Justin Sun, pendiri Tron (TRX) yang dikenal juga di dunia blockchain, baru aja terpilih jadi Perdana Menteri Liberland—sebuah negara mikro yang terletak di antara perbatasan Kroasia dan Serbia. Pemilu ini berlangsung tanggal 5 Oktober, dan kabarnya pemilihannya super unik, lho! Apa Itu Liberland? Liberland ini didirikan sama seorang politikus libertarian dari Ceko, Vít Jedlička, pada 13 April 2015. Negara mikro ini punya wilayah seluas 7 km persegi di tanah yang disebut sebagai terra nullius—artinya nggak diklaim oleh negara manapun. Ide dibalik pendirian Liberland adalah menciptakan negara yang lebih bebas dengan pajak lebih rendah, serta punya nilai-nilai kebebasan individu yang kuat. Bener-bener kebayang kan, hidup di “tanah impian” yang bebas banget ya. Nah, Justin Sun nggak sendirian jadi tokoh baru di pemerintahan Liberland. Ada beberapa nama lain yang ikut terpilih buat masuk ke Kongres Liberland, di antaranya entrepreneur Evan Luthra, jurnalis Jillian Godsi, mantan politikus Kroasia Ivan Pernar, dan profesional IT Dorian Stern Vukotić. Sebuah formasi yang cukup menarik dan beragam, apalagi kalau kita lihat latar belakang mereka di berbagai bidang. Pemilu yang Algoritmis dan Transparan Yang bikin menarik, pemilu di Liberland ini diatur dengan sistem algoritmis. Pihak perwakilan dari Liberland bilang kalau sistem pemilu mereka yang simpel dan berbasis algoritma ini memberikan transparansi penuh—sesuatu yang katanya sulit dilakukan di negara-negara yang masih pakai cara tradisional. Wah, kalau dipikir-pikir, mungkin ini bisa jadi contoh buat negara-negara lain yang lagi galau soal transparansi pemilu, ya? Negara Mikro Berbasis Blockchain, Masa Depan atau Angan-Angan? Liberland ini bukan satu-satunya “negara” yang pengen memanfaatkan teknologi blockchain buat membentuk pemerintahan mandiri, lho. Beberapa ide lain juga muncul dari kalangan crypto enthusiast yang pengen bikin "network state" atau negara mikro yang terdesentralisasi, bahkan ada juga yang nyebutnya "seasteading." Konsep ini dipopulerin sama investor dan mantan eksekutif industri bernama Balaji Srinivasan, di mana negara bisa berdiri tanpa terikat wilayah geografis tetap tapi pake teknologi blockchain dan lahan privat buat mengelola dirinya. Tantangan Berat Negara Mikro Meskipun terdengar keren dan futuristik, tantangan buat bikin negara mikro kayak gini bukan hal yang enteng, bro. Selain butuh teknologi canggih kayak blockchain buat ngatur segala sesuatunya, mereka juga perlu ngejaga batas wilayah biar nggak diambil alih sama negara lain yang lebih besar. Belum lagi, banyak negara tradisional yang ngerasa terancam sama ide kayak gini, karena dianggap bisa ganggu kedaulatan mereka. Jadi, bisa dibilang sih, perjalanan Liberland dan negara mikro lainnya masih panjang. Apakah mereka bakal jadi contoh baru buat masa depan pemerintahan yang lebih bebas dan terdesentralisasi, atau cuma sekedar mimpi yang sulit diwujudkan? Hanya waktu yang bisa jawab, Blockheads!
Daftar Artikel - Kabar Terhangat
-
51
-
Hey Blockheads, kabar baik nih buat kalian para hodler Bitcoin! Menurut ZX Squared Capital, siapa pun yang menang di pemilu presiden Amerika Serikat nanti, harganya Bitcoin bakal tetap bull di kuartal keempat (Q4) tahun ini. Kenapa Bitcoin bisa terus rally? Bukannya kemarin-kemarin narasinya Bitcoin bakal rally kalo Trump menang? CK Zheng, Chief Investment Officer di ZX Squared Capital, bilang kalau dua kandidat presiden dari partai Republik maupun Demokrat nggak ada yang mampu menyelesaikan masalah utang negara yang terus membengkak. Nah, karena nggak ada solusi yang jelas dari