AS. 2. Binance Dilanda Masalah Besar? Apa yang Sebenarnya Terjadi? Binance tuh kayak lagi naik roller-coaster, dari tahun ke tahun masalahnya ada aja. Dari tuduhan pencucian uang sampe urusan dengan kelompok teroris. Terakhir, CEO-nya mundur gara-gara masalah hukum, mendapat denda perusahaan $4.3 miliar serta tambahan denda pribadi sebesar $50 juta. Ini dinyatakan sebagai denda perusahaan terbesar dalam sejarah AS, loh. Kasus ini menambah tantangan yang dihadapi industri kripto. 3. Kenalan Dengan Richard Teng, CEO Binance yang Baru Richard Teng mengambil alih sebagai CEO baru Binance, menggantikan CZ. Berasal dari Singapura, Teng membawa banyak pengalaman dalam bidang keuangan. Saat Binance melewati masa-masa sulit, kepemimpinan Teng menjanjikan perspektif baru dan arah strategis untuk bursa yang memfokuskan perhatiannya pada keamanan, transparansi, kepatuhan, dan pertumbuhan perusahaan. Baca Juga: $500 juta untuk Generative AI khusus Bisnis dari IBM 4. Plot Twist! Sam Altman Kembali ke OpenAI "I Love OpenAI" Baru-baru ini, kita disuguhi plot twist mengejutkan dari Sam Altman, orang berpengaruh di OpenAI. Jadi, Sam yang sebelumnya dipecat dari OpenAI, dan sudah direkrut Microsoft, tiba-tiba kembali lagi ke OpenAI. Dia juga mengungkapkan rasa "cinta" nya pada perusahaan teknologi itu dengan mengatakan "Saya suka openai, dan semua yang saya lakukan selama beberapa hari terakhir adalah untuk menjaga tim ini dan misinya tetap bersama." So sweet sekali ya pemuda AI ini. 5. Anggaran Netflix Dipakai Untuk Taruhan Dogecoin? Drama di Balik Serial "Conquest" Sutradara Carl Erik Rinsch kabarnya beli Dogecoin pake duit produksi serial Netflix, Conquest. Drama dimulai dari anggaran produksi Conquest sebesar $55 juta, lalu Netflix kasih Rinsch $44 juta, setelah itu Rinsch minta tambahan $11 juta. Belakangan diketahui, dia pake duit tambahan buat main saham, dan rugi $6 juta. Sisanya, dia beli Dogecoin, dan untungnya $27 juta! Dia juga pakai uang untungnya tersebut untuk membeli barang mewah, baju desainer, sampai 6 mobil mewah. Padahal belum ada satu episode film pun yang tayang. Gimana seru gak berita minggu ini? Berita-berita di atas emang lagi rame banget sih dibicarakan, kira-kira berita mana nih yang menarik perhatian kamu, Blockheads?
87