mereka, kondisi ini justru bisa bikin Bitcoin makin bersinar. Menurut Zheng, setelah pemilu nanti, Bitcoin bakal diuntungkan karena makin banyak orang yang ngelihat Bitcoin sebagai penyelamat dari ekonomi yang amburadul. Dalam wawancaranya dengan Cointelegraph, Zheng bilang, "Ini bakal sangat bullish buat Bitcoin, terutama setelah pemilu AS." Jadi, walaupun siapa pun yang menang nggak terlalu peduli sama masalah utang, buat kita yang main di kripto, itu malah kabar baik. Sejarah Membuktikan Q4 Sering Jadi Momen Emas Bitcoin Selain pemilu, ada satu momen penting lain yang bikin Bitcoin sering rally di kuartal akhir: Bitcoin Halving. Halving ini terjadi setiap empat tahun sekali, dan tahun 2024 adalah salah satunya. Berdasarkan data dari CoinGlass, sejak 2013, Bitcoin udah sering banget naik lebih dari 50% di Q4. Bahkan, di tahun 2020, saat halving terakhir terjadi, harga Bitcoin naik gila-gilaan sampai 168% hanya di kuartal keempat! Dan lucunya, waktu itu juga bertepatan dengan pemilu presiden AS. Jadi, kalau tren ini berlanjut, bisa jadi kita bakal ngelihat hal yang sama tahun ini. Media Frenzy: Ketika Bitcoin Jadi Sorotan Selain lonjakan harga, ada satu lagi efek menarik yang dibahas oleh Samantha Yap, CEO dari Web3 PR firm YAP. Yap bilang kalau kenaikan harga Bitcoin itu bukan cuma soal angka di chart, tapi juga tentang lonjakan minat dari masyarakat umum, alias retail investors. Setiap kali harga Bitcoin naik, media mulai heboh, perhatian masyarakat melonjak, dan akhirnya kripto semakin dikenal luas. Nah, buat dunia crypto dan Web3, momen-momen seperti ini sangat penting. Pasalnya, makin banyak perhatian berarti makin banyak orang yang pengen tau tentang aplikasi-aplikasi kripto yang bisa mereka pakai. Ini kesempatan buat ekosistem kripto untuk nunjukin aplikasi yang bener-bener berguna dan gampang diakses oleh pendatang baru. The Fed dan Bunga, Dampak Buat Bitcoin Faktor lain yang bisa bikin harga Bitcoin makin cuan adalah keputusan Federal Reserve atau The Fed soal suku bunga. Kalau The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin dan berhasil bikin ekonomi AS mendarat dengan mulus, Zheng yakin ini bakal bikin aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin, naik. "Kalau The Fed berhasil, harga Bitcoin bisa ngikutin tren indeks NASDAQ," kata Zheng. Buat kalian yang belum familiar, NASDAQ adalah salah satu indeks saham besar di AS yang sering banget dikaitin sama Bitcoin karena pergerakan harganya yang sama-sama fluktuatif. Selain itu, kata Leo Fan, founder dari Cysic, kalau likuiditas makin banyak masuk ke pasar, ini bakal jadi landasan buat pergerakan harga yang lebih kuat di bulan-bulan mendatang. "Narasi Bitcoin sebagai ‘emas digital’ dan pelindung dari ketidakstabilan makroekonomi kemungkinan bakal menarik lebih banyak kapital dari institusi," tambahnya. Jadi, makin banyak perusahaan besar yang pengen masuk ke Bitcoin sebagai tempat aman buat melindungi aset mereka dari volatilitas pasar tradisional. Singkatnya kita ada di momen yang sangat penting buat Bitcoin. Dengan pemilu AS di depan mata, halving Bitcoin yang bakal datang, dan keputusan-keputusan ekonomi besar dari The Fed, semua ini kayaknya bakal jadi bahan bakar yang kuat buat harga Bitcoin di Q4. Buat kalian yang udah hodl dari lama atau yang baru aja masuk ke dunia kripto, ini bisa jadi kesempatan besar. Siapa tahu, ini momen di mana Bitcoin bisa ngegas lagi ke all-time high yang baru! Jadi, siap-siap, Blockheads! Tetap pantau terus perkembangan dunia kripto, dan siapa tahu, akhir tahun ini kita bakal ngerayain kenaikan harga yang gila-gilaan! DYOR!
62 -
Blockheads, kabar terbaru datang dari dunia kripto! Changpeng Zhao alias CZ, co-founder sekaligus mantan CEO Binance, akhirnya bebas setelah menjalani hukuman empat bulan penjara. Pertanyaannya, apa langkah selanjutnya bagi sosok yang pernah memimpin Binance menjadi platform kripto terbesar di dunia? Yuk mari kita bahas~ CZ Bebas, Tapi Nggak Kembali ke Binance Pada 27 September 2024, CZ resmi menyelesaikan masa hukumannya akibat kegagalannya dalam menjaga program Anti-Pencucian Uang (AML) yang efektif di Binance. Tapi satu hal yang pasti: CZ nggak bakal kembali ke Binance. Dalam perjanjian yang diajukan oleh Binance, mereka setuju bahwa CZ nggak boleh lagi terlibat dalam pengelolaan atau operasional bursa tersebut, baik sekarang maupun di masa depan. CEO baru Binance, Richard Teng, juga menghindari menjawab apakah CZ akan punya peran di Binance setelah ini, walaupun CZ masih menjadi salah satu pemegang saham besar di perusahaan. CZ sendiri bilang di postingan perpisahannya di X (dulu Twitter), "Binance bukan bayi lagi. Sekarang waktunya buat aku membiarkan dia berjalan dan berlari." Dengan kata lain, CZ sepertinya udah move on dari Binance. Langkah CZ Selanjutnya: Pendidikan dan DeFi? Jadi, apa rencana CZ setelah bebas? Dengan kekayaan sekitar $60 miliar yang membuatnya jadi orang terkaya ke-25 di dunia, opsi CZ kelihatannya nggak terbatas. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah keinginannya untuk terlibat di sektor DeFi (Decentralized Finance). Dalam beberapa wawancara, CZ mengisyaratkan kalau dia tertarik mendukung proyek-proyek blockchain, Web3, AI, dan bioteknologi. Walaupun CZ bilang dia nggak melihat dirinya jadi CEO startup lagi, banyak yang meragukan apakah sosok seambisius dia benar-benar bisa berhenti terlibat di dunia kripto. Bisa jadi, dia malah fokus mendukung founder-founder project sebagai mentor. Bahkan, dia udah mulai mendirikan Giggle Academy, sebuah platform pendidikan gratis buat anak-anak di negara berkembang. Misinya? Ngajarin keterampilan dasar seperti matematika, sains, dan juga pengetahuan praktis seperti keuangan, negosiasi, hukum, serta teknologi blockchain dan AI. Wah, keren banget kan? Kisah CZ dari McDonald's ke Puncak Dunia Kripto Banyak yang penasaran gimana CZ bisa bertransformasi dari seorang karyawan paruh waktu di McDonald’s menjadi penguasa bursa kripto terbesar di dunia. Bahkan, rumor tentang buku atau memoir dari CZ udah mulai beredar. Sejak perpisahannya dari Binance, dia udah ngasih kode-kode soal ini, dan pastinya bakal jadi bacaan wajib buat para penggemar kripto. Apalagi, menurut rekannya Yi He, yang juga co-founder Binance, dia pernah bilang, “Mau tau gimana CZ berubah dari kerja paruh waktu di McDonald’s jadi founder Binance? Mau tahu rahasia kesuksesan Binance?” Pasti banyak deh Blockheads yang penasaran! Apa Artinya untuk Binance dan Dunia Kripto? Meskipun CZ udah bebas, Binance masih punya banyak masalah hukum yang harus dihadapi. Salah satu yang paling mencolok adalah denda sebesar $4,3 miliar yang harus dibayar Binance akibat pelanggaran standar AML. Belum lagi, mereka juga harus membiarkan regulator Amerika Serikat mengawasi sistem mereka untuk memastikan protokol anti-terorisme berjalan dengan baik. Keputusan CZ untuk mengaku bersalah dianggap langkah yang tepat. Dengan begitu, dia berhasil menghindari hukuman yang lebih berat, yang awalnya bisa mencapai 18 bulan hingga 3 tahun. Tapi, langkah ini juga menegaskan bahwa Binance dan dunia kripto global masih berada di bawah radar ketat regulator. Jadi, apa makna dari kebebasan CZ ini, Blockheads? Bagi Binance, kepergian CZ menandai era baru dengan Richard Teng di pucuk pimpinan. Sedangkan buat CZ sendiri, kebebasannya bisa jadi momen buat dia mengambil langkah-langkah lebih besar di luar Binance, mungkin di bidang pendidikan, DeFi, atau proyek-proyek blockchain lainnya. Yang jelas, dunia kripto nggak akan lepas dari sosok CZ. Banyak yang berharap dia terus berinovasi dan memberikan dampak positif di masa mendatang. Jadi, siap-siap buat liat apa yang akan dilakukan Changpeng Zhao di babak baru hidupnya ini! Apa menurut kalian, Blockheads? Akankah CZ kembali jadi tokoh besar di kripto, atau dia bakal lebih fokus di sektor lain?
86 -
Heyhooo Blockheads! Ada kabar mantul dari dunia kripto Indonesia nih. Tokocrypto, salah satu bursa kripto terbesar di Indonesia, akhirnya resmi mendapatkan lisensi penuh dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Ini bukan kabar biasa, karena lisensi ini bisa jadi game changer buat masa depan industri kripto di Tanah Air. Yuk, kita kulik lebih dalam! Tokocrypto dan Lisensi PFAK: Apa Itu? Jadi, gini Blockheads, pada 9 September 2024, Tokocrypto mengumumkan kalau mereka berhasil mendapatkan lisensi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Bappebti. Lisensi ini bukan cuma sekadar formalitas, tapi memberikan otoritas penuh bagi Tokocrypto untuk beroperasi sebagai pedagang aset kripto fisik yang sesuai dengan aturan perdagangan di Indonesia. Sebelumnya, sejak tahun 2014, bursa-bursa kripto di Indonesia beroperasi dalam kategori "calon bursa kripto." Baru pada 2019, Tokocrypto terdaftar sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK). Dengan lisensi PFAK ini, Tokocrypto bukan lagi “calon” tapi sudah resmi sebagai pedagang kripto yang sah. Tokocrypto: Pemain Kunci di Industri Kripto Indonesia Buat yang belum tahu, Tokocrypto adalah salah satu bursa kripto terbesar di Indonesia. Menurut CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mereka jadi bursa ketiga yang berhasil mendapatkan lisensi PFAK di Indonesia. Saat ini, masih ada 35 calon bursa kripto lain yang sedang menunggu lisensi dari Bappebti. Jadi, bisa dibilang, Tokocrypto sudah selangkah lebih maju dibanding kompetitor. Menurut data dari CoinGecko, Tokocrypto mendominasi pasar kripto Indonesia dengan 43% pangsa pasar di antara tiga bursa teratas. Posisi kedua dipegang oleh Indodax dengan 42%, dan Upbit Indonesia di posisi ketiga dengan 15%. Ini menunjukkan betapa kuatnya posisi Tokocrypto di industri kripto lokal. Binance dan Tokocrypto: Ada Apa di Balik Layar? Nah, Blockheads, ada satu hal menarik yang perlu kalian tahu. Tokocrypto ini ternyata bukan cuma bursa lokal biasa. Mereka punya dukungan kuat dari Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. Binance pertama kali berinvestasi di Tokocrypto pada tahun 2020 sebagai bagian dari strategi mereka untuk masuk ke pasar Indonesia. Pada 2022, Binance meningkatkan investasinya di Tokocrypto, bahkan mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, pernah menyebutkan kalau mereka menambah modal dan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Tokocrypto. Dan sekarang, Binance secara terbuka menyebut Tokocrypto sebagai "anak perusahaan" mereka. Ini mengindikasikan kalau Binance mungkin punya kendali signifikan atas Tokocrypto. Apa Artinya Buat Masa Depan Kripto di Indonesia? Dengan lisensi penuh dari Bappebti, Tokocrypto sekarang punya landasan yang lebih kuat untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia. Yudhono Rawis juga bilang kalau lisensi ini adalah bagian penting dari strategi mereka untuk menjadi platform perdagangan terkemuka di Indonesia. Jadi, nggak heran kalau ke depannya kita bakal lihat lebih banyak inovasi dan layanan baru dari Tokocrypto. Buat Blockheads yang sering trading atau invest di kripto, ini juga bisa jadi kabar baik. Dengan lisensi penuh, Tokocrypto bakal lebih aman dan terpercaya. Dan tentunya, regulasi yang jelas dari pemerintah bisa memberikan perlindungan lebih buat kita semua sebagai konsumen. Penutup Jadi, Blockheads, dengan Tokocrypto yang sekarang sudah punya lisensi penuh, masa depan kripto di Indonesia tampaknya bakal makin cerah. Apalagi dengan dukungan dari Binance, Tokocrypto punya semua yang dibutuhkan buat terus berkembang dan jadi pemain utama di pasar kripto. Gimana menurut kalian?
135 -
Ngamuk! Binance tuduh ada oknum pemerintah Nigeria minta sogokan, Nigeria tak tinggal diam.
by Admin
Wiu wiuuu drama lanjutan antara Binance dan pemerintah Nigeria. Setelah Teng, CEO Binance, bilang bahwa ada oknum pemerintah Nigeria yang minta suap biar kasusnya beres dan ga dilanjutin, pemerintah Nigeria ngamuk. Ngeri ngeri drama or real nih blockheads? Para stakeholder kripto di Nigeria ngamuk! Mereka minta Binance ngungkapin identitas pejabat yang coba disuap itu. Soalnya, kalau cuma ngegiring doang, bisa-bisa citra Nigeria dan dunia kripto di sana jadi jelek. Menurut Rume Ophi, sekretaris eksekutif Stakeholders in Blockchain Technology Association of Nigeria (SiBAN), gerak-gerik perwakilan Nigerian Securities and Exchange Commission (SEC) pas pertemuan 6 Mei kemarin nunjukin kesediaan pemerintah buat ngedukung industri kripto. Tapi, Ophi ngingetin kalau tuduhan suap dari Binance ini bisa ngerusak citra pemerintah dan ngasih dampak negatif ke industri kripto Nigeria. "Kalau Binance cuma mau ngejelek-jelekin pemerintah dan ngasih dampak buruk buat kripto di Nigeria, para pelaku bisnis di sini nggak bakal tinggal diam!" tegas Ophi. Ophi minta Binance ngasih detail lebih lengkap, termasuk ngasih tau nama oknum yang ngelakuin percobaan suap. Ini biar tuduhannya bisa dibuktiin dan pihak berwajib bisa ngusut pelakunya. Soalnya, citra Nigeria di mata exchange kripto internasional yang lagi ngincer Nigeria jadi lahan bisnis, bisa tercoreng. Sebelumnya, pada 7 Mei, CEO Binance, Richard Teng, ngasih penjelasan lengkap soal penahanan Tigran Gambaryan, mantan agen Internal Revenue Service Amerika Serikat yang sebelumnya mimpin tim kepatuhan keuangan kriminal Binance. Teng ngaku ada oknum yang datengin karyawan mereka dan nawarin duit buat ngeredain tuduhan yang lagi dihadapi Binance. Sementara itu, Nathaniel Luz, CEO Flincap, platform likuiditas exchange kripto, ngeraguin ada pejabat Nigeria yang datengin Binance. Tapi, Luz ngaku, nyebutin nama oknum yang dituduh bisa nguatin pembuktian tuduhan itu. Di 2023, Nigerian SEC udah ngumumin kalau Binance Nigeria nggak terdaftar dan nggak diatur sama mereka. Ini artinya operasi Binance di Nigeria dianggap ilegal. Drama ini makin memanas pas gubernur Bank Sentral Nigeria pada Februari 2024 menuduh exchange kripto di Nigeria dicurigai ngelakuin transaksi ilegal. Mereka nunjukin adanya "aliran dana mencurigakan" di Binance. Kecurigaan soal operasi ilegal Binance di Nigeria ini makin memuncak pas Komite Kejahatan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Nigeria manggil CEO Binance, Richard Teng, buat dateng ke dengeran mereka pada 4 Maret. Situasinya makin panas pas pejabat Nigeria minta Binance ngelakuin beberapa hal, kayak ngilangin Naira Nigeria dari platform mereka dan ngasih data detail penggunanya. Hal inilah yang akhirnya ngarah ke penahanan Gambaryan dan rekannya, Nadeem Anjarwalla. Nah, blockheads, gimana menurut lo? Apakah ada oknum pemerintah Nigeria yang coba suap Binance? Kita tunggu aja kelanjutan drama ini!
120 -
Regulator keuangan di Hong Kong baru aja resmi ngasih lampu hijau buat ngeluarin ETF (Exchange Traded Fund) Bitcoin dan Ethereum yang pertama di Hong Kong. Catat tanggalnya, Blockheads! ETF Bitcoin dan Ethereum ini rencananya bakal mulai dijual di Hong Kong tanggal 30 April. Perusahaan pengelola aset China Asset Management (ChinaAMC) juga bakal ikutan ngeluarin ETF Bitcoin dan Ethereum mereka di tanggal yang sama. Peluncuran ETF ini ngasih kesempatan buat investor perorangan dan institusi buat investasi Bitcoin dan Ethereum dengan cara yang lebih gampang dan aman. Kok lebih aman, gimana maksudnya? ETF akan menawarkan investor ritel dan institusi cara yang lebih aman dan nyaman untuk berinvestasi pada aset digital yang mendasarinya di bawah kerangka yang diatur. Menurut Thomas Zhu, kepala divisi aset digital di ChinaAMC, ETF ini punya fitur "in-kind". Artinya, kamu bisa ngubah Bitcoin atau Ethereum yang kamu punya jadi unit ETF. Jadi, kamu nggak perlu repot jual beli Bitcoin atau Ethereum lagi. Serahkan aja ke manajer investasi profesional yang ngurusin ETF ini. Hong Kong vs Amerika Serikat? Menariknya, ETF Bitcoin dan Ethereum di Hong Kong ini bakal pake model "in-kind". Beda sama Amerika Serikat yang pake model "cash-creation". Model in-kind ngebolehin pembuatan unit ETF baru pake Bitcoin atau Ethereum asli. Kalo model cash-creation, pembuatan unit ETF cuma bisa pake uang tunai. Kenapa Model In-Kind Lebih Menarik? Analis dari Bloomberg, Rebecca Sin, ngeliat model in-kind ini bisa jadi kesempatan emas buat ETF Hong Kong. Kenapa? Karena investor yang udah punya Bitcoin atau Ethereum bisa dengan gampang ngubahnya jadi unit ETF. Selain itu, model ini berpotensi ngedongkrak jumlah aset yang dikelola (AUM) dan volume perdagangan ETF ini. Analis Bloomberg lainnya, James Seyffart, ngeliat persaingan para penerbit ETF di Hong Kong bakal makin ketat. ETF Hong Kong mungkin melihat potensi perang biaya. Peluncuran ETF pertama di Hong Kong dapat menyebabkan emiten berlomba menawarkan biaya terendah kepada kustomer. Kesimpulan? Peluncuran ETF Bitcoin dan Ethereum di Hong Kong jadi langkah maju buat adopsi cryptocurrency. Diharapkan, ETF ini bisa ngasih akses yang lebih gampang dan aman buat orang-orang yang mau investasi Bitcoin dan Ethereum. Tetep DYOR (Do Your Own Research) sebelum beli ETF ya, Blockheads! Pelajari risiko dan pilih perusahaan penerbit ETF yang terpercaya.
154 -
Hong Kong resmi ngeluarin izin buat ETF (Exchange Traded Fund) Bitcoin dan Ethereum yang pertama di Asia! Hong Kong ngalahin negara-negara lain yang sampe sekarang belum ngeluarin izin ETF Bitcoin dan Ethereum. Di Amerika Serikat aja, ETF yang ada masih pake model cash-create, which is ETF cuma bisa dibeli pake uang tunai. Beda banget sama Hong Kong yang ngeluarin model in-kind! Jadi In-kind model ini ngebolehin kamu beli ETF Bitcoin dan Ethereum pake Bitcoin dan Ethereum asli! Bayangin aja, kamu bisa ngubah Bitcoin kamu jadi ETF Bitcoin, keren kan? Model kayak gini ngebantu ngelancarin transaksi dan ngurangin ketergantungan sama uang tunai. Setidaknya ada 3 perusahaan pengelola aset dari China yang udah dapet izin ngeluarin ETF ini lho, blockheads. Mereka adalah Harvest Fund Management, Bosera Asset Management, dan China Asset Management (ChinaAMC). Nggak cuma itu, perusahaan lokal Hong Kong, HashKey Capital, juga bakal ikutan ngeluarin ETF ini bareng Bosera. Meskipun udah dapet izin awal, tanggal peluncuran ETF ini masih belum jelas. Para perusahaan yang ngeluarin ETF ini lagi ngurusin proses listing di Hong Kong Stock Exchange (HKEX). Diperkirakan sih, butuh waktu sekitar 2 minggu buat ngelarin proses listing ini. Peluncuran ETF Bitcoin dan Ethereum di Hong Kong diprediksi bakal ngedorong masuknya modal yang gede ke pasar kripto Hong Kong. Ini bisa nguntungin para pelaku bisnis kripto di sana. Hong Kong jadi pelopor ETF Bitcoin dan Ethereum di Asia. Model in-kind yang mereka pake juga bisa jadi contoh buat negara lain. Tetep DYOR (Do Your Own Research) sebelum beli ETF ya, Blockheads! Pastikan kamu ngerti risiko dan cuma beli ETF dari sumber yang terpercaya.
130 -
Blockheads, pada kalian yang masih ngikutin saga FTX, ada update terbaru nih! Sam Bankman-Fried, sang mantan CEO FTX yang akrab disapa SBF, akhirnya diganjar hukuman 25 tahun penjara. Wow, lumayan berat ya! Tapi tenang, kita bahas pelan-pelan. Jadi, pada tanggal 28 Maret lalu, hakim menjatuhkan vonis ini setelah SBF dinyatakan bersalah atas berbagai tindak pidana. Hakim nggak segan-segan ngomong kalau SBF ini ibarat "maling" kelas kakap. Nggak cuma itu, hakim juga curiga SBF ngaku-ngaku mau ngatur kripto cuma pencitraan doang. Nah, pertanyaannya, SBF kan sekarang usia 32 tahun, beneran bakal di penjara sampai umur 57 tahun atau sampai 2048? Terus gimana nasib duit pengguna FTX yang hilang? Mari kita bahas! Penjara dan Potensi Bebas Dini Meskipun divonis 25 tahun, SBF kemungkinan nggak akan menghabiskan seluruh waktunya di balik jeruji. Sejak Agustus 2023, dia udah ditahan di penjara Brooklyn. Ini artinya, masa hukumannya dikurangi dengan waktu yang udah dia jalani. Dengan kelakuan baik, SBF bisa dapet potongan hukuman sekitar 3.75 tahun. Kalau gitu, dia bisa keluar penjara di usia pertengahan 50-an, bukan 57 tahun. Tim pengacara SBF udah bilang bakal banding atas putusan ini. Beberapa orang di dunia kripto merasa hukuman 25 tahun terlalu ringan. Namun, ada juga yang kaget dengan lamanya hukuman. Mereka mikir 25 tahun sama aja kayak hukuman seumur hidup buat orang seumuran SBF. Menurut blockheads hukumannya keringanan atau kelamaan? Gimana Nasib Duit Pengguna FTX? Kasus kebangkrutan FTX masih berlanjut. Ada rencana buat ngembaliin duit pengguna berdasarkan harga saat FTX runtuh. Selain vonis penjara, hakim juga memerintahkan penyitaan aset SBF senilai $11 miliar. Bahkan kalau SBF ngedapetin duit banyak nanti, duit itu bakal diambil alih pemerintah dan korban, bukan masuk kantong SBF. Jadi, kecil kemungkinan SBF bisa balik kaya raya kayak dulu. Drama FTX memang panjang, tapi vonis SBF jadi titik terang. Ini bisa jadi peringatan buat siapa aja yang mainin duit orang. Meskipun SBF kemungkinan nggak akan menjalani hukuman penuh, masa depan finansialnya udah hancur lebur. So, para blockheads, tetap waspada dan hati-hati dalam berinvestasi kripto ya!
154 -
Menurut laporan media lokal di Nigeria, petinggi Binance bernama Nadeem Anjarwalla ini diduga kabur pake paspor palsu. Padahal, paspor asli dia yang dari Inggris masih ditahan sama pihak berwajib Nigeria. Gimana ceritanya? Pihak imigrasi Nigeria sekarang lagi ngusut gimana caranya Anjarwalla bisa dapetin paspor Kenya itu. Soalnya, pas dia ditahan, dia nggak bawa dokumen perjalanan lain selain paspor Inggris. Parahnya lagi, Anjarwalla kabarnya dikasih banyak kemewahan pas ditahan. Salah satunya adalah boleh pake handphone! Ini ngebikin kaburnya dia jadi semakin gampang. Baca Juga: Petinggi Binance di Nigeria Mendekam di Penjara Anjarwalla yang menjabat sebagai kepala regional Binance di Afrika dan rekannya, Tigran Gambaryan, ditangkap pas mereka dateng ke Nigeria pada bulan Februari. Mereka dituduh ngelakuin penggelapan pajak dan ngga ngasih data pengguna Binance ke pemerintah Nigeria. Pemerintah Nigeria minta data pengguna Binance buat ngelacak aktivitas mencurigakan kayak terorisme dan pencucian uang. Tapi, Binance malah nolak ngasih data tersebut. Makanya, kedua petinggi Binance ini ditahan. Pihak pemerintah Nigeria menuduh Binance udah ngelakuin pencucian uang senilai $21 miliar (sekitar Rp 309 triliun)! Waduh, gede banget ya? Makanya mereka ngelakuin pemeriksaan yang ketat. Berita Sebelumnya: Nigeria Minta Binance Serahkan Seluruh Data Penggunanya di Nigeria Nigeria terkenal sebagai negara yang ketat ngaturin kripto. Mereka takut kripto dipake buat aktivitas kriminal. Kasus ini ngasih liat gimana tegangnya hubungan antara pemerintah Nigeria dan Binance. Belum jelas gimana nasib Binance di Nigeria setelah kaburnya Anjarwalla. Binance telah mengeluarkan pernyataan terkait kaburnya Anjarwalla “Kami diberi tahu bahwa Nadeem tidak lagi berada dalam tahanan Nigeria. Fokus utama kami tetap pada keselamatan karyawan kami dan kami bekerja sama dengan pihak berwenang Nigeria untuk segera menyelesaikan masalah ini,” kata Juru Bicara Binance. Kita tunggu aja perkembangan selanjutnya, Blockheads! Tetap waspada ya sama investasi kripto dan pastikan kamu tau legalitasnya di Indonesia!
158 -
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) lagi ngincer ETH nih! Katanya sih, mereka lagi berusaha ngeklasifikasikan ETH sebagai sebuah sekuritas. Belum jelas kenapa SEC ngincer ETH. Menurut rumor yang beredar, ada kemungkinan gara-gara Ethereum udah pindah dari sistem proof-of-work ke proof-of-stake di tahun 2022. Tapi, SEC sendiri belum ngasih penjelasan resmi. Beberapa perusahaan kripto di Amerika Serikat kabarnya udah dikontak SEC. Katanya sih, mereka diminta ngasih dokumen dan data keuangan yang berkaitan sama Ethereum Foundation. Wah, kayaknya SEC lagi ngumpulin bukti nih! Ketua SEC, Gary Gensler, juga bikin bingung. Dulu dia bilang ETH nggak termasuk "security", tapi sekarang kok malah beda cerita? Bingung nggak, Blockheads? Nah yang bikin nyebelin lagi, gara-gara tingkah laku SEC yang nggak jelas ini, nasib ETF Ether juga jadi nggantung. Padahal, banyak yang ngarepin ETF ini bisa disetujui sebelum bulan Mei. Duh, ribet deh! Kalau beneran ngatur ETH, bisa jadi SEC bakal berantem sama badan regulator kripto lainnya di Amerika Serikat. Soalnya, sampe sekarang, belum ada aturan yang jelas tentang siapa yang ngatur aset kripto kayak ETH. Kabar ini tentu aja ngeganggu para hodler ETH. Harga ETH bisa aja goyang kalo SEC beneran resmiin ETH sebagai sekuritas. Makanya, Blockheads, tetep waspada dan terus update info ya!
141 -
Drama ETF kripto lagi nih! Kali ini yang jadi sorotan si Ethereum (ETH), sobat karibnya Bitcoin (BTC). Singkat cerita, dua senator Amerika Serikat (AS) ngirim surat ke SEC (badan pengawas bursa AS) minta mereka stop dulu ngizinin peluncuran ETF (Exchange Traded Fund) kripto selain Bitcoin. Alasannya? Takut investor awam kena tipu karena pasar kripto yang katanya "rawan manipulasi dan minim likuiditas." Nah, Coinbase, sang raksasa exchange kripto, nggak tinggal diam. They fired back, alias ngelawan! Paul Grewal, kepala bidang legal Coinbase, bilang omongan senator AS itu ngaco. "Buktinya malah kebalikannya," kata Grewal. Menurut dia, pasar ETH, terutama spot market, justru sehat banget. "Bahkan kedalaman dan likuiditasnya ngalahin dua saham teratas di S&P 500," lanjutnya. Grewal juga ngasih bukti lain. Korelasi antara pasar future dan spot ETH ternyata sama kuatnya kayak Bitcoin. Ini penting karena korelasi yang tinggi memudahkan pengawasan pasar. Intinya, Coinbase ngasih kode ke SEC, "Kalau kalian udah izinin ETF Bitcoin, masa iya nolak ETF ETH?" Baca juga: SEC Ditekan Agar Tidak Memberikan ETF Kripto Lainnya Drama ini nggak berhenti sampai situ. Ada analis yang curiga Grayscale, perusahaan pengelola aset kripto, pake trik licik. Mereka ngajuin ETF future ETH duluan, padahal sebenarnya mengincar persetujuan ETF spot ETH. Sementara itu, prediksinya ada dua kubu. Yang pertama ngira SEC bakal nolak ETF ETH gara-gara masalah korelasi harga Spot dan Future yang berbeda. Yang kedua malah bingung, ETF future ETH aja udah disetujui. Terus gimana nasib ETF ETH? Kita tunggu aja keputusan SEC di tanggal 23 Mei nanti. Yang jelas, kalau beneran ditolak, bisa dipastikan drama ini bakal memanas. Coinbase vs SEC, uhuk! Oh ya, inget kata Nate Geraci, presiden ETF Store: "Ini bukan soal melindungi investor, tapi politik. Miris." Nah lho, jadi makin ruwet, kan? Tetap pantau terus perkembangannya, Blockheads! Jangan sampe ketinggalan info penting soal investasi kripto kamu.
142 -
Waduh, blockheads! Ada kabar nih dari negeri Paman Sam yang bikin heboh. Dua senator Demokrat lagi gencar-gencarnya desak Gary Gensler, si bos di Securities and Exchange Commission (SEC), buat nge-stop aja semua rencana untuk ngasih lampu hijau buat exchange-traded funds (ETFs) kripto. Wah, ada apa gerangan? Jack Reed dan Laphonza Butler, si dua senator ini, ngeklaim kalo ngizinin ETF kripto bakal buka pintu besar-besaran buat risiko-risiko gede yang bakal dihadepin investor ritel. Mereka merasa kalo pasar kripto itu bahaya banget, dipenuhi sama penipuan dan manipulasi. Lho, kok bisa? Jadi begini, ada delapan aplikasi ETF Ether spot yang lagi nunggu persetujuan dari SEC, loh. Dan ada harapan juga kalo koin-koin alternatif lain bakal bisa ikut jalur yang sama. “Investor ritel akan menghadapi risiko besar dari ETP yang merujuk pada mata uang kripto yang diperdagangkan secara tipis atau mata uang kripto yang harganya sangat rentan terhadap skema pump-and-dump atau skema penipuan lainnya,” bunyi surat itu. Selain itu, Reed dan Butler juga ngasih tekanan buat SEC biar jangan ngasih lampu hijau ke ETF Bitcoin spot yang baru aja disetujui. Mereka bilang, meskipun pasar Bitcoin punya kelemahan, tapi lebih established dan lebih sustain ketimbang pasar kripto yang lebih kecil. "Mau gimanapun, Bitcoin tetap rentan terhadap penipuan dan manipulasi. Apalagi koin lainnya yang lebih rentan." Nggak cuma itu, si dua senator ini juga minta SEC buat ambil beberapa langkah spesifik dengan produk-produk ETF Bitcoin yang udah diluncurkan. Mereka mau broker dan penasihat ETF Bitcoin diatur lebih ketat lagi sama regulator. Eh, tapi ada yang menarik nih. Alexander Grieve, yang jadi pemimpin hubungan pemerintahan di perusahaan modal ventura kripto Paradigm, bilang suksesnya ETF Bitcoin spot ini bikin ribut di Capitol Hill. Kabar dari pundit industri kripto bilang kalo surat ini tuh bukti adanya tekanan politik yang semakin bertambah buat Gensler — yang artinya, kemungkinan persetujuan ETF Ether pada Mei kemungkinan ditolak. Duhh gimana ya. “Keberhasilan besar dari ETF Bitcoin mengecewakan para pejabat tinggi Partai Demokrat. Ini adalah bagian dari mengapa kami pesimis melihat peluang persetujuan ETH ETF” kata Balchunas dalam postingan 15 Maret X. Pada Maret 11, Balchunas juga bilang kemungkinan persetujuan ETF Ether spot sampai Mei cuma 35%. Pada Januari, dia ngasih prediksi 70%, tapi dia bilang ke Cointelegraph kalo "diamnya" SEC ke prospective fund issuers — di antara beberapa faktor lainnya — jadi tanda buruk. Sekadar info, baik Butler maupun Reed udah sering banget terlibat dalam beberapa undang-undang yang bertujuan buat memperketat penggunaan kripto di Amerika Serikat. Bulan Desember tahun lalu, Butler gabung sama Senator Elizabeth Warren dalam mengusulkan undang-undang kontroversial Anti-Pencucian Uang Aset Digital. Sedangkan pada bulan Juli, Reed mengusulkan sebuah undang-undang bipartisan yang bakal memperketat regulasi Know Your Customer (KYC) dan Anti-Pencucian Uang (AML), serta persyaratan sanksi untuk keuangan terdesentralisasi (DeFi). Nah, gimana nih tanggapannya? Yang pasti, mari kita pantau terus perkembangan selanjutnya!
152